Chateau Fleur merupakan pergelaran tunggal Hian Tjen yang sarat akan elemen elegansi dan dominasi ornamen.
Dua kutub karakter berbeda menggema di dalam pergelaran mode kali ini. Berbekal suguhan dramatis, ia terbagi ke dua babak di atas panggung misterius berwujud meja panjang yang kelam dan misterius.
Hal ini menyatakan konsistensi Hian Tjen yang tak ingin tampil setengah-setengah, sehingga seluruh pertunjukkan tersaji apik, dari undangan hingga tata panggung mampu mewadahi apa yang ingin disampaikan pria kelahiran Pemangkat ini.
Lima puluh potong busana tersaji ke dua skenario berbeda. Di babak pertama, tampil interpretasi elegansi dari suguhan sisi buruk sifat manusia yang diwakili oleh palet merah dan hitam. Sedangkan di babak kedua, tampil aroma kebajikan yang diisi oleh pilihan warna pastel yang menjunjung perangai lembut.
(Gusti Aditya. Foto: Winston Gomez)
