Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Memahami Istilah "Slow Decorating" Dalam Konsep Tata Ruang

Tak melulu urusan exterior dan interior, bagaimana kita mengkurasi benda di dalam rumah pun ternyata sama pentingnya

Memahami Istilah
Courtesy of Pexels/Pixabay

Gerak kehidupan kini sangatlah cepat. Bermacam tren pun datang dan pergi dalam sekejap. Oleh sebab itu, pendekatan "slow decorating"  pun hadir untuk mengajak Anda berhenti sejenak dan memikirkan kembali bagaimana kita mengkurasi ruang tinggal selama ini. Hal Ini jelas lebih dari sekadar gaya dekorasi. Sebab, slow decorating sendiri merupakan gerakan penting yang menekankan cara menata rumah dengan penuh kesadaran, keberlanjutan, dan hubungan yang lebih dalam dengan masing-masing ruang pada hunian Anda. Slow decorating juga mengajak untuk menciptakan rumah yang mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai hidup Anda, bukan sekadar mengikuti tren yang begitu mudah hilang dan berganti.

Bangkitnya "Slow Decorating"

Courtesy of Pexels/Sammsara Luxury Modern Home

Slow decorating muncul sebagai respons terhadap sifat desain rumah belakangan ini yang serba cepat dan berbasis konsumsi. Dengan munculnya fast furniture, fast fashion, dan segala sesuatu yang serba cepat, dorongan untuk memenuhi rumah dengan tren terbaru seringkali malah mengabaikan keunikan dan keberlanjutan yang dimilikinya. Pendekatan slow decorating pun kemudian hadir untuk membalikkan keadaan ini dengan mendorong orang agar berinvestasi pada barang-barang yang bermakna, tahan lama, dan dipilih dengan penuh pertimbangan.

Alih-alih merombak dekorasi setiap musim atau mengejar tren terbaru, slow decorating mengajak Anda untuk menerima barang-barang abadi yang bisa berkembang bersama. Sebab pada akhirnya, aksi Ini adalah tentang menciptakan ruang yang terasa pribadi dan nyaman setiap hari, bukan yang didikte oleh gaya pasar yang seragam. Pendekatan ini nyatanya juga semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena banyak orang beralih ke gaya hidup berkelanjutan dan mencari cara untuk menciptakan rumah yang lebih penuh tanggung jawab.

Pemilihan Material

Courtesy of Decor Aid

Salah satu dasar dari slow decorating adalah memilih material yang berkelanjutan dan tahan lama. Daripada membeli barang-barang murah yang diproduksi massal dan sering berakhir di tempat pembuangan sampah, slow decorator lebih fokus pada kualitas, kerajinan, dan umur panjang produk yang mereka pilih. Material alami seperti kayu, batu, dan linen populer dalam ruangan yang dihias dengan pendekatan ini lebih dipercaya bakal menghadirkan kehangatan dan keaslian pada rumah tinggal Anda.

Furnitur bekas dan vintage juga merupakan bagian integral dari gerakan slow decorating. Barang-barang ini datang dengan cerita mereka sendiri sehingga menambah karakter dan keunikan pada sebuah ruang. Berbelanja barang bekas atau berinvestasi pada furnitur antik tidak hanya memberi barang-barang tersebut kehidupan kedua, tetapi juga membantu mengurangi permintaan akan produk baru.

Proses Kurasi yang Bertujuan

Courtesy of Pexels/Vlada Karpovich

Slow decorating adalah tentang mengkurasi ruang Anda dengan sebuah tujuan. Bukan cuma mengisinya dengan barang-barang yang tak diperlukan apalagi asal-asalan. Setiap barang harus memiliki makna, apakah itu sesuatu yang Anda kumpulkan selama ini atau benda yang Anda pilih dengan hati-hati karena memperindah suasana ruangan. Tujuannya adalah untuk menciptakan rumah yang menceritakan kisah Anda dan mencerminkan nilai-nilai Anda, bukan mengikuti estetika yang sudah ditentukan orang lain atau selera massa.

Ini berarti memilih furnitur pun HARUS yang memiliki fungsi sekaligus estetika, seperti meja makan buatan tangan yang juga menjadi tempat berkumpul untuk keluarga dan teman-teman. Ini tentang memilih karya seni, aksesori, dan tekstil yang membawa kegembiraan dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka yang tinggal di ruang tersebut untuk jangka waktu lama.

Merayakan Desain Abadi

Courtesy of Pexels/Blue Bird

Slow decorating mengedepankan desain abadi dibandingkan tren yang cepat berlalu. Ia menghargai indahnya kesederhanaan dan juga ketenangan yang hakiki. Memilih warna netral dan pola klasik pada interior rumah juga tidak akan meninggalkan rasa ketinggalan zaman dalam beberapa tahun ke depan. Meskipun ini tidak berarti Anda harus menghindari pilihan warna yang berani atau gaya pribadi, fokusnya adalah menciptakan rumah yang terasa terikat pada pilihan desainnya, bukan terus-menerus mengejar apa yang sedang ramai diperbincangkan.

Misalnya, memilih palet warna netral untuk dinding atau meletakkan furnitur besar yang memungkinkan Anda untuk memperbarui aksen dan aksesori seiring berkembangnya selera Anda tanpa perlu merombak ulang seluruh desain rumah. Pendekatan desain seperti ini lah yang sudah terbukti bisa mengurangi limbah dan mendorong cara hidup yang lebih sustainable.

Furnitur dan Kerajinan Khusus

Courtesy of Pexels/Kaboompics.com

Di dalam jantung slow decorating, terdapat sebentuk penghargaan terhadap kerajinan. Ini tentang mencari barang-barang yang dibuat dengan teknik tradisional menggunakan tangan atau diproduksi secara lokal. Barang-barang ini seringkali lebih mahal daripada alternatif yang diproduksi massal, tetapi memiliki nilai lebih dalam hal daya tahan dan karakter uniknya.

Banyak slow decorator mencari barang-barang artisanal, mulai dari karpet buatan tangan hingga furnitur yang diukir dengan tangan karena mereka tahu bahwa investasi ini tidak hanya akan bertahan lama tetapi juga mendukung pengrajin lokal dan praktik berkelanjutan. Mendukung pengrajin atau desainer independen kecil membantu mengurangi dampak lingkungan dari produksi massal dan memberikan rasa keterhubungan dengan asal produk.

Gerakan "Slow Home"

Courtesy of Pexels/Cottonbro Studio

Tren slow decorating bukan hanya tentang barang yang Anda beli tetapi juga tentang bagaimana Anda berinteraksi dengan rumah Anda. Proses mendekorasi menjadi lebih disadari dan amat lambat, di mana Anda dengan hati-hati mempertimbangkan setiap tambahan dan meluangkan waktu untuk menciptakan suasana yang harmonis. Daripada cepat-cepat mengisi ruangan dengan barang-barang, slow decorator seringkali membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menemukan barang yang sempurna untuk rumah mereka, dengan mengkurasi ruang mereka sedikit demi sedikit.

Slow decorating juga bisa dilihat sebagai bagian dari gerakan "slow living" yang lebih besar, yang mendorong kesadaran dalam semua aspek kehidupan, mulai dari makanan,fashion, hingga desain rumah. Ini adalah perubahan dari kepuasan instan menuju pendekatan yang lebih bijaksana dan dipertimbangkan. Dengan mengadopsi praktik berkelanjutan, fokus pada kerajinan, dan mengkurasi dengan penuh pertimbangan, slow decorator menciptakan rumah yang tidak hanya indah tetapi juga etis dan tahan lama.