Apakah Anda merasa bekerja terlalu banyak sekaligus terlalu lelah dan stres? Bila Anda bekerja terlalu lama hingga melampaui batas kemampuan serta sulit meluangkan waktu bersama orang-orang terdekat, maka sudah saatnya Anda untuk melepas semuanya. Namun sebelum emosi Anda meledak, beri waktu bagi diri sendiri untuk diam dan bertanya: bagaimana jika yang Anda butuhkan hanyalah waktu untuk mengatur keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi?
Di era digital ini, sebagian besar dari kita selalu berada dalam keadaan siaga setiap hari, termasuk membalas email hingga larut malam dan memantau media sosial sepanjang waktu. Perasaan lelah sepanjang pekan hingga lupa bahwa sudah saatnya Anda harus berhenti bekerja dan memulai hidup di dunia nyata sudah menjadi kebiasaan yang normal. Di balik itu semua, ada beberapa cara mudah untuk meningkatkan pola hidup Anda dan mengatur kembali keseimbangannya.
Lewat tulisan ini, dr. Roger Henderson selaku dokter umum berbagi tip-tip andal mengenai bagaimana menjaga kebutuhan emosi dan fisik saat berada di rumah dan juga ketika bekerja di kantor tanpa mengorbankan kesehatan mental Anda.
Apa itu keseimbangan hidup-kerja?
Sudah bukan rahasia lagi bahwa penting bagi Anda untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Namun, apa arti yang sebenarnya? Definisi yang tepat dari keseimbangan hidup-kerja adalah situasi di mana Anda mampu membagi waktu dan tenaga baik untuk bekerja dan untuk menjalani kehidupan personal di luar waktu kerja.
Terkadang hal ini sangat sulit untuk dilakukan ketika menyangkut soal kebutuhan ekonomi dan jenjang karir yang amat penting. Akan tetapi, masih ada berbagai cara untuk menyusun kembali keseimbangan hidup dan bekerja tanpa mengorbankan hari produktif atau bahkan diri Anda sendiri. Berikut adalah sembilan tip teratas:
1. Temukan titik keseimbangan Anda
Keseimbangan hidup dan bekerja adalah hal individu. Masing-masing orang harus menemukan titiknya sendiri di mana mereka merasa nyaman. Oleh karena itu, semua tergantung pada diri Anda sendiri dan Anda bebas menentukan prioritas serta menyesuaikan dan memutuskan sendiri apa saja yang siap untuk dilakukan. Hanya saja, sebaiknya tidak mengabaikan perasaan Anda baik secara fisik dan emosional, serta cobalah untuk mendengarkan kata hati.
Jika Anda tetap merasa kurang seimbang, maka sebaiknya Anda mulai mencari sumber permasalahan dan melakukan evaluasi. Mulailah dengan terapi dan konseling bila Anda menemui kesulitan.
2. Waspada soal adiksi adrenalin
Adrenalin dan stres akan membuat Anda mampu untuk bertahan dalam jangka waktu yang singkat, namun Anda akan menjadi sangat kelelahan bila berada dalam waktu yang lama. Terlalu banyak adrenalin di waktu yang panjang akan membuat Anda stres dan tidak dapat beristirahat. Hasilnya, kualitas tidur menjadi buruk dan Anda menjadi mudah marah.
Untuk mengurangi risiko adiksi adrenalin, lakukan kegiatan-kegiatan santai tanpa tuntutan dan rutinitas seusai bekerja keras. Anda juga bisa melakukan aktivitas di rumah seperti memasak makanan, menyetrika baju, atau berjalan-jalan di taman. Namun yang terpenting adalah Anda harus melakukannya dengan perlahan dan teratur. Beri diri Anda waktu untuk membiarkan adrenalin perlahan berkurang.
3. Jangan menjadi martir demi pekerjaan
Bila Anda sering berujar, "Saya masih punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan" atau "Saya harus melakukan semuanya", maka Anda telah dikuras oleh pekerjaan baik secara fisik maupun emosional. Keadaan demikian juga dapat membuat Anda semakin stres.
Berhati-hatilah terhadap ego yang membuat Anda merasa menjadi orang yang paling sibuk dari yang seharusnya. Sifat seperti ini akan membuat orang lain di sekitar Anda merasa terganggu dan membuat Anda terlihat seperti martir. Waspadalah bila hal ini menjadi kelemahan Anda. Saatnya untuk membiarkan orang lain membantu mengangkat beban yang selama ini berada di pundak Anda. Dunia tak akan berhenti berputar ketika Anda berhenti melakukan segala hal.
4. Mencari bantuan
Mengungkapkan apa yang selama ini menjadi permasalahan Anda adalah cara terbaik untuk mengatasi stres dan dilema. Terkadang Anda hanya membutuhkan waktu untuk berbicara secara terbuka dan mengakui bahwa Anda tidak mampu melakukan segala hal sendirian. Alasan umum mengapa banyak orang lebih memilih untuk diam dan tidak mencari bantuan saat merasa tertekan selama mengerjakan tugasnya adalah:
- Gengsi akan pekerjaan
- Ingin terlihat mampu mengerjakan tugas sendirian
- Tidak ingin merepotkan orang lain
- Tidak ingin membuat kehebohan atau keributan
- Seorang yang perfeksionis dan takut menunjukkan sesuatu yang belum sempurna
Semua hal tersebut ada di kepala Anda. Ada saatnya untuk menyadari bahwa Anda butuh bantuan dan memahami mengapa Anda tidak meminta pertolongan. Bila sudah merasa kesulitan menjaga keseimbangan, maka semakin cepat Anda mencari bantuan akan semakin baik.
5. Terkadang sesuatu yang baik tidak selamanya terlihat baik
Ketika ada sesuatu yang harus dikerjakan, cobalah untuk bertanya pada diri Anda sendiri. Mana hal yang lebih penting, menyelesaikan pekerjaan Anda atau mempersembahkan satu hal yang sangat sempurna? Sembilan dari sepuluh orang mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih untuk menyelesaikan pekerjaan mereka daripada menghabiskan waktu berjam-jam demi sebuah mahakarya.
Bukan masalah besar bila Anda tidak terlalu fokus pada nilai kesempurnaan jika nyatanya Anda bisa pulang satu jam lebih cepat demi menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Oleh karena itu, Anda harus mampu mempertimbangkan prioritas dan melakukan apa yang sekiranya bisa Anda kerjakan.
6. Jangan takut untuk berkata tidak
Bukan berarti Anda harus selalu berkata tidak. Hal ini berlaku pada tanggung jawab ekstra yang diberikan kepada Anda dan membuat Anda harus bekerja baik di kantor dan di rumah. Jika Anda adalah seseorang yang cenderung berkata 'ya' sehingga pekerjaan Anda menjadi sangat menumpuk, cobalah untuk mulai berkata 'tidak' ketika dimintai bantuan untuk mengerjakan sesuatu di luar batas kemampuan.
Tak ada yang salah dalam berkata 'tidak' dan Anda tak perlu merasa ini adalah ungkapan yang kasar. Anda bisa menyampaikannya cukup dengan berucap, "Maaf, saya tidak ada waktu." Kejujuran sangatlah penting jika Anda memang tidak memiliki cukup waktu untuk mengerjakan tamggung jawab atau proyek lebih banyak. Pilihan lain adalah Anda harus meninjau kembali komitmen Anda dan berhenti mengerjakan proyek lain sampai Anda memiliki waktu untuk melakukan tugas-tugas utama tanpa melewati batas kemampuan Anda sendiri.
7. Luangkan waktu kosong di akhir pekan
Bebaskan diri Anda dari pekerjaan dan agenda lainnya di akhir pekan setiap empat hingga enam minggu sekali. Habiskan waktu Anda bersama sahabat, keluarga, atau dengan diri Anda sendiri di rumah. Bukan berarti Anda tidak memiliki kegiatan, namun hal ini justru memberi Anda waktu untuk menyusun to-do list dan rencana ke depan. Tidak ada salahnya untuk sesekali tidak melakukan apa pun. Berhentilah untuk membuat diri Anda sendiri lelah dan cobalah untuk bersantai.
Jangan lupakan juga bahwa Anda memiliki tunjangan hari libur. Cuti tahunan dibuat bukan tanpa alasan, sehingga sebaiknya berhenti mengkhawatirkan bagaimana pekerjaan Anda bila Anda sedang absen. Manfaatkan waktu libur Anda dan dengan demikian Anda justru akan memiliki sesuatu untuk dinantikan.
8. Lakukan sesuatu untuk diri Anda sendiri
Kapan terakhir kali Anda melakukan sesuatu sepenuhnya untuk diri sendiri? Cobalah untuk mengagendakan me-time setidaknya sekali dalam seminggu. Sebaiknya lakukan kegiatan-kegiatan yang benar-benar Anda nikmati dan menarik apa pun itu, baik dengan jogging bersama seorang teman, berkebun, membaca buku sambil berendam, atau sekadar menonton serial televisi kesukaan Anda. Matikan telepon genggam, jangan membuka pesan email, abaikan media sosial, dan nikmati me-time Anda sepenuhnya. Anda pantas menerimanya.
9. Membagi prioritas antara pekerjaan rumah dan kantor
Jika Anda merasa kewalahan dan sangat stres, bisa jadi Anda terlalu khawatir soal keadaan di rumah dan tanggung jawab di kantor atau sebaliknya. Membuat to-do list adalah cara terbaik untuk membagi antara pekerjaan rumah dan pekerjaan kantor, sehingga Anda bisa melihat apa saja yang menjadi prioritas. Tuliskan apa saja yang ada di kepala Anda sebelum pergi ke kantor atau sebelum pulang. Tetaplah fokus pada satu pekerjaan yang bisa Anda lakukan saat ini dalam satu waktu demi menjaga keseimbangan pikiran.
Bantuan untuk mengatasi kesehatan mental
Apabila Anda tengah berjuang untuk mengatasi masalah kesehatan mental, ada baiknya untuk mencoba mencari bantuan lewat organisasi-organisasi di daerah Anda berada.
(Penulis: dr. Roger Henderson; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar UK)
- Tag:
- tip