Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Pemotretan Cantik di 22 Negara yang Sudah Dilakukan Harper's Bazaar Indonesia Selama 22 Tahun

Fashion Director Michael Pondaag dan para tim di balik layar telah mengukir sejarah dengan melakukan pemotretan di 22 negara yang berbeda.

Pemotretan Cantik di 22 Negara yang Sudah Dilakukan Harper's Bazaar Indonesia Selama 22 Tahun
Foto: Dok. Bazaar

Sudah lebih dari 20 tahun Harper’s Bazaar Indonesia terus memproduksi halaman mode untuk memberikan suguhan khusus bagi para pecinta dunia mode yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi serta panduan untuk bergaya. Mencuri perhatian banyak kalangan melalui konsep pemotretan yang unik, kekuatan visual yang baik, pemilihan dari tema busana yang menarik, hingga lokasi yang eksotis membuat kami tidak pernah berhenti untuk terus berkarya di industri mode Tanah Air.

Fashion Director Harper's Bazaar Indonesia, Michael Pondaag, kini bernostalgia dengan menceritakan tentang proses pemotretan di 22 negara berbeda yang ia lakukan bersama timnya di balik layar.

Menurutnya, setiap fashion stylist memiliki kemampuannya masing-masing untuk memproyeksikan mode, melakukan padu padan terhadap suatu busana, menginformasikan tren mode, kecantikan, serta gaya fotografi yang unik melalui sebuah gambar yang diambil.

Di bawah ini adalah 22 negara yang pernah menjadi lokasi pemotretan, yang beliau lakukan bersama para tim di balik layar selama masa berkaryanya jelang dua dekade di Harper’s Bazaar Indonesia.

1. Indonesia, 2010 

Bazaar Retrospektif

Dikenal dengan negara yang memiliki keindahan serta kekayaan budaya yang melimpah, Indonesia menjadi salah satu lokasi untuk melakukan pemotretan. Kemegahan Candi Borobudur menjadi ciri khas tersendiri bagi negeri kita karena termasuk ke dalam tujuh keajaiban dunia. Foto yang diambil oleh seorang fotografer berpengalaman, Nicoline Patricia Malina ini menunjukkan potret wanita yang memancarkan aura yang bold dan elegan, di mana ia tampak sangat menyatu dengan latar belakang foto tersebut.

2. China, 2009

Bazaar Retrospektif

Republik Rakyat Tiongkok juga menjadi salah satu negara yang cukup mengesankan baginya. Salah satunya ketika Michael bersama timnya pergi ke Beijing untuk mengerjakan beberapa proyek di sana pada tahun 2009. Saat itu, mereka harus melakukan pemotretan outdoor dengan menggunakan gaun qipao untuk edisi Imlek.

Semua perjuangan yang mereka lakukan tidak sia-sia dan membuahkan hasil yang luar biasa serta membuat karya ini dibeli dan di re-published oleh majalah Harper’s Bazaar China, yang di mana itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya karena dapat melihat 15 halaman mode karya desainer Tanah Air tampil di sebuah media internasional.

3. Hong Kong, 2011

Bazaar Retrospektif

Proyek yang paling membekas di hati adalah saat melakukan pemotretan di Hong Kong, seperti dalam foto yang memperlihatkan seorang pria dan wanita sedang berlindung dari rintik-rintik hujan di bawah sebuah payung berwarna merah. Foto itu menebarkan aura cinta dan memperlihatkan secara jelas keindahan di salah satu wilayah dari negara tersebut pada malam hari.

4. Tibet, 2011

Bazaar Retrospektif

Proyek fotografi bertajuk Seven Days in Tibet adalah pemotretan yang tak akan pernah terlupakan bagi dirinya. Beliau mengatakan bahwa ia mendapatkan sebuah pengalaman dan pembelajaran akan semesta dan manusia yang ada di sana. Meskipun harus melalui banyak tantangan, baik secara fisik maupun mental, mereka tetap memiliki semangat dan cinta yang luar biasa untuk berkarya serta mereka persembahkan untuk para penikmat seni, mode, dan travel.

5. Kroasia, 2007

Bazaar Retrospektif

Mimpinya menjadi kenyataan ketika beliau dapat melakukan pemotretan di Kroasia bersama seorang model sekaligus sahabatnya, Selma Abidin. Memiliki darah campuran Kroasia, Selma mengeluarkan karismanya melalui hasil tangkapan kamera sang fotografer dalam sebuah foto saat mereka berada di Zagreb dan sebuah kota tua, Dubrovnik. Setelah itu, mereka sempat menghadapi sejumlah masalah seperti hampir kehilangan memory card pemotretan pada hari-hari terakhir, tetapi itu membuat pengalamannya menjadi semakin berkesan.

6. Italia, 2010

Bazaar Retrospektif

Memulai karier di dunia mode sebagai asisten untuk seorang desainer legendaris, Ghea Panggabean, yang mengajarkan dirinya begitu banyak hal-hal yang terkait dengan mode. Setelah lebih dari satu dekade, ia kembali pergi ke Italia untuk melakukan pemotretan dan mengabadikan koleksinya, dan itu menjadi sebuah perjalanan nostalgia yang penuh memori baginya.

7. Rusia, 2016

Bazaar Retrospektif

Bersama desainer Tanah Air, Ferry Sunarto, ia dapat berkarya hingga ke negeri Beruang Merah. Keindahan dan kemegahan dari Red Square, serta lapangan yang terletak di samping Kremlin, kota Moskow menjadi saksi karyanya yang cemerlang.

8. Afrika Selatan, 2008

Bazaar Retrospektif

Tak pernah membayangkan bahwa ia akan pergi ke Afrika, sebuah perjalanan panjang yang membawanya ke kota Cape Town. Pedalaman alam liar adalah suatu hal baru yang membuat perjalanan tersebut menjadi lebih mengesankan.

9. Republik Ceko, 2007

Bazaar Retrospektif

Dengan penuh perjuangan, serta tekad yang kuat, akhirnya Michael bisa sampai di Praha. Menariknya, ia harus membawa sejumlah busana untuk kebutuhan 20 halaman mode seorang diri. Sempat mengalami berbagai macam kendala, akhirnya ia dapat mengatasinya, dan semuanya terbayarkan ketika ia dapat mengeksplorasi keindahan kota di Praha yang identik dengan keindahan desain sertya arsitekturnya.  Meskipun cuaca sedang tidak kondusif pada saat itu, pemotretan harus tetap berjalan, sehingga konsep fotonya berubah menjadi bernuansa pastel dengan sentuhan efek foto yang grainy.

10. Spanyol, 2004

Bazaar Retrospektif

Michael mengatakan bahwa Negeri Matador merupakan salah satu destinasi yang sulit dalam mengerjakan suatu proyek di awal kariernya karena adanya sejumlah kendala yang harus ia hadapi, salah satunya terkait dengan perizinan lokasi yang sulit untuk melakukan pemotretan bersama model. Tetapi, dengan adanya bantuan dari penata rias lokal yang seringkali melakukan pemotretan di sana, akhirnya proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar.

11. Jerman, 2006

Bazaar Retrospektif

Ketika ia berada di ibu kota dari negara ini, yakni Berlin, ia menghubungi beberapa agensi model dan melakukan audisi untuk mendapatkan yang terbaik agar foto yang diambil nantinya dapat membuahkan hasil yang memuaskan. Setelah itu, ada satu orang model datang dengan portofolio yang semua fotonya tanpa mengenakan sehelai benang pun. Semua tim pun sontak terkejut, karena ternyata yang mereka hubungi bukanlah seorang model untuk fashion, melainkan untuk majalah dewasa.

12. Prancis, 2006

Bazaar Retrospektif

Semua orang pasti memiliki mimpi untuk pergi ke Paris sejak mereka kecil, sama halnya dengan Michael Pondaag. Pemotretan yang dilakukan di sekeliling landmark kota Paris itu terinspirasi dari gaya glamor sang ratu pada era Rococo, Marie Antoinette, keindahan lukisan graffiti dari para seniman jalanan, dan sejumlah tantangan yang harus mereka hadapi seperti adanya ancaman bom, cuaca yang tidak kondusif, dan hal-hal lainnya menjadikan pengalaman itu penuh dengan kenangan indah.

13. Yunani, 2012

Bazaar Retrospektif

Sekitar lebih dari 15 destinasi kota yang ada di seluruh dunia sudah ia dan tim jelajahi bersama. Perjalanan 12 hari di Yunani, termasuk Athena dan Santorini menjadi pengalaman yang paling berkesan bagi mereka. Berbagai tantangan yang harus mereka hadapi adalah seperti melewati puluhan anak tangga untuk bisa sampai di setiap lokasi pengambilan barang ataupun penginapan. Keindahan laut biru dan alas tebing dengan bangunan serba putih menjadi ciri khas kota Santorini akan memanjakan mata Anda ketika melihatnya. Rasa lelah saat menempuh perjalanan terbayarkan ketika mereka semua berhasil mendapatkan hasil foto yang memuaskan.

14. Belgia & Belanda, 2013

Bazaar Retrospektif

Bazaar Retrospektif

Saat mereka sedang melakukan pemotretan di New York, ide untuk mengerjakan proyek lainnya mulai tercipta. Terinspirasi dari sosok dua punggung pria Hasidic Jewish, membuat Michael berimajinasi untuk membuat pemotretan dengan tema gaya busana mereka. Beberapa tahun kemudian, ia menawarkan seorang fotografer sekaligus teman kolaborasinya di berbagai negara terkait proyek ini.

Menurutnya, keindahan gaya busana kaum Yahudi ini dipandang sebelah mata dan semakin jarang terlihat di dunia, padahal, itu merupakan suatu hal unik yang dapat dijadikan inspirasi. Dilakukan di beberapa lokasi berbeda, seperti di diamond district, Antwerp, Belgia, dan kemudian berlanjut ke Amsterdam, Belanda, terjadilah pemotretan bernuansa hitam putih, sebuah kenangan yang tak terlupakan.

15. Amerika Serikat, 2014

Bazaar Retrospektif

Keindahan dan suasana metropolis dari kota New York yang sangat menarik perhatian, serta pemotretan yang ia lakukan di sejumlah lokasi ikonis di negara ini membuatnya berkata, “I left a little pece of my heart in USA.” Yang berarti bahwa selama semua yang ia lakukan di sana sangat amat berkesan bagi dirinya.

16. India, 2007

Bazaar Retrospektif

Pada saat melakukan pemotretan di India, menurut para anggota tim yang terlibat selama proses pemotretan, itu adalah perjalanan yang luar biasa. Menjelajahi kota-kota India di bawah suhu udara 40 derajat bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Ketakutan yang muncul dari dalam diri mereka mulai dari makanan yang kurang higenis, didatangi oleh pihak berwajib karena membuat kemacetan, dan masih banyak lagi hal lainnya, menjadi pengalaman berharga sekaligus jenaka yang membuat dirinya ingin kembali lagi ke India.

17. Maroko, 2009

Bazaar Retrospektif

Maroko menjadi salah satu lokasi pemotretan yang menarik di antara yang lainnya karena mereka belum terlalu mengetahui lebih dalam mengenai negara tersebut, di mana mereka juga menjadikan seorang pelayan, penjaga toko, supir, hingga penata rias sebagai seorang model, memberikan kesan pesan yang indah dalam perjalanan itu.

18. Vietnam, 2013

Bazaar Retrospektif

Ide untuk melakukan pemotretan di Vietnam muncul ketika ia menonton film Prancis yang berjudul Indochine (1992). Di sana, mereka menyewa perahu guna berkeliling di teluk Halong untuk membuat cerita pemotretan dengan berlatar belakang pemandangan teluk dan perahu layar.

Sama seperti proyek-proyek lainnya, banyak kendala yang terjadi, seperti saat mereka harus mengambil ulang foto dengan enam baju berbeda karena kondisi cahaya, hingga menjadikan asisten koki di kapal sebagai model. Lika-liku perjalanan yang sulit dan harus mereka tempuh akhirnya menciptakan sebuah karya yang indah.

19. Malaysia, 2012

Bazaar Retrospektif

Lokasi ikonis yang menjadi tempat pemotretan untuk menampilkan koleksi busana Ghea Panggabean adalah Cheong Fatt Tze mansion, yang terletak di Penang, Malaysia. Proyek ini terinspirasi dari sosok glamor putri raja gula Semarang yang hidup di akhir abad 18-an, Oei Hui Lan. Model yang ada di dalam foto itu memancarkan aura seorang putri kerajaan yang kuat, sehingga hasilnya terlihat effortless.

20. Uzbekistan, 2019

Bazaar Retrospektif

Momen yang tak terlupakan tercipta di Uzbekistan. Michael mengatakan bahwa ia akan selalu mengingat betapa seru dan menantangnya pemotretan yang berlangsung selama lima hari bersama 10 model dengan keterbatasan bahasa di sejumlah latar pemandangan yang menunjukkan keindahan dari Uzbekistan, yang memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi para pencinta mode dan seni.

21. Australia, 2016

Bazaar Retrospektif

Bukan di Mesir, melainkan di Australia. Anda pasti tidak akan pernah mengira bahwa foto ini diambil di Negeri Kanguru. Pemotretan ini berlokasi di Pinnacles, yang berada di Taman Nasional Nambung, Nambung, Australia Barat, dan merupakan destinasi dengan panorama yang unik serta misterius seperti gurun di outer space. Para tim yang terlibat dalam proyek itu mengatakan bahwa batu pilar karang yang ada di sana menjadi saksi pengalaman magis penuh kenangan.

22. Jepang, 2011

Bazaar Retrospektif

Melakukan pemotretan dengan mengusung tema tentang gaya berpakaian gadis Harajuku, yang identik dan menjadi ciri khas dari negara ini, membuat memori mereka penuh kenangan saat mengerjakan proyek tersebut di Negeri Matahari Terbit.

Tidak hanya sendirian ketika mengerjakan sebuah proyek, Michael seringkali dibantu oleh rekan-rekan fotografer, model, penata rias, dan asisten yang sangat membantunya dalam menciptakan karya-karya ikonis selama ia berkarier di industri mode ini.

(Penulis: Christanto Subrata; Foto: Courtesy of BAZAAR Indonesia)