Terinspirasi dari karakter dan kisah Drupadi, lahirlah Pandawa Diva karya F. Widayanto.
Maestro keramik Indonesia F. Widayanto akan kembali menampilkan karya terbarunya dalam suatu pertunjukan wayang berjudul Pandawa Diva pada 22 Agustus mendatang. Pertunjukan wayang ini akan menjadi pembuka bagi pameran yang berlangsung dari tanggal 22 sampai 30 Agustus di Galeri Nasional Indonesia. Gabungan wayang Jepang, Bunraku dengan wayang kulit Jawa menjadi media penyampaian kisah kehidupan Drupadi.
Seperti karya-karya sebelumnya yang menilik fenomena sosial, Drupadi milik F. Widayanto terinspirasi dari para sosialita yang dianggapnya memiliki beberapa kesamaan kisah dan karakter dengan istri para Pandawa ini. Judul-judul patung karyanya pun menggabungkan kata-kata bahasa Jawa dengan bahasa kontemporer seperti Inggris atau bahasa gaul yang seyogyanya dipakai dalam percakapan sehari-hari para sosialita.
Dalam karyanya kali ini F. Widayanto berkolaborasi pula dengan desainer perhiasan muda Indonesia berbasis London, Alston Stephanus untuk mengkreasikan aksesoris bergaya Jawa kuno. Aksesori perak ini hadir dalam bentuk tusuk konde sampai neraca pada patung-patung Drupadi. F. Widayanto pun menunjukan kepiawaiannya dalam mengolah keramik dengan menghasilkan tidak hanya patung dalam ukuran besar, tetapi juga kedinamisan bentuk stagen dan kemben Drupadi yang keleleran.
(Teks: Vania Yulita ; Foto: dari buku Drupadi Pandawa Diva)
