Bukan hanya menjadi alasan melarikan diri dari kesibukan sehari-hari, terkadang liburan juga menjadi sebuah sarana untuk alasan yang lebih spiritual. Terdapat berbagai cara untuk merealisasikan hal tersebut. Beberapa orang memilih untuk mendaki gunung, bergabung dalam program retret tertentu, maupun berpelesir sendirian tanpa jadwal perjalanan yang jelas.
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sembari berkontemplasi tentang kehidupan yang tengah mereka jalani ataupun tentang masalah yang sedang dihadapi. Seringkali, proses pencarian jati diri ini juga dicapai berkat bantuan medium lain, seperti buku. Diluar alasan filosofis, buku pun dapat menjadi teman liburan yang bermanfaat.
Berikut kurasi Bazaar akan opsi literatur terbaik yang dibagi sesuai preferensi liburan Anda.
Daerah Pegunungan
You Don't Have to Say You Love Me: A Memoir - Sherman Alexie
Layaknya film Wild yang menyoroti perjalanan penuh makna seorang wanita pasca kepergian sang ibu, buku ini pun melakukan hal yang serupa. Memoir yang terdiri dari 78 puisi, essay, serta hasil fotografi ini mengeksplorasi hubungan antar sang penulis dan ibunya yang telah berpulang. 78 sendiri merupakan usia ibu dari sang penulis ketika berpulang. Buku ini merupakan proses untuk melupakan kesedihan yang diwujudkan dalam luapan emosi yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Buku ini merupakan bacaan sempurna bagi Anda yang mencoba untuk melupakan kesedihan dan tengah melakukan perjalanan di tengah asrinya daerah pegunungan.
The Head of The Saint by Soccoro Acioli & Daniel Hahn
Buku ini sepertinya merupakan bacaan sempurna bagi Anda yang menyukai The Alchemist karangan Paulo Coelho. Meski tidak serupa, kedua buku ini sama-sama mengangkat cerita tentang proses seorang manusia dalam menemukan tujuan hidup lewat perjalanan panjang yang dilakukannya. Samuel, sang karakter utama diceritakan tengah berjalan mengarungi gersangnya daratan Brazil ketika dipertemukan dengan penduduk yang kemudian dipercayai untuk memberi saran tentang percintaan mereka. Namun, seiring melesatnya Samuel ke puncak ketenaran, Ia pun dihadapkan pada permasalahan cinta yang harus Ia hadapi sendiri.
Tepi Pantai
A Little Life - Hanya Yanagihara
Terkadang, bacaan berbobot dibutuhkan untuk menjadi penyeimbang santainya suasana liburan. Salah satunya adalah A Little Life karya penulis Jepang Hanya Yanagihara. Buku ini bercerita tentang empat pemuda dari Massachusetts yang mencoba peruntungan hidup dengan bermigrasi ke kota New York. Ironisnya, tantangan terbesar yang dihadapi adalah perkembangan karakter salah satu dari mereka seiring mengejar ambisi yang ingin mereka raih di kota besar. Buku ini dikemas dalam bahasa puitis penuh aspek filosofi tentang hidup yang mampu menimbulkan permainan emosi bagi para pembacanya.
The Star Side of Bird Hill - Naomi Jackson
Bayangkan: berselonjor di pantai di tengah teriknya sinar matahari sembari berkontemplasi tentang hidup melalui bacaan berkualitas. The Star Side of The Hill adalah merupakan contoh konkrit akan bacaan ringan berkualitas yang sempurna untuk suasana tersebut. Meski dikemas dengan gaya penulisan dengan ratusan prosa jenaka dan desain sampul yang terkesan playful, buku ini tetap mengandung implikasi permasalahan yang mampu mempermainkan emosi pembaca. Pembaca akan tertawa dan menangis dalam waktu bersamaan seiring dituturkannya cerita tentang kakak beradik berusia remaja yang tengah berlibur ke Barbados serta implikasi dan konsekuensi yang datang bersamaan dengan masalah keluarga yang mereka hadapi.
Area Perkotaan Urban
All The Lives I Want: Essays About My Best Friends Who Happen To Be Famous - Alana Massey
Buku ini mengangkat isu tentang permasalahan yang dihadapi generasi milenial di era globalisasi dewasa ini yakni obsesi berlebih terhadap selebriti yang bahkan tidak mengenal mereka. Bahkan, obsesi ini menimbulkan krisis percaya diri dan penyakit mental ringan pada mereka. Buku ini terdiri dari kumpulan essay yang dikurasi oleh editor Alana Massey tentang pengalaman dan cerita mengenai obsesi itu dari perspektif para pemuja serta besarnya pengaruh yang diberikan oleh para sosok terkenal di industri hiburan dan kultur selebriti pada publik yang menjadikan mereka sebagai panutan.
Di Tengah Perjalanan
Pyongyang - Guy Delisle
Literatur dokumenter ini menyorot rahasia tentang kehidupan di salah satu negara paling tertutup di dunia, Korea Utara. Dipaparkan dalam format novel grafis, buku ini berhasil menarasikan serba serbi serta seluk beluk tentang negara yang dikepalai oleh Kim Jong Un kepada publik. Buku ini pun bersifat personal kendati penuturan jenaka dari perspektif sang penulis sehingga tidak menimbulkan rasa takut, bahkan menciptakan rasa penasaran terhadap Korea Utara, terutama Pyongyang yang menjadi sentral dan juga merupakan titel dari buku karya Guy Delisle ini.
M Train - Patti Smith
Buku karangan Patti Smith benar-benar sebuah proyeksi sempurna akan kehidupan berpelesir dan waktu yang dihabiskan dalam perjalanan. Bercerita tentang perjalanan sang penulis serta cerita berbeda yang dialaminya dalam setiap pemberhentian di 18 stasiun kereta. Eksplorasi pikiran serta liarnya inspirasi yang menghampiri Patti sepanjang perjalanan merupakan refleksi sempurna atas kehidupannya. Patti pun mengikutsertakan cerita dramatis dan emosional mengenai kematian suaminya untuk memacu emosi para pembaca. M Train merupakan sebuah medium sempurna akan permulaan dan akhir kehidupan serta proses yang terjadi sepanjang perjalanan di antara kedua hal tersebut.
(Foto: Courtesy of Goodreads, Shutterstock)