Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Berpesta Bersama Dua Lipa dan Danielle NewJeans di Acara YSL Loveshine di Paris

Merayakan bergabungnya sang penyanyi sebagai International Ambassador YSL Beauty.

Berpesta Bersama Dua Lipa dan Danielle NewJeans di Acara YSL Loveshine di Paris
Courtesy of YSL Beauty

Perjalanan kali ini menuju Paris boleh dikatakan sangat ditunggu-tunggu, selain karena akan bertemu dengan Dua Lipa diikuti sederet nama besar lainnya juga dikabarkan akan hadir, salah satunya adalah Danielle dari girlband Korea Selatan, NewJeans. Ya, kami akan bertemu di acara yang bertajuk YSL Loveshine.

Saya tidak sendiri, dari Indonesia saya terbang ke Paris bersama Naura Ayu, penyanyi muda yang merintis karier sebagai penyanyi cilik sampai sekarang mulai terjun ke dunia akting, dan juga Bella Clarissa, content creator yang aktif di media sosial baik Instagram maupun TikTok. 

Agenda pertama yang kami hadiri adalah mengeksplorasi pop-up temporer yang didesain menarik berlokasi di dekat Place de la République, namanya adalah YSL Loveshine Factory. Tiap sudut ruangannya dirancang dengan skenografi yang unik, seolah menawarkan pengalaman imersif dalam menggambarkan imajinasi YSL Beauty. 

YSL Loveshine Paris
Courtesy of YSL Beauty

Begitu menginjakkan kaki, kami disambut dengan balon raksasa berbentuk hati berwarna pink metalik yang siap menyambut pengunjung untuk memasuki dunia Loveshine. Setelah itu kami akan diajak berkenalan dengan koleksi lipstik YSL Loveshine yakni Candy Glaze yang merupakan pemuas bibir jenis stick gloss, dan lipstik YSL Loveshine Wet Shine. 

Ruangan lainnya juga dipersiapkan maksimal, seperti Infinity Mirror Box yang dikelilingi kaca besar untuk memberi impresi refleksi tanpa akhir, diikuti permainan cahaya melalui screen untuk memperlihatkan tekstur dan juga sederet rona lipstik. Ada pula ruangan futuristis yang di dalamnya ada robot yang menampilkan pertunjukan apik layaknya dunia masa depan dengan segala kecanggihannya. Di sana pengunjung bisa melihat kemasan YSL Loveshine dari berbagai arah.

YSL Loveshine Paris
Courtesy of YSL Beauty

Selain itu di ruangan lain, kami diajak bersenang-senang bersama claw machine, mencoba peruntungan untuk memenangkan sebuah lipstik. Memasuki ruangan sebelahnya, tertata meja catur yang menarik perhatian dengan dominasi warna silver dan pink. Di tempat yang sama kami dapat meninggalkan pesan cantik untuk menyuarakan opini apa pun terkait YSL Loveshine, ya itu adalah area Leave Your Love Note!

Selama pop-up berlangsung, para pengunjung juga boleh melakukan konsultasi secara langsung dengan makeup artist untuk mengeksplorasi semesta kecantikan khas YSL. Sebelum keluar, kami diarahkan singgah ke ruangan YSL Loveshine Candy Shop, di mana sederet mesin gumball yang berisi permen-permen menanti, di samping juga tersedia jasa grafir kemasan lipstik dan temporary tattoo. Intinya, banyak kejutan sepanjang ekshibisi.

YSL Loveshine Paris
Courtesy of YSL Beauty

Selebrasinya tidak berhenti sampai di situ saja. Koleksi baru ini juga menjadi momen penting bagi YSL Beauty memperkenalkan Dua Lipa sebagai International Ambassador YSL Beauty untuk lini makeup, hal ini menjadi tugas lanjutan Dua yang awalnya hanya menjadi wajah untuk parfum Libre. Sosok Dua dirasa layak untuk menjadi ikon buat generasinya.

PESTA PENUH GEMERLAP

YSL Loveshine Paris
Courtesy of YSL Beauty

Bukan sekadar gimmick di atas undangan, nyatanya Dua Lipa hadir di Paris untuk merayakannya bersama-sama kami. Ia menyambut beberapa media-media internasional melalui sesi wawancawa eksklusif, termasuk Bazaar, yang hasilnya dapat Anda tonton di kanal YouTube Harper’s Bazaar Indonesia. Setelah itu Dua mengajak para tamu untuk menikmati pesta di sebuah klub malam underground, acara malam itu diberi tajuk YSL Loveshine Club. Saya, bersama Naura dan Bella menikmati musik-musik yang dimainkan oleh beberapa Dj, di antaranya MYGAL, Alex Chapman, dan Chloé Caillet. 

YSL Loveshine Paris
Bella Clarissa dan Naura Ayu sesaat sebelum ke YSL Loveshine Club / Foto: Tommy Hartanto

YSL Loveshine memang sengaja diciptakan sebagai kosmetik yang mampu memperkuat karakter sang persona, sekaligus memberi ketegasan melalui aksi kilapnya. Tiap pulasan mampu menyiratkan ekspresi berani dari sebuah self-love dengan spirit unapologetic attitude, dan potret itu berhasil dibawa oleh Dua Lipa, serta sederet bintang yang hadir kala itu.

MEET THE EXPERT

Bicara mendetail mengenai lipstik YSL Loveshine, produk tersebut diciptakan dengan ide untuk memberi hidrasi dan efek basah mengilap dalam sekali pulas. Tekturnya dibuat mudah meleleh di bibir yang seketika berubah menjadi minyak, kemudian beraksi bersamaan untuk mengeluarkan semburat warna dan kilapnya. Lipstik ini sendiri mengandung enam minyak yang melembapkan dan kuntum fig dari Jardins Collectifs De L’Ourika. Formulanya mampu membantu proteksi bibir hingga 24 jam, dan memperlihatkan performa bibir yang lebih sehat.

Tom Pecheux saat melakukan masterclass / Foto: Courtesy of YSL Beauty

Tom Pecheux, selaku Global Makeup Artist YSL Beauty, menyiapkan sesi spesial untuk Bazaar berbincang mengenai dunia kecantikan yang sudah puluhan tahun ia geluti.

Berikut perbincangan kami:

Harper's Bazaar Indonesia (HBI): Ceritakan tentang perjalanan Anda di dunia tata rias...

Tom Pecheux (TP): Ya seperti yang Anda lihat, setiap agenda sangat berbeda. Misalnya hari ini saya menghadiri masterclass, besok akan ada sesi pemotretan. Hari berikutnya saya akan pergi ke kantor untuk mempelajari tekstur baru, melihat warna yang saya untuk persiapan shades baru di laboratorium. Kadang-kadang adalah syuting. Dua minggu lalu, saja kami berada di Madrid untuk pemotretan. Kadang-kadang saya memotret untuk YSL, tetapi saya juga melakukan pemotretan fashiol, editorial, iklan, perhiasan mewah, selebriti. Jadi saya tidak terlalu pandai menjadi orang kantoran.

HBI: Jadi sejak kapan Anda sudah mulai merias?

TP: Hampir 40 tahun, tepatnya 38 tahun yang lalu.

HBI: Dan Anda sekarang bergabung di keluarga YSL Beauty, bolehkah Anda memberi bocoran tentang proses kreatif dalam menciptakan sebuah produk di YSL Beauty?

TP: Ya... prosesnya seperti tidak pernah berakhir. Karena kami memulainya dengan melihat segalanya, mengamati sekitar. Orang-orang berjalan di jalan, museum, galeri, anak-anak jalanan. Dan tentu saja, media sosial menunjukkannya juga dengan mudah. Dahulu untuk mengetahui apa yang terjadi di Indonesia, kita harus pergi ke Indonesia. Kemudian, dimudahkan lagi hanya cukup dengan berlangganan saluran TV dari Indonesia, agar kita benar-benar memahaminya. Tapi sekarang kita semua punya media sosial, jadi kita melihat apa yang terjadi di dunia. Bisa melalui YouTube. Jadi setiap hari, Anda hanya perlu menjaga mata Anda terbuka untuk apa yang terjadi. Terkadang inspirasi itu juga bisa datang dari buku yang Anda baca, atau dari pameran yang luar biasa.

Dari sanalah bersama dengan tim YSL mengawali sebuah kreasi, riasan, uji laboratorium, pabrik, kami semua bertemu dan kami berbagi mengenai keinginan kami. Dan jujur saja, itu adalah layaknya sebuah lingkaran. Contohnya ketika lipstik matte menjadi tren. Ya juga kita mengetahui apa yang sedang tren, atau tidak tren. Akan tetapi, sebagai penata rias, Anda harus merangkul setiap tren. Anda harus merangkul setiap keinginan wanita. Jadi itulah mengapa kami perlu menciptakan tren tetapi kami perlu menghormati keinginan wanita.

Itu alasan mengapa kami memiliki lipstik matte, kami juga memiliki lipstik berkilau, gloss, Candy Glaze. Kami juga punya lipstik klasik, karena banyak wanita mencari warna klasik. Jadi perjalanan kami adalah bertemu di kantor dan menyatukan semuanya. Laboratorium bersiap dengan tekstur baru, saya datang dengan warna atau saya datang dengan sesuatu yang saya temukan. Karena bisa saja dalam perjalanan tiba-tiba saya menemukan tekstur lipstik yang belum pernah saya lihat.

YSL Loveshine Paris
Courtesy of YSL Beauty

HBI: Bicara tentang YSL Beauty lagi yang dikenal punya banyak produk ikonis, elemen apa yang Anda pertimbangkan saat menciptakan tampilan riasan sembari mewujudkan esensi dari brand tersebut?

TP: Saya pikir itu adalah attitude dan cara Anda memakainya. Karena kami memiliki semua produk(baik fashion atau non-fashion) yang membuat si pemakainya jadi fashionable. Terlebih dari produk kami adalah fashion, tetapi juga sangat klasik. Mereka sangat modern dan diciptakan untuk memberi kepercayaan diri, mengelevasi, dan ya itu adalah sikap! Dan Anda tidak harus memakai warna cerah atau Anda tidak harus memakai banyak riasan. Sebenarnya, wanita YSL bisa hanya tentang perawatan kulit dan tetap terlihat kuat. Hal ini hanyalah tentang menjadi benar-benar percaya diri.

HBI: Lalu, apa signature's makeup dari seorang Tom Pecheux?

TP: Saya pribadi adalah pecinta kulit berkilau. Kulit bercahaya. Saya suka kulit glowing. Saya suka kulit transparan. Saya suka merasakan wanita lebih dari sekadar riasan. Saya adalah penata rias, tetapi saya lebih menyukai wanita daripada riasan. Jadi saya menciptakan riasan untuk meningkatkan, untuk membantu seorang wanita.

Saya memberi contoh, jika Anda bangun di pagi hari dengan jerawat. Lewat campur tangan riasan ternyata bisa menutupi jerawat, maka Anda akan bersemangat lagi! Tetapi saya tidak suka riasan ketika itu menyembunyikan siapa Anda. Anda tahu, itu untuk menutupi ketidaksempurnaan, untuk menampilkan wajah Anda pada tingkat yang lebih baik.

HBI: Lalu apa saran paling esensial untuk meraih riasan flawless dan glowing versi Anda?

TP:  Memakai skincare yang berlapis-lapis memang sangat disarankan, namun jangan digunakan pada pagi hari atau sebelum Anda melakukan riasan. Jalani ritual skincare Anda untuk malam hari sebelum tidur, sehingga saat bangun pagi kulit Anda akan sangat prima. Sedangkan sebelum memulai riasan, Anda hanya perlu menggunakan sedikit skincare terutama sunscreen diikuti beberapa tetes face oil saja. Alasannya karena tekstur minyak itu akan memudahkan Anda dalam membaur foundation, dan membuat lapisan tipis yang lebih natural. Namun, jika Anda tidak suka tekstur oil, saya merekomendasikan lebih gunakan water-based moisturizer. Jangan yang rich cream, itu akan membuat riasan jadi mudah greasy.

YSL Loveshine Paris

HBI: Bicara tentang tren 2024, apa yang mau Anda bagikan?

TP: Anda tahu, akhir-akhir ini seperti sudah tidak ada lagi (tren). Dulu memang selalu ada saja banyak tren, apalagi ketika saya muda, ada tren yang sangat spesifik. Kadang hanyalah satu tren untuk musim ini, atau kadang-kadang satu tren untuk tahun berikutnyai. Sekarang dengan merangkul keragaman, itu membuka pintu bagi banyak tren karena setiap orang berbeda dan Anda harus menghormati perbedaan setiap wanita.

Jadi akan ada tren besar, namun saya sendiri akan selalu menjadi penggemar besar lipstik matte yang kuat. Ketika Anda melakukan lipstik warna cerah, berani, kuat, saya pikir matte itu luar biasa. Tetapi saya mengerti bahwa untuk banyak alasan, yang berminyak, seperti jeli, seperti Candy Glaze dari YSL Love Shine, itu amazing karena mampu membuat Anda merasa kalau bibir Anda sangat sensual, sangat nyaman. Mudah diaplikasikan. Ketika bibir berkilau, ada perasaan seolah untuk merawat diri sendiri. Karena ketika Anda mengenakan lipstik matte, ya Anda hanya seperti memakai lipstik saja. Namun ketika Anda memakai Loveshine, Anda akan merasa layaknya sedang memakai skincare. Menyenangkan bukan?

HBI: Pertanyaan terakhir, siapa beauty muse Anda?

TP: Perempuan yang duduk bersama saya di bangku ini. Ya, Anda (hahaha...) Saya sangat beruntung sebagai makeup artist, saya bertemu dengan banyak perempuan hebat. Kalau mau disebutkan akan ada banyak daftar panjang, karena saya berjumpa dengan banyak sekali sosok ikonis, seperti Madonna, Putri Diana, Kate Moss. Tapi kalau hanya disebutkan satu, jawabannya adalah ibu saya. Karena ibu, saya jadi belajar merias. Ibu saja adalah keluarga dengan lima orang, sehingga ia tidak punya waktu merias diri. Yang ia pakai hanyalah pulasan lipstik, ya lipstik dengan warna klasik, ia menyukai warna nude. Ibu akan memakainya sebagai pulasan lipstik, dan membubuhkan dua titik lipstik tersebut di area pipinya, kemudian membaurnya layaknya blushon dengan jari, kemudian ia pergi. 

Dan ya, itulah yang saya lakukan selama nyaris 40 tahun ini, that's how I do lips, that's how I do cheeks, and that's how I do working with my fingers. Saya tidak pernah melihat ibu saya menggunakan kuas makeup, yang ia lakukan hanyalah dengan jari jemarinya. So, she's my makeup muse.

(Foto: Tommy Hartanto, Dok. Bazaar, dan Courtesy of YSL Beauty)