Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Terlalu Sering Minum Matcha? Risiko Menyebabkan Kekurangan Vitamin Bagi Tubuh

Matcha memang sehat, tapi konsumsi berlebihan bisa ganggu penyerapan vitamin penting tubuh Anda.

Terlalu Sering Minum Matcha? Risiko Menyebabkan Kekurangan Vitamin Bagi Tubuh
Courtesy of Freepik

Matcha, atau bubuk teh hijau yang sudah digiling halus, dikenal sebagai minuman super yang kaya antioksidan dan menawarkan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan energi hingga membantu detoksifikasi. Tak heran, matcha menjadi pilihan banyak orang sebagai alternatif kopi yang lebih “sehat.” Namun, di balik kepopulerannya, mengonsumsi matcha secara berlebihan ternyata bisa membawa dampak tak terduga bagi tubuh khususnya terkait penyerapan vitamin tertentu.

BACA JUGA: Memahami Seluk-Beluk "Ceremonial Grade Matcha" yang Tengah Digandrungi

Ya, minuman hijau ini memang menyehatkan, tetapi ada batasan yang perlu diperhatikan. Studi menunjukkan bahwa konsumsi matcha dalam jumlah besar bisa mengganggu penyerapan beberapa jenis vitamin penting, yang justru berperan besar dalam menjaga fungsi tubuh. Lalu, vitamin apa yang bisa terpengaruh? Dan seberapa banyak konsumsi matcha yang tergolong berlebihan? Simak penjelasan lengkapnya berikut agar Anda tetap bisa menikmati matcha tanpa mengorbankan keseimbangan nutrisi tubuh.

Vitamin B12

Courtesy of Freepik

Alasan:
Matcha, meskipun dikenal sebagai sumber antioksidan yang tinggi, juga mengandung tanin dan kafein dalam jumlah yang cukup signifikan. Bila dikonsumsi secara berlebihan, kedua zat ini dapat menghambat penyerapan vitamin B12 di usus, terutama bila dikonsumsi berdekatan dengan makanan sumber vitamin tersebut.

Dampak:
Jika tubuh mengalami kekurangan vitamin B12 dalam jangka panjang, berbagai gangguan kesehatan bisa muncul. Gejala umum yang sering terjadi adalah kelelahan kronis, karena vitamin ini berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan produksi energi. 
 

Vitamin D

Courtesy of Freepik

Alasan:
Meskipun matcha tidak secara langsung menghambat penyerapan vitamin D, konsumsi matcha secara berlebihan dapat berdampak pada fungsi hati dan ginjal dua organ vital yang berperan penting dalam proses aktivasi vitamin D di dalam tubuh. Tanpa aktivasi ini, vitamin D yang masuk tidak dapat digunakan secara optimal oleh tubuh. 

Dampak:
Kekurangan vitamin D dalam jangka panjang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah karena berkurangnya penyerapan kalsium. Selain itu, tubuh akan lebih mudah merasa lelah, lesu, dan mengalami penurunan daya tahan tubuh, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Asam Folat (Vitamin B9)

Courtesy of Freepik

Alasan:
Matcha mengandung polifenol dalam jumlah tinggi, senyawa antioksidan yang sebenarnya bermanfaat bagi tubuh. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, polifenol ini dapat berikatan dengan mineral dan vitamin tertentu di saluran pencernaan, termasuk folat (vitamin B9). Akibatnya, meskipun tubuh menerima folat dari makanan, efektivitas penyerapannya menjadi berkurang secara signifikan.

Dampak:
Kekurangan folat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu dampak paling umum adalah anemia megaloblastik, yaitu kondisi di mana tubuh memproduksi sel darah merah yang tidak sempurna. Selain itu, folat berperan penting dalam proses pembelahan dan pertumbuhan sel, sehingga kekurangannya bisa menyebabkan gangguan regenerasi jaringan.
 

Zat Besi (bukan vitamin, tapi penting disebut)

Courtesy of Freepik

Alasan:

Matcha mengandung tanin dalam jumlah cukup tinggi, yaitu senyawa alami yang bersifat astringen dan dapat mengikat zat besi non-heme jenis zat besi yang berasal dari sumber nabati seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Ketika tanin mengikat zat besi ini di saluran pencernaan, proses penyerapannya oleh tubuh menjadi terhambat. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar zat besi dalam tubuh.

Dampak:

Kekurangan zat besi yang berkelanjutan dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang ditandai dengan tubuh lemas, mudah lelah, konsentrasi menurun, dan kulit pucat. Dalam kondisi kronis, ini juga bisa memicu kelelahan berkepanjangan dan gangguan sistem imun, sehingga menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

BACA JUGA: 

Sering Dianggap Remeh, 7 Vitamin Ini Dapat Tingkatkan Energi Anda

5 Duo Suplemen yang Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh Anda