Bazaar bertemu dengan CEO Gant, Patrik Söderström dalam kesempatan pembukaan toko pertamanya di Jakarta akhir April silam. Simak apa yang ia sampaikan dalam rangka perkenalan merek ini di Indonesia.
Harper’s Bazaar (HB): Apa yang membuat Anda memutuskan ekspansi ke Indonesia? Apa riset yang Anda lakukan sebelumnya?
Patrik Söderström (PS): Tentu, kami memilih Indonesia karena beberapa alasan. Dengan Indonesia, kami kini berada di hitungan ke-77, dan kami telah melakukan ekspansi selama bertahun-tahun ke negara-negara baru. Ketika kami pindah ke negara yang jauh dari Stockholm, kami berusaha mencari mitra yang baik. Bersama MAP (Mitra Adiperkasa) kami memiliki kemitraan yang baik. Mereka telah mengelola Lacoste yang merupakan sister company kami selama bertahun-tahun, dan memiliki rekam jejak yang sangat bagus. Ini bukanlah keputusan yang sulit. Kami tahu persis bagaimana kinerja mereka. Bagi kami Indonesia adalah sebuah langkah “alami” ketika kami memiliki partner yang sangat baik.
HB: Bagaimana Anda mendeskripsikan merek Gant kepada orang yang belum mengenalnya?
PS: Tahun ini usia kami menginjak usia ke-75, dan kami adalah salah satu merek tertua dalam kategori American sportswear (Gant adalah merek Swedia dengan asal usul Amerika Serikat). Beberapa tahun yang lalu saat Covid-19 melanda, kami mengambil keputusan untuk reboot agar menjadi versi Gant terbaik yang kami bisa. Saat membuat perencanaan, kami kembali ke sejarah brand kami, untuk mencoba menemukan berbagai hal baik yang telah kami hasilkan pada titik-titik tertentu. Kemudian kami buat menjadi modern dan merilisnya. Kami ingin menceritakan kisahnya, warisannya, dan menurut saya konsumen saat ini sangat tertarik dengan kisah nyata yang membuat mereka relate. Mereka tidak lagi menyukai kisah yang dibuat-buat.
HB: Apa kekuatan Gant dalam hal kategori produk?
PS: Kami memulainya 75 tahun yang lalu dengan kemeja, kami menemukan locker loop (bagian lingkaran kecil di bagian belakang kemeja yang berfungsi untuk menggantung kemeja) untuk kemeja button-down sebagai produk unggulan. Kemudian secara umum kami mencoba untuk tetap setia pada gaya ivy league, nuansa kolegial. Inilah asal muasalnya, kategori yang menurut saya relevan di seluruh dunia. Dan seperti biasa kami perlu melakukan penyesuaian secara lokal, namun DNA-nya harus Gant.
Gaya ivy league datang dan pergi layaknya sebuah siklus, mungkin kini lebih relevan dari sebelumnya. Tapi jika dilihat gaya ini memang mempunyai sejarah. Ini adalah basis yang baik untuk membangun merek.
HB: Apakah generasi muda turut menjadi fokus Anda? Apa yang Anda lakukan agar tetap relevan?
PS: Kami memiliki basis konsumen setia yang cukup besar di negara-negara tempat kami berada. Tentunya kami menginginkan konsumen baru, namun Anda juga harus mempertahankan konsumen yang sudah lama setia bersama Anda. Menurut saya, selama Anda tetap setia pada sejarah dan warisan merek Anda sendiri, rentang usia tidak menjadi masalah sebab konsumenlah yang akan menemukan produk Gant. Selama kami menjadi merek aspirasional yang sesuai untuk orang yang menyukai American sportswear. Di Indonesia, kami mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih muda sebab kami sedang membangun merek, kami menginginkan konsumen baru yang dapat tumbuh bersama dalam jangka waktu yang lama. Ini adalah hal yang baik jika Anda dapat mewujudkanya.
HB: Anda bergabung dengan perusahaan ini sejak 2016, bagaimana transformasinya sejak saat itu hingga sekarang? Apa ada tahun-tahun penting?
PS: Yang pasti, setiap merek melewati siklus hidup. Dalam kasus kami, di sekitar 2016 atau 2017 kami mungkin mencoba terlalu banyak dengan hadirnya beragam kategori. Lalu di tahun 2019, kami memutuskan untuk mengambil langkah mundur dan berpikir sedikit. Pada akhirnya kami ingin menjadi lebih Gant, kembali pada sejarah dan warisan, mengupayakan apa yang sudah kita kerjakan dengan baik, mewujudkan pembaruan pada hal-hal tersebut, dan memastikan bahwa ini American sportswear. Lalu pandemi mengubah segalanya. Agak terdengar aneh bagi kami saat mengatakan itu adalah masa yang baik bagi kami, namun yang terjadi saat itu adalah kami masuk ke dalam mode krisis tanpa mengetahui apa yang akan terjadi. Kami menyingkirkan segala sesuatu yang kurang penting, dan fokus pada hal yang benar-benar penting. Itu adalah bagian dari kesuksesan kami selama 3 tahun terakhir, akhirnya kami mengalami pertumbuhan dua digit tiap tahunnya.
- Tag:
- gant
- Patrik Söderström