Rumah Cinta Wayang didirikan akhir tahun 2014 sebagai inkubator bagi para pencinta seni, akademisi, seniman, pebisnis, produser film, dan mahasiswa yang ingin melestarikan dan mempelajari tentang Wayang Potehi.
Wayang yang merupakan hasil pertemuan kebudayaan Tionghoa dan Jawa ini awalnya ditujukan sebagai sebuah persembahan bagi para dewa di kuil. Dan di daerah Jawa Timur seperti Gudo (Jombang), Blitar, Tulungagung, dan Sidoarjo, wayang ini masih sering dipertunjukkan.
Baca juga: Pesta Seni Rupa di Art Jakarta 2017
Potehi terdiri dari tiga kata dalam bahasa Mandarin dengan pelafalan Hokkian: Po berarti kain, tai berarti tas, dan hi berarti pertunjukan. Sehingga Potehi berarti boneka tangan.
Wayang Potehi termasuk dalam salah satu agenda seni pertunjukan yang akan ditampilkan pada Art Jakarta tahun ini. Rumah Cinta Wayang yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation akan menggelar dua kali pertunjukan yaitu pada:
Jumat, 28 Juli 2017 pukul 19:00 bertema Hwan Le Hwa: The Warrior Princess.
Sabtu, 29 Juli 2017 pukul 11:30 bercerita tentang petualangan Sun Go Kong mencari kitab suci.
Baca juga:
Ragam Merchandise Art Jakarta 2017
Agenda Creative Workshop Art Jakarta 2017
Karya Instalasi Indieguerillas di Pacific Place Jakarta
(Foto: Dok. Rumah Cinta Wayang)
