Peristiwa beberapa bulan terakhir telah mendorong banyak refleksi. Pandemi telah memaksa industri mode untuk kembali meninjau sistem yang sudah ketinggalan zaman, tidak etis atau salah secara moral. Pertunjukan catwalk konvensional telah dipertanyakan - tidak lagi terasa relevan atau ramah lingkungan untuk menerbangkan ribuan editor keliling dunia ke berbagai ibu kota fashion.
Ketegangan rasial telah mendorong industri ini untuk menghadapi kebenaran gelap yang tidak nyaman tentang cara memperlakukan orang-orang kulit berwarna. Pembeli telah memiliki alasan untuk mempertimbangkan kembali kebiasaan belanja mereka dan apakah kita benar-benar telah dan akan memakai semua pakaian yang ada di lemari pakaian kita.
Gabriela Hearst, yang semua koleksinya yang dibuat secara sustainable dan tak lekang oleh waktu, telah membuatnya menjadi populer di kalangan kritikus dan konsumen, mengatakan sudah tugasnya dunia fashion untuk mendorong perubahan positif dan meninggalkan sistem yang ada, yang tidak lagi relevan dengan kehidupan kita.
"Dalam jangka pendek, pandemi telah memaksa kita untuk berubah dengan cepat ke cara-cara baru untuk berkomunikasi dengan klien, karena Anda tidak dapat melakukannya secara fisik seperti dulu," katanya kepada Bazaar. "Saya pikir kita menjadi lebih tertarik pada produk yang lebih bermanfaat untuk kebaikan yang lebih besar. Di dunia saat ini, jika Anda adalah individu atau perusahaan yang berada dalam posisi untuk membantu, Anda harus melakukannya karena itu adalah kewajiban Anda. Kesadaran untuk menjadi lebih sustainable dan menjadi perusahaan yang berfokus pada dampak sosial demi kebaikan yang lebih besar adalah penting bagi semua orang yang ada dalam bisnis ini. "
Industri ini, katanya, berada dalam posisi yang unik dan kuat dalam hal memberikan pengaruh: ia dapat menarik konsumen ke dalam praktik yang lebih berkelanjutan dan berbelanja dengan lebih bijak hanya dengan menciptakan barang-barang yang diidamkan menggunakan proses dan bahan yang tepat.
"Jika Anda adalah seorang individu atau perusahaan yang berada dalam posisi untuk membantu, Anda harus melakukannya."
"Fashion adalah 'kendaraan' yang luar biasa untuk membawa perubahan positif karena kami sangat pandai bercerita dan menciptakan keindahan dan citra yang menarik orang," katanya. "Kami adalah perpaduan antara kreatif dan bisnis. Kami dapat menarik orang jika kami dapat membuat mereka menginginkan produk tertentu."
Gabriela bukanlah seseorang yang berbicara tanpa adanya rekam jejak yang baik. Sustainability adalah inti dari labelnya, dan itu adalah etos yang merupakan bagian integral untuk menciptakan pakaian dan aksesorinya yang elegan dan tak lekang oleh waktu.
Pada bulan September 2019, ia menggelar peragaan busana bertema karbon-netral pertama selama New York Fashion Week, meminimalkan jejak karbon melalui kerja sama dengan EcoAct dan membuat sumbangan setara yang cukup besar untuk Proyek Hifadhi-Livelihoods di Kenya. Sekitar 25 persen dari koleksinya dibuat dari sisa bahan dan ia bekerja dengan 600 wanita di Uruguay untuk mewujudkan desainnya.
Gabriela Hearst autumn/winter 2020.
Pada bulan November 2019, ia bekerja sama dengan Save The Children dan menyumbangkan 100 persen dari pendapatan bersih labelnya untuk upaya bantuan amal di Yaman yang kala itu dilanda perang dari tangggal 2 hingga 9 Desember (masa ketika sebagian besar label menguangkan penjualan Natal mereka).
Inisiatif terbarunya membuat ia bekerja dengan yayasan lagi, kali ini bermitra dengan Net-a-Porter, ia untuk menyumbangkan 20 persen hasil dari koleksi tas barunya untuk upaya bantuan global Save The Children dalam perjuangan melawan Covid-19. Proyek ini berlangsung selama dua minggu, dimulai dari tanggal 29 Juni.
"Saya telah melihat karya Save The Children secara langsung bahkan sampai di tahap lapangan, serta jangkauan global yang mereka miliki," katanya, "Mereka selalu menjadi yang pertama yang langsung terjun ke lapangan dalam kasus krisis. Dengan pandemi yang sedang menghantam semua orang di seluruh dunia, Save the Children telah berfokus pada memberikan bantuan kepada anak-anak yang sangat membutuhkan. Kami tidak memikirkan dampak yang dihadapi anak-anak karena sekolah yang harus ditutup. Ratusan juta anak tidak bersekolah dan keluarga kehilangan pendapatan, sehingga mereka benar-benar menderita. Seperti biasa, Save the Children memberi bantuan kepada semua orang yang paling rentan dan paling menderita selama krisis. Dan ini adalah suatu gerakan yang sangat penting bagi kita."
Tas Baez.
Tas Baez adalah tambahan terbaru untuk keluarga Gabriela Hearst, bergabung dengan Nina yang telah terjual habis, serta Diana dan Demi. Pertama kali dipresentasikan di catwalk label musim semi / musim panas 2020, gayanya yang minimalis, dapat digunakan sesuai dengan selera Anda.
"Tas Baez bukan hanya objek yang indah, tetapi juga sangat praktis, karena Anda dapat meletakkan banyak hal di dalamnya," kata Gabriela. "Kelihatannya sangat indah, dengan model penutupnya, dan saya suka Anda dapat memilih di antara dua siluet. Saya selalu suka tas yang bisa melakukan lebih dari satu hal."
Desainer yang telah menghabiskan masa karantina di New York dengan suaminya dan tiga anak mereka, telah mengalami pasang surut. "Ini adalah waktu yang menantang," katanya tentang beberapa bulan terakhir. "Saya mencoba untuk menjaga strategi untuk mempertahankan hari demi hari dan juga untuk menjaga diri saya tetap positif. Saya juga berusaha memastikan bahwa saya mempraktikkan perawatan diri karena saya seorang ibu dan pengusaha. Ini adalah masa yang sulit untuk semua orang, tetapi saya mencoba untuk selalu bersyukur atas semua yang saya miliki dan dengan rasa syukur itu saya berharap saya dapat terus maju untuk mendukung tim dan keluarga saya."
(Penulis:Ella Alexander; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)