Anda mungkin sudah familiar dengan olahraga padel, tetapi tahukah Anda bahwa permainan ini sebenarnya telah ada sejak lebih dari lima dekade yang lalu? Padel adalah olahraga raket yang dimainkan di lapangan berdinding dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan lapangan tenis. Permainan ini merupakan kombinasi dari unsur tenis dan squash. Lalu, bagaimana sebenarnya sejarah awal kemunculan padel?
BACA JUGA: Padel dan Tennis: Ini Bedanya yang Wajib Anda Tahu!
Mengapa olahraga padel semakin populer?
Popularitas padel terus meningkat karena kemudahannya untuk dipelajari, keseruannya saat dimainkan, dan sifatnya yang inklusif. Tidak seperti tenis yang menuntut teknik tinggi dan stamina besar, padel lebih ramah untuk berbagai kalangan usia dan tingkat kebugaran. Kombinasi antara tren global, komunitas yang aktif, serta pertumbuhan fasilitas di banyak kota menjadikan padel sebagai gaya hidup baru bagi mereka yang mencari olahraga yang menyenangkan, sosial, dan dinamis.
Berikut ini Bazaar mengulas sejarah awal mula kemunculan olahraga padel dan bagaimana olahraga ini berkembang hingga menjadi tren global seperti saat ini.
Awal Mula Di Meksiko
Olahraga padel pertama kali diciptakan pada tahun 1969 oleh Enrique Corcuera, seorang pengusaha asal Meksiko. Tanpa disengaja, Enrique merancang permainan ini di rumahnya di Acapulco dengan memodifikasi lapangan tenis karena keterbatasan ruang. Ia membangun lapangan berukuran lebih kecil dan menambahkan dinding di sekelilingnya agar bola tetap berada dalam area permainan. Dari situ, ia menyusun aturan main yang menggabungkan unsur tenis namun dengan ciri khas tersendiri, yaitu penggunaan dinding sebagai bagian dari strategi permainan.
Menyebar ke Spanyol dan Amerika Selatan
Popularitas padel mulai menyebar ke luar Meksiko ketika seorang teman dekat Enrique Corcuera, Pangeran Alfonso de Hohenlohe berkunjung ke rumahnya dan mencoba permainan tersebut. Terpesona dengan keunikan dan keseruannya, sang pangeran membawa konsep permainan ini ke Marbella, Spanyol dan membangun lapangan padel di klub eksklusif miliknya. Di sanalah padel mulai dikenal oleh kalangan bangsawan dan elit Eropa, yang kemudian menjadi pionir dalam mempopulerkan olahraga ini di Benua Biru.
Dari sana, padel dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru Spanyol dan menarik minat para pencinta olahraga. Tak lama kemudian, olahraga ini menyeberang ke Argentina yang kemudian menjadi salah satu pusat perkembangan padel paling pesat di dunia. Pada dekade 1980-an dan 1990-an, ribuan lapangan padel dibangun di berbagai kota di Argentina berkat didukung oleh antusiasme masyarakat dan pemerintah. Turnamen-turnamen profesional pun mulai digelar secara rutin, menciptakan ekosistem kompetitif yang melahirkan banyak pemain kelas dunia.
Popularitas Global
Dalam beberapa dekade terakhir, padel mengalami pertumbuhan yang luar biasa di seluruh Eropa, khususnya di negara-negara seperti Spanyol, Italia, Swedia, dan Prancis. Munculnya federasi-federasi padel nasional serta penyelenggaraan kejuaraan internasional bergengsi seperti World Padel Tour (WPT) turut mendorong legitimasi dan daya tarik olahraga ini.
Tak hanya di Eropa, padel juga mulai mencuri perhatian di kawasan Timur Tengah dan Asia, dengan Uni Emirat Arab, Jepang, dan Tiongkok secara aktif membangun infrastruktur dan komunitas padel mereka sendiri. Di Indonesia, meskipun terbilang baru, olahraga ini mulai digemari di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali dengan kehadiran beberapa lapangan padel komersial dan komunitas aktif.
Olahraga padel sukses menjadi contoh bagaimana sebuah permainan yang lahir dari keterbatasan ruang bisa berkembang menjadi fenomena global. Dari halaman belakang rumah Enrique Corcuera di Meksiko hingga ribuan lapangan di seluruh dunia, padel menunjukkan bahwa inovasi sederhana bisa membawa dampak besar.
BACA JUGA:
Mari Kenalan dengan Olahraga Padel yang Kini Sedang Populer
Panduan Memilih Sepatu Olahraga yang Tepat, Sesuai dengan Jenis Olahraga yang Anda Minati!
(Penulis: Amadea Saskia Putri; Foto: Courtesy of Freepik)
