
Di dunia mode yang terus berubah, hanya sedikit simbol yang mampu bertahan lintas dekade tanpa kehilangan esensinya. Salah satunya adalah Intrecciato, teknik anyaman ikonis yang telah menjadi identitas tak tergantikan bagi rumah mode asal Italia, Bottega Veneta. Tahun ini, Bottega Veneta merayakan 50 tahun warisan Intrecciato dengan sebuah pencapaian monumental yang menandai dedikasi mereka terhadap keahlian tangan dan keheningan yang anggun dalam dunia mode yang penuh sorotan. Untuk merayakan tonggak sejarah ini, brand meluncurkan kampanye global bertajuk "Craft is Our Language" sebuah pernyataan yang menyelami filosofi Bottega bahwa kerajinan bukan hanya teknik, melainkan bahasa ekspresi, budaya, dan kontinuitas.
BACA JUGA: Louise Trotter Resmi Menjadi Direktur Kreatif Bottega Veneta
Kampanye ini bukan sekadar selebrasi visual, tetapi juga penghormatan terhadap proses panjang, detail rumit, dan tangan-tangan terampil di balik setiap karya. Intrecciato bukan hanya motif, melainkan cerminan nilai dari kesunyian yang berbicara, kemewahan yang tidak berteriak, dan keindahan yang abadi. Dalam lanskap mode yang serba cepat dan serba instan, Bottega Veneta mengingatkan bahwa keaslian adalah kemewahan sejati dan bahwa kerajinan adalah bahasa universal yang tak lekang oleh waktu.

Kampanye ini mengajak sejumlah tokoh ikonis dari berbagai latar belakang mulai dari Julianne Moore, aktris pemenang Oscar yang dikenal akan kedalaman karakter perannya, hingga Tyler, the Creator, musisi dan desainer yang terkenal karena visinya yang eksentrik dan tanpa kompromi. Tidak hanya sekadar tampil sebagai wajah kampanye, tokoh-tokoh seperti Zadie Smith (novelis dan intelektual asal Inggris), Edward Buchanan (desainer dan pendiri Sansovino 6), Shu Qi (aktris ternama Asia), dan Troy Kotsur (aktor tuli peraih Oscar) hadir sebagai representasi dari dialog kreatif lintas generasi dan budaya. Setiap individu membawa energi dan perspektif yang unik, memperkaya narasi kampanye ini dengan sentuhan autentik dari dunia mereka masing-masing. Melalui mereka, Bottega Veneta merayakan lebih dari sekadar estetika, ini adalah penghormatan terhadap kerajinan tangan sebagai bahasa universal yang menghubungkan manusia melalui nilai, proses, dan ekspresi tanpa kata.

Sentuhan artistik dari para kreator visual dan gerak yang visioner membuat kampanye ini semakin hidup. Dibidik oleh Jack Davison, fotografer asal Inggris yang dikenal akan estetika potret puitisnya, menangkap setiap sosok dengan keintiman yang mendalam dan keanggunan sinematik setiap frame terasa seperti adegan dalam film, memperlihatkan lebih dari sekadar wajah, tetapi juga narasi emosi dan karakter. Sementara itu, koreografi dari Lenio Kaklea, seniman gerak asal Yunani dengan pendekatan kontemporer yang eksperimental, memperkenalkan irama tubuh yang nyaris ritualistik. Gerakannya tak sekadar estetis, tetapi menjadi bahasa ekspresif yang membingkai hubungan antara tubuh, ruang, dan kerajinan. Bersama, visual dan gerak menciptakan harmoni yang memperkuat pesan kampanye bahwa kerajinan bukan hanya produk, tetapi sebuah bahasa yang bisa dirasakan melalui cahaya, gerak, dan keheningan.
BACA JUGA:
14 Momen Terbaik Matthieu Blazy di Bottega Veneta
Daftar Brand Fashion Mewah Paling Dicari Fashionista, Sudah Punya Salah Satunya?