Koleksi Dior teranyar yang baru saja diselenggarakan di kota Mumbai ini tak sekadar menampilkan 99 busana memukau, tetapi lebih dari itu, ada pelajaran penting yang dapat kita petik bahwa Anda tak bisa begitu saja menjatuhkan penilaian tanpa melihat sesuatu lebih dekat.
Begitulah jika kita berbicara tentang craftsmanship, banyak detail-detail kecil yang terselip begitu saja jika Anda tidak mengenakan kaca pembesar, atau memantaunya dengan saksama.
Namun, selain keindahan yang lebih mikro, ada pula karya-karya megah yang sudah terlihat memukau meski dari kejauhan. Berbagai keindahan ini ditampilkan oleh Chanakya Atelier, yang rutin digandeng oleh Maria Grazia Chiuri untuk rumah mode Dior. Maka, pergelaran kali ini pun ibarat sebuah tribute bagi Chanakya, ia mendapat porsi yang lebih besar. Demikian pula dengan budaya India, hadir mendominasi setiap karya yang berada dalam naungan musim Pre-Fall 2023 ini.
Tak sekadar sebuah apresiasi terhadap budaya, ternyata koleksi ini juga merupakan karya sentimental yang mengacu pada arsip lawas Dior.
Arsip tersebut mengungkapkan bahwa karya Dior yang dibuat oleh Marc Bohan, (Direktur Artistik Dior di masa itu) telah melakukan perjalanan ke India pada tahun 1962, terutama ke Mumbai dan Delhi.
Maka dimulailah percakapan antara Prancis dan India. Bagi Marc Bohan, presentasi ini adalah peristiwa penting, menandai awal baru di bawah arahan artistiknya: pelanggan yang lebih muda, dan pendekatan mode dan pakaian siap pakai yang lebih dinamis dan kontemporer.
Penghormatan Maria Grazia terhadap Direktur Artistik pendahulunya itu diwujudkannya ke dalam urutan blok warna yang didedikasikan untuk sutra, dalam nuansa hijau, kuning, merah muda dan ungu, yang kemudian lahir ke desain mantel malam yang anggun, rok lurus yang terinspirasi sari dan potongan tradisional India, serta celana, bolero, jaket, dan atasan.
Didukung oleh seni buatan tangan yang sangat halus dan kompleks, terlihat sulaman-sulaman dan teknik keterampilan tradisional India yang telah diturunkan secara turun-temurun dan dibudidayakan oleh Chanakya Atelier agar tetap lestari. Misalnya Anda akan melihat aplikasi-aplikasi cermin kecil yang merupakan bagian dari teknik mirror embroidery atau shisha, hingga memunculkan kilau reflektif yang anggun, atau juga teknik sulaman zari dengan visual metalik brilian.
Kolaborasi ini turut menandai betapa seriusnya Maria Grazia Chiuri mengedepankan women empowerment. Sebab selain memproduksi karya-karya mumpuni dengan pekerjaan tangan para artisan andal, Chanakya Atelier juga mendirikan Chanakya School of Craft yang menjadi wadah pemberdayaan, khususnya para perempuan. Di sini, para perempuan tanpa dipungut biaya diberi pelajaran dan keterampilan tangan dan disupervisi langsung oleh para pengajar dan artisan atelier ini. Bravo!
(Foto: Courtesy of Dior; Layout: Mohammad Somad)