Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Apakah Aman untuk Naik Pesawat Selama Pandemi?

Berpikir untuk naik pesawat? Simak sederet informasi yang perlu Anda ketahui tentang risiko bepergian selama masa pandemi.

Apakah Aman untuk Naik Pesawat Selama Pandemi?

Sejak United Kingdom menerapkan kebijakan lockdwon pada tanggal 23 Maret, pemerintah UK telah menghimbau warganya untuk harus tetap di rumah saja sesering mungkin dan menghindari semua jadwal bepergian yang tidak penting. Namun, bagi sebagian orang, bepergian ke luar negeri merupakan suatu kebutuhan. Tetapi amankah untuk bepergian? Dan tindakan pencegahan apa yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari tertularnya virus korona saat melakukan penerbangan di pesawat?

Kami berbicara dengan Dr Shawn Nasseri, dokter asal Harvard yang terkenal, Mayo Clinic yang melatih dokter telinga, hidung dan tenggorokan (THT), untuk berbagi pemikirannya tentang seberapa aman melakukan penerbangan selama pandemi dan sederet panduannya untuk perjalanan yang lebih aman.


Seberapa amankah terbang selama masa pandemi?

Risiko ini semua tergantung pada kepadatan jumlah penumpang, lamanya waktu selama perjalanan, dan kebersihan kabin, kendaraan, serta sistem penanganan / penyaringan udara.

Opsi yang menawarkan tingkat kepadatan rendah, telah diterapkan oleh maskapai penerbangan dengan mengurangi jumlah penumpang, dan hal ini merupakan suatu kemajuan besar.

Membuat jarak antar penumpang di dalam bus, kereta api, dan bentuk transportasi umum lainnya dengan menawarkan pembersihan yang jauh lebih sering juga, dapat sangat membantu.


Bagaimana virus korona dapat menyebar saat di pesawat terbang?

Covid-19 dapat menyebar melalui tetesan air pernapasan dari penumpang yang batuk atau bersin saat berada di dalam pesawat. Tetesan ini dapat bertahan di permukaan selama berjam-jam, tergantung pada seberapa banyak jumlah yang tertulari, sehingga mereka dapat menginfeksi siapa pun yang berada dalam dua baris satu sama lain. Sementara banyak maskapai penerbangan menggembar-gemborkan filter HEPA sebagai tindakan pencegahan keselamatan, dengan udara yang diresirkulasi dalam penerbangan, tetap masih ada risiko terkena sebelum tetesan tersebut disaring atau dibuang keluar.

WHO mendefinisikan kontak dengan orang yang terinfeksi dengan duduk dalam dua baris satu sama lain. Terlebih lagi, pada penerbangan jarak jauh, penumpang lebih cenderung untuk bangun dan bergerak di dalam kabin agar dapat meregangkan kaki, pergi ke kamar mandi, atau meraih kabin di atas kepala.


Di mana tempat teraman untuk duduk di dalam pesawat terbang?

Kursi jendela adalah kursi paling aman, karena Anda dapat menghindari penumpang dan awak pesawat yang sering berjalan di lorong. Banyak maskapai mengambil tindakan pencegahan dan tidak mengisi setiap kursi yang ada, atau tidak mengisi kursi tengah sehingga ada ruang di antara penumpang, dan ini sangat membantu.

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa sebagian besar penumpang meninggalkan tempat duduk mereka di beberapa titik dengan penerbangan jarak menengah. Namun, dari para penumpang yang duduk di kursi dekat jendela, hanya 43 persen yang bergerak, berlawanan dengan 80 persen orang yang duduk di lorong.

Kursi dekat jendela dapat menurunkan risiko kontak dengan orang yang terinfeksi, karena studi ini menemukan bahwa penumpang yang duduk di kursi dekat jendela rata-rata hanya memiliki 12 kontak, dibandingkan dengan kursi tengah (58 kontak) dan kuris lorong (64 kontak).


Apa yang harus Anda lakukan sebelum melakukan penerbangan? 

Konsumsilah multivitamin padat yang dapat membantu respons kekebalan tubuh terhadap infeksi virus dan pernapasan lainnya saat bepergian.


13 Tips keselamatan untuk melakukan penerbangan selama masa pandemi

Jika Anda perlu melakukan penerbangan karena alasan penting, berikut tips yang dapat membantu Anda untuk tetap lebih aman:

  • 1. Pastikan untuk memakai masker Anda di seluruh penerbangan agar dapat membantu melindungi diri dari sejumlah partikel di udara.
  • 2. Terapkan jarak sosial sesering mungkin, baik di bandara maupun di pesawat.
  • 3. Berusahalah untuk mengenakan tas jinjing, karena dapat meminimalkan sentuhan tangan dari orang lain. 
  • 4. Simpan dompet dan tas kecil lainnya dalam keadaan tertutup, dan usahakan tidak terlalu sering membukanya, karena ini dapat menjadi sumber paparan.
  • 5. Sebelum duduk, gunakan tisu disinfektan untuk membersihkan kursi, sabuk pengaman, jendela, dan meja baki Anda.
  • 6. Gunakan handuk lap atau kertas untuk membuka dan menutup beberapa bagian rawan, seperti penutup kabin, meja nampan, pintu kamar kecil, dll.
  • 7. Gunakan hand sanitizer selama penerbangan setelah menyentuh permukaan apa pun, termasuk nampan atas, meja baki, sandaran lengan, dll.
  • 8. Cobalah untuk menghindari penggunaan kamar mandi di pesawat, tetapi jika Anda berada dalam penerbangan yang berdurasi lebih lama dan hal tersebut tidak mungkin terhindari, pastikan untuk mencuci tangan dengan saksama.


  • 9. Tetap dalam kondisi terhidrasi. Hal ini akan membuat selaput lendir Anda berfungsi lebih efisien. Setelah penerbangan, segera cuci tangan dan tiupkan hidung Anda. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan semprotan garam untuk membersihkan selaput lendir Anda.
  • 10. Seperti yang disebutkan di atas, mengonsumsi vitamin pelindung yang dapat menambah kekebalan - dosis vitamin C dan vitamin serta mineral lainnya telah menunjukkan peningkatan respons imun yang pasti.
  • 11. Bawalah bantal dan selimut travel Anda yang baru saja dicuci atau dibeli.
  • 12. Cuci wajah dan tangan Anda dengan sabun selama minimal dua puluh detik setelah penerbangan.
  • 13. Anda juga dapat melembapkan atau membilas hidung Anda dengan semprotan saline steril untuk mempertahankan lapisan pelindung yang lembap.

Terakhir diulas secara medis: 11-06-2020




(Penulis: Dr. Shawn Nasseri Ent; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Elizabeth Michelle; Foto: Courtesy of Bazaar UK)