Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Aksi Margaret Qualley dan Aliran Impresionisme di Koleksi Chanel Haute Couture Fall/Winter 2021-2022

Koleksi ini adalah wujud lukisan impresionisme di dunia nyata.

Aksi Margaret Qualley dan Aliran Impresionisme di Koleksi Chanel Haute Couture Fall/Winter 2021-2022

Berthe Morisot, Marie Laurencin, dan Édouard Manet, karya ketiga pelukis impresionisme legendaris tersebut didapuk sebagai inspirasi utama koleksi adibusana Chanel musim gugur/dingin 2021-2022. Aliran impresionisme yang mengandung goresan kuas yang halus, tipis, dan kecil membuat siapa pun yang menyimak akan terbawa ke alam mimpi. Impresionisme yang juga memiliki sifat romantis tersendiri dan dreamy, sehingga sukses menarik perhatian Virginie Viard setelah melihat lukisan karya Berthe Morisot.

Akibat pengalamannya tersebut, Virginie memutuskan mendirikan koleksi yang memiliki rok dengan visual layaknya lukisan impresionisme. Tak hanya lukisan impresionisme, Virginie melihat ke masa lampau saat melihat foto Gabrielle Chanel dalam balutan gaun hitam dan putih dengan desain khas 1880-an. Presentasi dibuka oleh seorang model dalam balutan blazer berstruktur dan rok bulu midi. Bulu dan motif tweed di look pembuka ini seketika mewakili unsur lukisan impresionisme yang lembut.

 

Diikuti oleh setelan jas dan rok dengan tweed senada, muncul gaun berleher halter pita hitam layaknya gaun panjang pita hitam yang dilukis oleh Berthe Morisot. Konsistensi pita hitam terasa di hampir setiap busana yang menjadi bagian dari koleksi kali ini. Kemudian, Virginie membubuhkan nuansa taman bunga seperti di Inggris di sekujur gaun dan celana pendamping look ini. Seakan meleburkan Prancis dan Inggris yang melekat pada dirinya. Selanjutnya, terlihat gaun-gaun yang dibubuhi 3D applique bunga water lilies yang mengingatkan kita kepada lukisan karya pelukis impresionisme Claude Monet. 

Virginie yang memilih Palais Galliera dengan arsitektur neo-renaissance, kemudian meneruskan seluruh koleksi dengan ragam alterasi tweeds khas sang rumah mode dalam berbagai warna campuran dan siluet dropped waist pada gaun malam. Berbagai efek sapuan kuas lukis yang halus, dan yang paling menonjol aplikasi sequins sebagai bentuk keceriaan di tengah sendu musim dingin. Keinginan Virginie untuk menginfusikan warna pada musim dingin terlihat jelas pada keseluruhan koleksi yang kaya akan warna sebut saja warna merah muda, kuning, biru pastel, merah, hingga warna mauve.

Koleksi yang menandakan kembalinya presentasi fisik dengan para tamu dan sahabat terdekat rumah mode asal Prancis ini, setelah setahun melalui berbagai presentasi digital. Aktris Margaret Qualley yang juga muse Chanel turut dilibatkan di perayaan ini dengan menutup presentasi dalam balutan gaun pengantin putih klasik. Gaun pengantin ini dirancang dengan pendekatan kepada gaya retro yang disempurnakan oleh tudung motif polkadot dan bandana pita merah muda.

(Foto: Courtesy of Chanel)