Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Helatan Tunggal Desainer Yogie Pratama Bangkitkan Gemerlap Malam Dalam Tajuk 'Minuit'

Visual bunga mawar, untaian payet, dan konstruksi korset menggemakan estetika ‘coquette woman’ khas Yogie Pratama.

Helatan Tunggal Desainer Yogie Pratama Bangkitkan Gemerlap Malam Dalam Tajuk 'Minuit'
(Foto: Courtesy of Derai Studio for Yogie Pratama)

Momen magis di dunia mode Tanah Air kembali tercipta di atas panggung peragaan busana persembahan Yogie Pratama bertajuk Minuit, atau Midnight dalam kamus Inggris, pekan lalu.

Ruang ballroom di The Langham Jakarta disulap menjadi latar belakang bernuansa gurun pasir serta permainan sorotan lampu dengan saturasi lembayung senja yang membangkitkan keelokan malam, sekaligus menjadi wadah imersif bagi para penonton seiring model-model menampilkan kreasi fenomenal Yogie Pratama kali ini.

 
Menggenggam erat identitas estetikanya, karakter ‘coquette woman’ atau wanita yang mahir menggunakan bahasa tubuh dan feminitasnya. Ini semua kembali diembuskan ke 36 looks sensasional, 30 darinya gaun pesta dan 6 gaun wedding.

Kilau payet dalam proporsi ekstra membangkitkan tajuk Minuit, layaknya terang bintang di langit malam. "Secara pribadi, saya sangat menikmati suasana malam yang memberikan saya rasa kedamaian," tuturnya. Kedamaian ini nyatanya menjadi ruang kreativitas tidak terbatas bagi desainer lulusan Ecole de la Chambre Syndicate de la Couture Parisienne ini.

Konstruksi korset dan ornamentasi jumbai juga mendominasi koleksi ini, kini didampingi dengan imbuhan motif floral dan visual pita yang hyper feminin sekaligus penuh pernyataan. Lalu teknik lipit dengan presisi prima ditranslasikan menjadi wujud bunga mawar dalam ragam dimensi mulai dari yang kecil sebagai pemanis, hingga yang raksasa sebagai bintang utamanya. 

Begitu pula dengan visual pita yang dikemas sebagai aksen pada bagian lengan, hingga wujud dress-nya sendiri yang membentuk neckline dan bagian bahu (dikenakan oleh model Reti Ragil di runway).

Yang juga berhasil mencuri atensi sejuta pengamat fashion adalah wujud gaun dengan formasi potongan material yang perlahan melonggar di bagian bawah, menciptakan pergerakan dinamis dengan setiap langkahnya, diikuti oleh gaun emas dengan aksen menggembung pada bagian bawah yang dilengkapi boa dengan material serasi

“Saya suka segala sesuatu yang bertekstur, di mana ketika baju itu diraba, dapat membangkitkan indra dan imajinasi. Saya juga suka membuat gaun dari material yang menghasilkan suara saat dipakai atau bersentuhan dengan lantai,” jelas sang desainer. Hal ini dapat dirasa melalui pemanfaatan payet yang hadir dengan impresi maksimalis dalam formasi untaian, menciptakan momen dinamis yang mengaktivasi indra penglihatan sekaligus pendengaran.

Perlahan, palet mengilap emas dan silver diikuti dengan rangkaian busana berpalet solid dengan warna-warna romantis baby pink, merah bordeaux, dan variasi nudes. Tata rambut struktural bergaya high bun disempurnakan dengan pulasan kuning neon untuk sentuhan kontemporer yang terasa segar pada siluet-siluet anggun andalan Yogie Pratama. Menutup show kali ini, enam gaun pernikahan hadir untuk sosok pengantin yang berani membuat pernyataan ekstra.

Lebih dari satu dekade berkarya menyuguhkan momen-momen ikonis, helatan tunggal Minuit menjadi wujud nyata konsistensi seorang Yogie Pratama di lanskap mode Indonesia serta eksistensinya yang layak mencapai mancanegara. A superbly sublime sartorial presentation. Bravo!

(Foto: Courtesy of Derai Studio for Yogie Pratama)