Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Inilah 6 Alasan Mengapa Decluttering Barang Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental!

Tak hanya bisa membuat ruangan lebih rapi, decluttering atau menyortir barang-barang juga bisa membantu meningkatkan suasana hati. Ini alasannya!

Inilah 6 Alasan Mengapa Decluttering Barang Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental!

Jika Anda sedang mencari cara mudah untuk mengurangi stres, decluttering atau menyortir barang-barang yang dimiliki mungkin dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda, membuat Anda merasa lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih terkendali. Ruangan yang lebih rapi juga dapat membuat pikiran Anda lebih rileks.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa decluttering barang bisa meningkatkan kesehatan mental Anda. 


1. Terlalu banyak barang bisa membuat Anda kurang produktif 

Tinggal di ruangan yang berantakan telah dikaitkan dengan penurunan produktivitas, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017 di  Current Psychology. Hal ini karena, ruangan yang berantakan dan tidak teratur dapat memengaruhi fokus, konsentrasi, dan perhatian Anda, dan bahkan menguras sumber daya kognitif Anda. 

Dan bukan hanya performa kerja yang terpengaruh oleh kondisi ruangan yang berantakan (penuh dengan barang). Sebuah studi terbaru tahun 2021 yang diterbitkan di International Journal of Psychological Research and Review,  menemukan terlalu banyak barang di meja atau ruangan kerja dapat berdampak negatif terhadap kepuasan kerja dan meningkatkan risiko kelelahan terkait pekerjaan. 


2. Terlalu banyak barang dapat menurunkan tingkat kebahagiaan 

Faktanya, terlalu banyak barang (hingga terkesan berantakan) dapat menurunkan tingkat kebahagiaan seseorang. Itu dapat memengaruhi suasana hati Anda, seperti dapat menimbulkan stres, depresi, atau kecemasan. 

Satu penelitian tahun 2010 dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin, membuktikan bahwa wanita dengan rumah yang lebih berantakan diketahui mengalami peningkatan kadar hormon kortisol (hormon stres) dan suasana hati yang buruk dibandingkan dengan wanita dengan rumah yang lebih rapi. 

Sebaliknya, merapikan dan menyortir barang-barang di rumah dapat menjadi mood booster, yang bisa membantu mengurangi stres, perasaan cemas, dan gejala depresi, serta memberi kelegaan. Menurut Dr. Jaime Zuckerman, seorang psikolog klinis, banyak orang melaporkan merasa lebih energik, pikiran lebih jernih, dan perasaan lebih lega setelah menyortir barang-barang di rumah. 

Lebih lanjut, menurut Nidhi Tewari, terapis kesehatan mental dan pekerja sosial klinis berlisensi, untuk individu yang berjuang dengan kecemasan, decluttering kadang-kadang dapat digunakan sebagai mekanisme coping untuk melepaskan perasaan cemas.


3. Terlalu banyak barang bisa membuat Anda merasa tidak aman

Ketika memiliki terlalu banyak barang di rumah, Anda menjadi tidak memiliki kendali atas lingkungan tersebut, sehingga cenderung membuat Anda merasa tidak aman di tempat yang seharusnya aman untuk Anda. 

Banyaknya barang dirumah bisa membuat Anda mudah terjatuh karena tersandung oleh barang-barang Anda sendiri, atau mudah terserang penyakit karena tumpukan barang menjadi magnet bagi debu dan jamur. Faktanya, rumah yang bersih dan rapi cenderung lebih sehat daripada rumah yang berantakan dan memiliki terlalu banyak barang, menurut studi yang dilakukan oleh seorang ilmuwan peneliti dan profesor di Indiana University, NiCole Keith, PhD. 


4. Terlalu banyak barang bisa membuat Anda sulit tidur

Dikutip dari salah satu laman kesehatan, kondisi kamar tidur yang berantakan telah dikaitkan dengan stres dan kondisi kesehatan mental lainnya, seperti depresi dan kecemasan. Sebagaimana diketahui, kondisi kesehatan tersebut dapat membuat Anda lebih sering terjaga di malam hari. Selain itu, kamar tidur yang berantakan juga menjadi ruangan yang tidak aman untuk tidur. Alasan inilah yang membuat Anda menjadi sulit tidur. 

Sebaliknya, penelitian tahun 2012 yang dilakukan National Sleep Foundation, menemukan bahwa seprai bersih dan merapikan tempat tidur telah dikaitkan dengan istirahat malam yang lebih baik. Dan, ketika Anda mendapatkan lebih banyak istirahat, itu akan memberikan banyak manfaat kesehatan mental, termasuk suasana hati yang lebih baik.


5. Terlalu banyak barang bisa memengaruhi hubungan

Konflik dengan keluarga atau teman sekamar sangat mungkin terjadi ketika salah satu orang tidak bisa menjaga kerapian barang. Hal ini tentu saja bisa menciptakan suasana di dalam rumah menjadi tidak baik dan tidak tenang, yang kemudian bisa menurunkan tingkat kepuasaan hidup dan kebahagian. 


6. Terlalu banyak barang dapat menyebabkan penurunan fokus, kebingungan, dan ketegangan

Saat rumah Anda berantakan atau sangat kotor, itu dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk fokus. Sebuah studi tahun 2011 yang dilakukan oleh para peneliti Universitas Princeton, menemukan bahwa ruangan yang berantakan dapat membuat Anda sulit untuk fokus pada tugas tertentu dan menyelesaikan proyek secara efisien. Anxiety and Depression Association of America menunjukan bahwa, melakukan aktivitas fisik pembersihan seperti decluttering dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus Anda. 

Sementara itu, seseorang yang memiliki rumah yang berantakan telah dikaitkan dengan emosi negatif seperti kebingungan, ketegangan, dan mudah marah dibandingkan dengan seseorang yang memiliki rumah yang lebih rapi dan terorganisir, cenderung memiliki emosi yang lebih positif seperti ketenangan dan perasaan sejahtera.

Tampaknya, decluttering barang menjadi kegiatan yang melelahan dan terlalu besar untuk dilakukan, inilah yang seringkali menjadi alasan utama menunda-nunda decluttering. Lalu, bagaimana langkah yang tepat memulai decluttering barang?

  1. Mulailah dari hal kecil terlebih dahulu
    Alih-alih berharap menyelesaikan decluttering barang untuk seluruh rumah dalam satu akhir pekan, cobalah untuk melakukannya sedikit demi sedikit dalam beberapa hari, dan sebelum Anda menyadarinya, rumah Anda akan jauh lebih bersih dan rapi. Ini juga tidak akan membuat Anda terlalu lelah dan stres dalam waktu singkat.

    Misalnya, pilih satu sudut rumah yang ingin Anda rapikan setiap harinya dan kemudian lakukan decluttering. Hari ini, Anda mungkin ingin membersihkan dan merapikan barang-barang di kamar tidur, hari berikutnya mungkin dapur, dan/atau hari berikutnya mungkin ruang tamu Anda.

    Kuncinya adalah Anda tidak perlu memaksakan diri untuk membersihkan dan merapikan rumah dalam satu waktu, karena ini hanya akan meningkatkan stres daripada menguranginya.

  2. Setel pengatur waktu
    Setelah menentukan ruangan mana di dalam rumah yang ingin Anda bersihkan dan rapikan terlebih dahulu, selanjutnya setel pengatur waktu agar tidak overtime, dan Anda bisa menyelesaikan pekerjaan lainnya.

    Misalnya, luangkan dan setel waktu selama 30 menit untuk decluttering, dan ketika pengatur waktu berbunyi, Anda selesai untuk hari itu. Dengan begitu, Anda tidak membebani diri sendiri dengan merapikan seluruh rumah di hari libur berharga Anda.

  3. Minta bantuan orang lain
    Terkadang, ada beberapa alasan yang mungkin membuat Anda tidak bisa melakukan decluttering sendiri, bisa karena Anda sedang dalam masa pemulihan dari penyakit tertentu, mengurus anak-anak yang masih kecil, atau apa pun situasi Anda. Jika Anda tahu Anda tidak mungkin merapikan dan membersihkan rumah sendiri, maka tidak ada salahnya untuk meminta bantuan orang lain. Anda bisa meminta bantuan anggota keluarga, atau jika Anda memiliki anggaran lebih, Anda bisa mempekerjakan seseorang untuk membersihkan rumah Anda. 

(Teaser: Photo by Ron Lach from Pexels)