Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

8 Hal yang Tidak Disarankan Setelah Liburan Usai

Mari kembali ke realita.

8 Hal yang Tidak Disarankan Setelah Liburan Usai

Masa liburan telah usai. Semoga Anda tidak mengalami sindrom post holiday depression. Salah satu peran masa rehat sejenak ini adalah untuk mengisi ulang ‘baterai’ kehidupan Anda. Baik itu mental, maupun fisik.

Usai berlibur, harusnya Anda lebih bersemangat untuk kembali menjalani rutinitas. Bukannya malah jadi bersedih dan ingin terus bermalasan. Saatnya kembali ke kenyataan yang ada.

Dimana hidup harus selalu seimbang. Ada waktu bermain, ada waktu bekerja. Jika tidak diselingi salah satu di antaranya, justru malah tidak berimbas baik bagi kejiwaan.

Bazaar harap masa liburan Anda berlangsung menyenangkan. Serta, cukup berkesan untuk dapat mengisi ulang kembali energi yang sempat terkuras akibat kesibukan.

Euphoria liburan sah-sah saja. Tetapi apapun itu, jika berlebihan, ujungnya selalu tidak berdampak baik. Mencegah hal tersebut menimpa Anda dan menyebabkan lingkungan sekitar Anda menjadi terganggu.

Berikut beberapa hal yang Bazaar sarankan untuk dihindari pasca liburan panjang.


1. Photo bombing



Kali ini, yang Bazaar maksud adalah unggahan foto dengan kuantitas berlebihan di sosial media. Mengingat dari sejak saat berlibur, Anda sudah menggunggah hampir setiap detik kegiatan liburan di Instagram Story. Hingga terlihat seperti semut berbaris.

Usai liburan, Bazaar sarankan untuk mengontrol diri. Jangan lanjut menumpuk konten Instagram dengan unggahan foto liburan tanpa henti. Ditambah jika sebagian besar visual foto unggahan Anda berisi foto diri sendiri. Alias selfie.


2. Merasa depresi



Tidak baik menjadi pribadi yang mudah terbawa suasana. Bukan hanya Anda. Bila memungkinkan, semua juga ingin berlibur seumur hidup mereka. Tanpa harus bekerja. Sudah hukum alam. Yin dan yang.

Masa bersenang- senang baru saja usai. Saatnya kembali bekerja. Nantinya, saat liburan kembali tiba, Anda dapat melanjutkan kesenangan tersebut kembali. Tidak perlu berlebihan sampai dibawa depresi.


3. Melanjutkan kebiasaan tidur larut di malam hari



Permasalahan ini menjadi kebiasaan buruk sebagian besar daripada kita. Tidak teraturnya jam tidur kala berlibur seringkali mengganggu saat liburan sudah usai. Kebiasaan tidur tengah malam atau menjelang dini hari harus segera dihentikan.

Pasang alarm Anda dan cobalah untuk tidur lebih awal. Tentunya jika Anda tidak ingin terlambat berangkat bekerja keesokan paginya.


4. Bermalas-malasan di tempat kerja



Selamat! Anda mungkin sudah berhasil melewati tahapan untuk berhasil bangun di pagi hari. Di sisi lain, semoga Anda mendapatkan jam tidur yang cukup. Jangan sampai Anda masih terbawa suasana libur yang menyebabkan jadi bermalasan seharian di tempat kerja.

Apalagi sampai membawa bantal dan selimut untuk melanjutkan waktu tidur di meja kerja. Sungguh tidak profesional! Hindari hal memalukan yang satu ini.


5. Mengenakan pakaian tidak formal



Sama signifikan seperti poin sebelumnya di atas. Masa liburan sudah berakhir. Lebih baik Anda segera move on, kalau tidak ingin ditertawakan. Jangan katakan Anda berencana memakai kaus bertuliskan nama negara destinasi liburan saat mulai bekerja di hari pertama.

Hindari hal memalukan tersebut! Nantinya, Anda justru menjadi bahan olokan seisi kantor. Tunjukan profesionalitas Anda, dan berpakaian rapih layaknya seorang pekerja profesional. Tentunya dengan sentuhan fashion terkini. Style is a must!


6. Memutuskan untuk berhenti dari pola hidup sehat



Anda tergolong kalangan yang menerapkan pola hidup sehat. Dan masa liburan kemarin menjadi waktu rehat sejenak dari kebiasaan rutinitas menyehatkan ini. Tidak masalah. Anda layak mendapatkan masa break tersebut.

Sekarang liburan telah selesai. Saatnya kembali ke rutinitas pola hidup sehat. Salah satunya, dengan kembali mengatur menu makan Anda. Tentunya, kondisi lebih fit akan menjadi keuntungan tersendiri di masa liburan selanjutnya. Jangan sampai Anda jadi terbawa suasana, hingga memutuskan untuk berhenti dari menjalankan pola makan sehat tersebut.


7. Berulang kali menceritakan masa liburan ke rekan kerja



Benar, masa liburan Anda menyenangkan. Selamat untuk hal tersebut! Para kawan dan rekan sekerja Anda juga pasti turut senang mendengarkan kisah liburan Anda. Tetapi berjagalah. Jangan sampai Anda jadi berlebihan.

Berulang kali menceritakan peristiwa liburan akan menyebabkan kebosanan bagi si pendengar. Lebih parahnya lagi, Anda jadi bahan pembicaraan karena dikenal sebagai seorang pribadi yang bicaranya berlebihan dan selalu diulang. Selain bercerita mengenai keseruan pengalaman liburan diri sendiri, jadilah juga pendengar yang baik.


8. Memberikan oleh-oleh hanya kepada rekan kerja yang disukai



Lebih baik batalkan rencana Anda. Kekanak-kanakan dan tidak sopan. Daripada hanya memberikan buah tangan kepada para rekan kerja yang dekat dengan Anda, lebih baik tidak sama sekali. Apalagi jika Anda berencana melakukan secara terang-terangan di depan umum.

Tentu tidak ada salahnya memberikan kado istimewa kepada rekan yang lebih dekat secara personal kepada kita. Tetapi Bazaar sarankan tetap membawa suvenir untuk seluruh isi kantor. Misalnya, camilan ringan.

Setelahnya, Bazaar bebaskan kepada Anda bila tetap ingin memberikan pemberian lebih kepada para sahabat di kantor. Cegah kesenjangan sosial, serta pencemaran citra diri sebagai pribadi yang pilih kasih.



(Foto: Courtesy of Instagram @02lee_sy, @depressionanxietyexpress, @slow_ri,  @jcrew,  @tohru_nakayama)