Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengenal Figur Ikonis Jane Birkin yang Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun

Mari lihat kembali kehidupan dan warisan sang legenda fashion.

Mengenal Figur Ikonis Jane Birkin yang Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
Courtesy of Bazaar UK

Jane Birkin, aktris, penyanyi dan figur ikonis di dunia fashion, telah meninggal dunia pada usia 76 tahun. Meskipun lahir di Inggris (dikenal sebagai "the petite anglaise"), ia akan selamanya dikenal sebagai wanita yang mewujudkan gaya Parisienne, dan hubungan asmaranya dengan Serge Gainsbourg telah mendefinisikan gaya “ je ne sais quoi” tertentu di tahun 1960-an. Jiwa modisnya yang abadi terbawa bersama namanya yang dipinjamkan ke salah satu tas tangan yang paling diinginkan di dunia.

BACA JUGA: Sejarah di Balik Tas Hermès Kelly

Penghormatan telah lanjut mengalir setelah berita kematiannya. Meskipun lahir di London, Jane menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Paris, dan diasosiasikan dengan kota tersebut. Memang, ia dianugerahi OBE dan French Ordre National du Mérite dalam hidupnya. Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah salah satu orang pertama yang mengomentari kematiannya, dengan mengatakan: "Jane Birkin adalah ikon Prancis." Brigitte Bardot, seorang teman dan mantan co-star Jane berkata dengan indah: "Ketika kamu begitu cantik, begitu segar, begitu spontan, dengan suara seorang anak, kamu tidak berhak untuk mati."


Pada hari Minggu 16 Juli, Jane ditemukan tidak sadar diri di rumahnya di Paris oleh pengasuhnya. Ia baru-baru ini membatalkan jadwal tur dengan alasan kesehatan yang buruk karena menderita struk pada tahun 2021, dan telah berjuang melawan leukemia sejak awal tahun 1990-an. Meskipun demikian, baru-baru ini tahun lalu, ia berkata dalam sebuah wawancara: “orang-orang di sekeliling saya jatuh seperti jarum. Saya merasa sangat beruntung bisa berjalan-jalan dan berbelanja sendiri dan mandiri.” Ia memang masih tampil dan merilis album terbarunya tiga tahun lalu.

Courtesy of Bazaar UK

Jane Birkin saat di Cannes Film Festival di 2021

Jane Birkin lahir pada tahun 1946 di London, dari seorang ibu aktris dan ayah militer. Kehidupan dirinya saat muda cukup bahagia, kecuali tahun-tahun sekolahnya (di mana ia mengatakan ia sering dirundung dengan kejam) kurang lebih seperti itu. Pernikahan pertamanya, dengan komposer film John Barry, berumur pendek ketika John meninggalkannya begitu saja tak lama setelah ia hamil dengan putri mereka dengan Kate Barry (fotografer fashion, yang meninggal pada 2013). Selama pernikahannya dengan John, Jane mengambil salah satu peran film pertamanya yang paling kontroversial, yaitu sebagai model telanjang dalam film kultus tahun 1966 berjudul Blowup. Pada tahun 1969, ia berakting dalam film Prancis berjudul Slogan (meskipun berbicara sedikit bahasa Prancis). “Tanpa aksen saya, saya akan memiliki karier yang berbeda,” ucapnya pada tahun 2017. “Orang Prancis memberi saya kesempatan untuk diterima oleh mereka dengan sangat cepat. Mereka menganggap saya lucu, sebagian besar karena aksen saya dan kesalahan yang saya buat dalam bahasa Prancis. Tidak diragukan lagi bahwa ini salah satu alasan saya tidak pernah berusaha untuk memperbaikinya.”

Di sana ia bertemu dan jatuh cinta dengan co-stage Serge Gainsbourg. Hal tersebut adalah sebuah film, dan sebuah pertemuan, yang telah mengubah jalan hidupnya tanpa bisa diubah. Ini bukan hanya tanda awal kariernya di sinema Prancis (ia terus mengambil peran dalam film klasik seperti La Piscine dan If Don Juan is a Woman) tetapi kemitraannya selama 12 tahun dengan Serge, secara artistik maupun romantis, memindahkannya secara permanen ke Paris, dan akan terus mendefinisikan alur hidupnya sekarang.

Courtesy of Bazaar UK

Terlepas dari perpisahan mereka di tahun 1980, hubungan abadi Jane dan Serge adalah sesuatu yang dikatakan Jane baru-baru ini pada tahun 2017, sebuah hubungan yang ia hargai, bukan ia sesali: “Serge mendamaikan saya dengan diri saya sendiri. Ketika seorang pria mencintaimu, itu mengubah segalanya. Pasangan itu menjadi personifikasi suasana Swinging Sixties yang liberal, erotis dan bagaimana semangat itu muncul di Paris. Mereka terkenal berpesta sepanjang malam dan pulang tepat waktu untuk membangunkan anak-anak mereka (Kate, dari pernikahan pertama Birkin, dan putri mereka Charlotte) tepat waktu untuk sekolah.

Jane menyebutnya sebagai kehidupan "fantasi-nya”. Mereka adalah “it couple” era tersebut. Mereka merekam dan memfilmkan bersama serta memproduseri lagu kontroversial Je t'aime…moi non plus, yang dilarang di beberapa negara dan tidak diizinkan untuk dimainkan di Prancis sebelum pukul 11 ​​malam.

"Ia bisa dibilang berbuat lebih banyak untuk mendefinisikan dan menetapkan gaya Parisian daripada wanita Prancis yang ada"

Setelah hubungannya dengan Serge, Jane menemukan cinta lagi dengan sutradara film Prancis, Jacques Doillon, di mana ia memiliki putri ketiganya, Lou. Ia terus berakting (tampil di lebih dari 70 film), dan bernyanyi. Ia merilis 14 album studio dan enam album live selama karirnya dan masih melakukan tur hingga usia tujuh puluhan. Ia juga adalah seorang humanitarian (bekerja secara konsisten dengan Amnesty International, khususnya pada masalah pengungsi dan epidemi AIDS). Ia sering menjadi seorang feminis yang blak-blakan dan mengadvokasi hak-hak LGBTQ+ dan terakhir terlihat menunjukkan dukungannya untuk protes perempuan soal isu di Iran tahun lalu.


Namun, jika dengan Serge (dan musiknya yang masih ia bawakan beberapa dekade setelah perpisahan mereka) akan selalu dikaitkan dengan Jane, gaya individualnyalah yang membuatnya menjadi ikon yang tidak perlu dipersoalkan. Citra Jane Birkin adalah dari sosok androgininya, memiliki “doe eyes”,  poni fringe, dan dalam gaun mini dengan salah satu tas keranjang ikoniknya. Gaya dan penampilan seperti ini telah dikenal sebagai singkatan dari gaya yang chic. Meskipun ia tidak terlahir sebagai orang Prancis, ia bisa dibilang berbuat lebih banyak untuk menetapkan kode yang ada untuk gaya Paris daripada wanita Prancis mana pun. Caranya yang revolusioner dalam mengenakan t-shirt dan jeans putih, gaun mini mungilnya (yang sering membuatnya ditolak dari restoran pada tahun 1970-an), dan pengadopsian menjahit gaya maskulin yang menyenangkan semuanya orang, berkontribusi pada statusnya sebagai salah satu gaya yang paling bertahan lama dan Ikon sepanjang masa. 

Courtesy of Bazaar UK

Namanya, tentu saja, akan bertahan karena lebih dari satu alasan, dengan salah satu alasan karena telah meminjamkan nama dirinya ke tas Hermés yang telah menjadi salah satu tas yang termahal dan dicari di dunia. "Birkin" muncul setelah pertemuan kebetulan dengan kepala eksekutif Hermès Jean-Louis Dumas dalam penerbangan ke London, di mana ia menumpahkan isi tasnya, mengakibatkan ia menjelaskan kepada Jean-Louis jenis tas yang benar-benar ia butuhkan, tetapi tidak pernah bisa ia menemukan. Jean dengan cepat membuat sketsa untuknya, yang kemudian menjadi tas Birkin.

Ini adalah momen yang melambangkan karakter kehidupan Jane Birkin dan memang pandangannya sendiri tentangnya. Pada 2017 ia berkata: “ ‘Accidents’ adalah hal terbaik yang ada. Mereka memaksa Anda untuk meninggalkan rute yang tampaknya telah dipetakan, dan sering kali ketika Anda bercabang, Anda akan bertemu dengan pria luar biasa yang mengubah hidup Anda atau proyek tidak biasa yang mengubah karier Anda. Seringkali ketika hal-hal tidak berjalan dengan baik, kita dipaksa untuk melakukannya dengan cara berbeda, dan tiba-tiba hal itu menjadi menarik.”

Jane Birkin meninggalkan seorang putri, aktris dan penyanyi Charlotte Gainsbourg dan model, aktris dan penyanyi Lou Doillon.

Courtesy of Bazaar UK

Jane Birkin di Paris pada tahun 1997

BACA JUGA: 

Sejarah Barbie yang Sebenarnya

Britney Spears Akan Merilis Buku Memori Berjudul "Tell-All"