Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Haruskah Mencuci Pakaian Baru Sebelum Memakainya? Ini Jawabannya!

Jawaban singkatnya, iya, Anda perlu mencuci pakaian baru sebelum memakainya.

Haruskah Mencuci Pakaian Baru Sebelum Memakainya? Ini Jawabannya!

Siapa yang tidak menyukai pakaian baru. Setelah membelinya, kita tentu ingin segera memakainya. Terlebih, tidak ada yang menandingi tampilan pakaian baru, warna kainnya yang masih cerah karena belum tersentuh sabun deterjen dan garis lipatan yang masih rapi. 

Tetapi, pertanyannya adalah: Apakah perlu mencuci pakaian baru sebelum memakainya? Jawaban singkatnya, IYA. Secara teori, itu adalah pakaian baru. Dan, karenanya, masih bersih, tetapi kemungkinan besar, pakaian itu sudah dicoba oleh orang lain sebelum menjadi milik Anda. Dan bahkan jika Anda membelinya secara online, itu mungkin sudah disimpan di kotak dalam waktu tertentu sebelum mendarat di tangan Anda. 

Inilah alasan mengapa Anda perlu mencuci pakaian baru sebelum memakainya: 

1. Dapat menyebabkan iritasi kulit 

Anda mungkin mengira bahwa pakaian baru itu bersih karena tidak terlihat kotor, tetapi sebenarnya pakaian baru mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mengiritasi kulit. 

Sebuah studi tahun 2010 yang dilakukan oleh U.S. Government Accountability Office, menemukan bahwa beberapa pakaian yang dijual mengandung formaldehida yang lebih tinggi dari yang diperbolehkan. Formaldehida merupakan bahan kimia yang dapat meningkatkan tekstur berbagai kain dan sebagai anti-kerut pada pakaian. Saat bersentuhan dengan kulit, bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi, terlebih jika Anda memiliki kulit sensitif. 

2. Dapat menyebabkan dermatitis kontak

Menurut studi tahun 2017 dalam jurnal BioMed Research International, jika Anda tidak mencuci pakaian baru sebelum memakainya, zat pewarna pakaian dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi, yakni reaksi terkait sistem kekebalan tubuh terhadap alergen yang bersentuhan dengan kulit Anda.

Sebagian besar kain yang terbuat dari serat sintetis biasanya diwarnai dengan pewarna azo-anilin, yang dapat menyebabkan reaksi alergi kulit. Zat pewarna ini memang tidak terlihat, tetapi cukup untuk menyebabkan dermatitis kontak alergi yang muncul dalam bentuk ruam, gatal, dan kemerahan, kata dokter kulit bersertifikat dr. Loretta Ciraldo. 

3. Pakaian baru tidak berarti bersih

Apakah Anda ingin orang asing menyentuh kulit Anda? Mungkin tidak. Pikirkan tentang hal ini, di mana pun Anda membeli pakaian baru, pakaian itu biasanya telah disentuh oleh banyak tangan dan dicoba oleh banyak orang asing sebelum menjadi milik Anda. Kuman, kutu, jamur, dan bakteri pada tangan dan tubuh orang asing mungkin dapat berpindah ke pakaian, dan kemudian bisa berpindah lagi ke kulit Anda, kata Donald Belsito, seorang profesor dermatologi di Columbia University Medical Center di New York.

Kesimpulannya jelas: Anda sangat disarankan untuk mencuci pakaian baru Anda sebelum dipakai. Mencuci pakaian baru sebelum memakainya telah dikaitkan dengan pengurangan kemungkinan terkena ruam dan iritasi kulit secara signifikan.

Cuci pakaian baru Anda dengan mengikuti petunjuk pada label perawatan. Ini dapat mencegah pakaian baru rusak bahkan sebelum sempat Anda memakainya. Sebaiknya cuci pakaian baru Anda secara terpisah untuk menghindari transfer warna ke pakaian lain saat dicuci. 

Mencuci akan membantu menghilangkan sebagian pewarna berlebih, menghilangkan bahan kimia, menghilangkan kuman dan bakteri, serta dapat menghilangkan bau pada pakaian. Mencuci juga akan membuatnya lebih lembut dan nyaman dipakai.

Jika Anda memiliki kulit sensitif, pilih sabun deterjen yang bebas pewangi dan bebas pewarna, karena itu juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit. 

Biarkan pakaian yang baru dicuci mengering dengan sendirinya di tempat yang berangin. Ini dilakukan untuk mencegah pakaian berbau apek. 

(Teaser: Photo by Dids from Pexels)