Rumah mode Valentino telah mengumumkan sejumlah perubahan pada struktur perusahaan, yang akan melibatkan penutupan Valentino Polar, perusahaan produk material bulu, dan penghentian lini Red Valentino. Langkah ini berarti Valentino adalah label desainer mewah terbaru yang bebas dari penggunaan material bulu.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh perusahaan, Valentino bergerak ke arah yang lebih etis dan ramah lingkungan, yang menjadi dasar di balik keputusan besar tersebut.
"Maison de Couture bagi kami berarti kreativitas, keunikan, keintiman, dan pola pikir inklusif," ungkap sang CEO, Jacopo Venturini. "Sikap bebas bulu sangat sejalan dengan nilai-nilai perusahaan kami. Kami bergerak maju dalam penelitian untuk bahan alternatif untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan bagi koleksi mendatang."
Pengumuman ini mengikuti jejak sejumlah label mewah lainnya untuk tidak lagi menggunakan bahan bulu. Awal tahun ini, Alexander McQueen dan Balenciaga diam-diam mengumumkan bahwa mereka tak akan lagi menggunakan bahan tersebut, sementara Michael Kors, Gucci Prada, Versace, dan Chanel juga telah berhenti menggunakan bulu dalam koleksi mereka.
Selain menutup Valentino Polar pada akhir tahun 2021 ini, Red Valentino juga akan diberhentikan dalam upaya merampingkan label dan memungkinkan direktur kreatif Pierpaolo Piccioli untuk fokus di lini utama.
"Visi estetika dari direktur kreatif kami yang kemudian dipadukan dengan semangat artisanal dan keunggulan pengerjaan menjadi langkah selaras yang sempurna dengan teknologi baru dan tujuan masa depan," imbuh Jacopo. "Masukan yang kami terima dari pelanggan kami, atau teman-teman Valentino setiap hari sangat banyak. Dalam skenario ini, kami akhirnya memutuskan untuk konsentrasi pada satu, dan hanya satu merek, serta akan lebih mendukung pertumbuhan maison yang lebih organik."
(Penulis:Amy De Klerk; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)