Setelah menggelar presentasinya di Milan Fashion Week 2020, Maquinn lantas kembali menelurkan buah karya kreatifnya dalam format film pendek berjudul 'Realm of Silence'. Film pendek ini mengambil latar di Palazzo Emilio Turati, Milan, film pendek ini digadang sebagai film pendek mode pertama rilisan brand Tanah Air yang diproduksi di kota Milan.
Pemilihan lokasi di Palazzo Emilio Turati yang bergaya neo-renaissance dan sudah dibangun sejak tahun 1880 dianggap selaras dengan koleksi teranyar Maquinn yang menginjeksikan napas gaya Baroque. Diperkirakan ada lima gaun yang sarat akan gaya tersebut diikuti gaun pengantin yang baru saja dirambah oleh kedua desainer di balik label ini yaitu Janice Setyawan dan Benita Setyawan.
"Realm of Silence" menjadi sebuah film pendek yang mengisahkan kehidupan empat patung yang merupakan benda mati, dapat bergerak dan hidup ketika sang Ratu pemilik tidak berada di sekitar mereka. Keempatnya menjadi patung yang menghiasi istana Ratu dan seluruhnya mengenakan gaun dari koleksi teranyar Maquinn. Tak hanya mengenakan gaun malam dengan varian desain yang apik, keempatnya turut merepresentasikan filosofi yang ingin disampaikan oleh Janice dan Benita pada koleksi ini. Yang mana, keempat gaun tersebut diciptakan untuk beragam karakter personal yang berbeda-beda dan penuh keunikan. "Ada sosok dewasa yang cenderung tegas, ada juga sisi anak-anak yang lugu. Keseluruhan karakter tersebut kami hadirkan lewat busana high luxury gowns persembahan Maquinn," ucap Benita.
Gaun yang paling menjadi pusat perhatian di koleksi ini adalah gaun pengantin yang dikenakan oleh sang Ratu dengan megah dan berkarisma. “Maquinn percaya setiap orang memiliki wibawa yang membuat kehadiran mereka dihargai dan dihormati orang lain. Meski tidak diucapkan, hal ini akan terpancar dari dalam diri manusia dan menjadikannya makhluk yang istimewa. Itulah yang menginspirasi Maquinn memilih tema "Realm of Silence"” jelas Janice.
Berikut adalah keseluruhan gaun yang terpampang di dalam film pendek Maquinn yang dikerjakan dengan tangan.
Headpiece berupa kurungan dengan pola berlian dan taburan bebatuan emas pada ansambel ini dibuat oleh tangan. Diikuti bagian atas gaun yang merupakan susunan bordir dan bebatuan yang rumit mengikuti pola dengan perpaduan bebatuan emas dan hitam, serta bagian rok gaun yang dibuat tumpuk. Keseluruhan gaun ini seketika menghantarkan energi mitologi yang romantis.
Motif baroque pada gaun dibuat menggunakan kulit lalu dengan cermat disatukan dengan bahan satin yang hanya menyelimut sebagian tubuh yang jatuh dengan anggun mengikuti efek teknik drapery yang apik.
Upaya menanamkan siluet skulptural diterjemahkan lewat atasan bersiluet peplum yang diromantisasi dengan bordiran menyerupai tanamab merambat yang eksotis dan penuh imajinasi. Atasan gaun dibuat dengan garis leher tinggi yang memberi efek jenjang, diikuti rok bahan organza,
Lagi-lagi siluet skulptural dihadirkan dengan tambahan efek drapery yang menjadi centerpiece sekaligus menyuarakan kemegahan dan elegansi yang tak ada dua.
Film pendek kemudian ditutup oleh kemunculan gaun pengantin yang didesain megah, yang diliputi dekorasi 9000 applique hasil teknik 3D laser cut yang dikerjakan selama 1800 jam menggunakan tangan. Dengan kombinasi detail gaya baroque yang antik, mahkota memukau di gaun ini mengambil inspirasi dari hiasan kepala tradisional Rusia sejak abad ke-10 yang dinamakan Kokoshnik.
(FOTO: Courtesy of Maquinn)