Restriksi untuk keluar rumah memaksakan kita untuk beradaptasi dengan situasi. Namun banyak hal positif yang dapat dicerna dalam merespons periode genting ini.
Bagi Titi Radjo Padmaja, masak dan musik adalah aktivitas terbaik untuk menanggapi kondisi sekarang. "Benar-benar satu kesinambungan yang berarti untuk aku dan keluarga karena mengisi kekosongan dengan menambah ilmu, menambah kesenangan batin, menambah kepuasan, dan juga membantu menghilangkan stres," ujarnya.
Keberadaan 24/7 bersama suami dan anak mendorong Titi untuk lebih aktif di dapur. "Setiap hari aku memikirkan menu untuk makan pagi, siang, dan malam," ungkapnya, sekaligus berupaya mengurangi konsumsi jajanan luar karena penyebaran virus korona.
Selain menjadi jadwal yang perlu dipenuhi sehari-hari, kebutuhan ini turut mengasah kemampuannya di ranah memasak seraya meraih prestasi baru.
"I make my mother proud of me. Dulu boro-boro masak, memegang panci saja tidak pernah," ungkapnya. Ia juga menceritakan bahwa ibunya pandai memasak dan sempat jenuh karena keterampilan itu tidak menurun ke anaknya.
Lewat referensi dari kanal YouTube, Titi sanggup mengeksplor beragam macam resep, bahkan kesibukan ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh keluarganya.
Musik mengisi sela skedul memasaknya. Sejak masa karantina yang membuat Titi di rumah selama kurang lebih 3 bulan, ia menyulap area ruang tamu menjadi mini studio. Seluruhnya dibangun dari awal.
Ia pun unjuk space tersebut kepada Bazaar saat pemotretan The Fashionable Life yang dipandu secara virtual.
Kini, keyboard, speaker, komputer, microphone, dan gitar tengah hadir, "Mudah-mudahan dapat membuat aku kreatif di dunia musik," jelasnya. Kepiawaian Titi di bidang ini tentu sudah tidak asing lagi, dan buktinya, peralatan tersebut membuahkan lantunan baru, dari meng-cover lagu hingga ciptaan sendiri.
Ia menerangkan betapa takjubnya akan perangkat yang tersedia, terutama kehadiran software Cubase. "Sebelumnya, aku selalu ada operator yang bikin musik, seperti proses film scoring yang selalu ada partner-nya," jelas Titi. Dengan adanya penerapan protokol kesehatan (physical distancing), ia pun harus dan mampu mengulik semuanya sendiri, termasuk pemasangan kabel.
Titi lalu melanjutkan, "Sejak 6 tahun yang lalu, aku sudah bikin musik dengan partner aku, ingin merilis single tetapi tidak jadi-jadi," Ia berindikasi bahwa kemandirian ini menyuguhkan rasa puas dan efektivitas kerja, "Surprisingly, aku lebih cepat mengerjakannya sendiri, idenya juga lebih lepas, lebih banyak."
Meski keseruan ini juga menyebabkan back pain karena kelamaan duduk di depan komputer. "Aku sempat istirahat dua minggu, sekarang baru mulai lagi," Titi menyikapinya.
Anda kira-kira bisa membayangkan jadwal Titi saat ini. "Pagi-pagi aku mempersiapkan sarapan, setelah itu bikin musik, lalu siang masak lagi, kemudian bikin musik, dan diakhiri nonton bareng keluarga dan lainnya," tuturnya dengan nada gembira.
Ia sangat senang dengan rutinitas yang terbentuk selama karantina ini: Mengoptimalkan quality time yang ada, sebelum semuanya kembali normal. Ketika suami sudah ngantor dan anak sibuk di sekolah.
Titi menutup perbicangan ini dengan sebuah pesan, "Lakukan apa saja di rumah yang bisa dikerjakan, membuat hobi baru, apa saja bentuknya, kerjakan sekreatif mungkin, yang positif, yang baik, yang membuat kita tidak stres dan juga bagus untuk keluarga kita."
Portofolio ini:
Editor Fashion: Michelle Othman
Wardrobe: Dress, Valentino. Coat dan kemeja, Studio Moral.
Retoucher: Veby Citra
Baca juga:
The Fashionable Life: Makna Berkebun bagi Atiqah Hasiholan