Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Paraben Bahaya atau Tidak? Ini Jawaban Para Ahli

Inilah jawaban para ahli mengenai paraben.

Paraben Bahaya atau Tidak? Ini Jawaban Para Ahli
(Foto Courtesy of subbotina©123RF.com)

Paraben free – adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia kecantikan untuk menandakan bahwa produk tersebut tidak mengandung paraben di dalamnya. Lantas, apakah paraben berbahaya jika digunakan dalam produk kecantikan? Sebenarnya, penggunaan paraben dalam produk kecantikan tidak sepenuhnya berbahaya asalkan digunakan dalam jumlah yang tepat. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai paraben menurut para ahli.


Apa itu paraben?

Paraben adalah pengawet yang sudah sejak lama ditambahkan ke dalam produk kecantikan untuk mencegah pertumbuhan mikroba dan membuat produk mampu bertahan lebih lama. Paraben berasal dari asam parahydroxybenzoic (PHBA), yang secara alami dapat ditemukan dalam buah dan sayur. Namun, paraben yang biasa ditambahkan dalam produk perawatan kulit adalah sintetis. Pada umumnya, persentase penggunaan paraben tergolong sangat kecil sehingga aman digunakan.


Lantas, apakah paraben berbahaya?

Meskipun paraben dibutuhkan untuk membantu menjaga produk kecantikan agar dapat bertahan lama. Namun, paraben juga dapat memiliki efek berbahaya pada tubuh jika digunakan dalam jumlah yang banyak. Seorang dokter kulit terkenal di dunia yang mempunyai lini perawatan kulit sendiri yakni Dr. Dennis Gross menjelaskan bahwa ketika paraben memasuki tubuh melalui penyerapan kulit, bahan ini akan tetap berada di jaringan kulit, yang diyakini dapat mengganggu keseimbangan hormon alami. Ini karena sifat paraben menyerupai hormon alami, sehingga tubuh akan melihat dan memperlakukan paraben sebagai hormon, seringkali estrogen. Memiliki banyak hormon estrogen dapat menyebabkan peningkatan pembelahan sel payudara, yang dapat menyebabkan pertumbuhan tumor. Namun, untuk dapat menyebabkan pertumbuhan tumor dibutuhkan jumlah penggunaan paraben yang sangat tinggi.

Berdasarkan sebuah penelitian yang menunjukan bahwa adanya kemungkinan hubungan antara paraben dan kanker payudara yang didasarkan pada paraben rantai panjang seperti isopropylparaben, isobutylparaben, fenylparaben, benzylparaben dan pentylparaben. Bahkan di Eropa, penggunaan paraben rantai panjang dalam produk kecantikan sudah dilarang. Namun, ada beberapa turunan paraben yang masih dianggap aman untuk dipergunakan dalam produk kecantikan yakni paraben rantai pendek seperti ethylparaben, methylparaben, butylparaben dan propylparaben.


Haruskah menghindari produk kecantikan yang mengandung paraben?

Tampaknya tidak ada jawaban ya atau tidak untuk pertanyaan sederhana ini. Para ahli menganjurkan untuk menggunakan paraben dalam jumlah yang tepat. Suatu produk kecantikan umumnya aman untuk digunakan jika terdiri dari paraben kurang dari 0.5 % : 0.4 % untuk ethylparaben, 0,4 % untuk methylparaben, atau 0,2 % untuk butylparaben dan propylparaben. Beberapa turunan paraben tersebut masih dinilai aman untuk digunakan. Penting untuk diketahui bahwa paraben adalah jenis pengawet yang memiliki risiko rendah menimbulkan alergi.

Satu lagi, beberapa penelitian telah menunjukan bahwa paraben dapat menyebabkan kerusakan ekologis, khususnya dapat merusak karang. Oleh karena itu, memilih produk kecantikan yang berlabel paraben free juga dapat menjadi pilihan menyelamatkan ekosistem.




(Foto: Courtesy of subbotina©123RF.com)