Sudah sejak lama, kandungan skincare retinol menjadi favorite ingredient bagi banyak orang, karena kemampuannya dalam mengatasi masalah keriput, pigmentasi, dan jerawat. Namun sayangnya, bagi beberapa orang, terutama pemilik kulit sensitif, kandungan skincare retinol dianggap terlalu keras dan seringkali menyebabkan kulit menjadi kering, iritasi, kemerahan, dan flaky.
Itulah mengapa beberapa merek skincare beralih ke alternatif baru yang alami untuk retinol yakni, bakuchiol. Kandungan ini menawarkan manfaat yang sama, tanpa efek samping yang mengganggu.
Berikut ini, Bazaar telah merangkum beberapa manfaat bakuchiol untuk kulit wajah. Apa saja? Simak!
Apa itu bakuchiol?
Melansir dari laman Healthline, bakuchiol adalah ekstrak tumbuhan vegan alami, yang berasal dari tumbuhan babchi (Psoralea Corylifolia), yang banyak tumbuh di India dan Srilangka, dan secara historis telah digunakan dalam pengobatan Ayurveda dan China.
Menurut dr. Debra Jaliman, asisten profesor di departemen dermatologi di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai mengatakan bahwa, bakuchiol adalah senyawa yang diisolasi dari biji dan daun tanaman babchi, yang dapat membantu mencegah munculnya garis-garis halus dan kerutan, membantu mengatasi pigmentasi, menjaga elastisitas, dan kekencangan kulit.
Bakuchiol bekerja melalui reseptor yang sama dengan yang digunakan retinol, itulah sebabnya banyak yang menyebutnya sebagai alternatif retinol alami.
Tapi apa yang membuat bakuchiol lebih unggul? Seperti yang disebutkan sebelumnya, ini adalah alternatif retinol alami, artinya kandungan ini tidak menyebabkan iritasi, dapat digunakan oleh Anda yang memiliki kondisi kulit sensitif, dan berlabel vegan.
Lebih lanjut, dr. Purvisha Patel, seorang dokter kulit, menjelaskan bahwa bakuchiol bukanlah turunan dari vitamin A sehingga tidak memiliki efek samping yang sama seperti retinol, karenanya kandungan ini dinilai lebih aman untuk digunakan bagi Anda sensitif terhadap retinol.
Manfaat Bakuchiol untuk Kulit
Mengurangi Tampilan Tanda-Tanda Penuaan
Berdasarkan sebuah studi tahun 2014 di International Journal of Cosmetic Science menemukan bahwa bakuchiol memiliki sifat pengatur kolagen dan gene-modifying properties yang sama seperti retinol.
Pada penelitian tersebut, para peneliti meminta partisipan untuk mengaplikasikan bakuchiol dengan konsentrasi 0,5 persen dua kali sehari selama 12 minggu. Hasilnya menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan pada garis-garis halus dan kerutan, kulit yang mengalami kerusakan akibat sinar matahari, meningkatkan elastisitas dan kekencangan kulit.
Studi lain yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology pada 2019 juga menguji bakuchiol dengan konsentrasi 0,5 persen, dua kali sehari selama 12 minggu. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa bakuchiol secara signifikan dapat mengurangi luas permukaan kulit yang mengalami keriput.
Melawan Radikal Bebas
Menurut dr. Jaliman, bakuchiol memiliki sifat antioksidan sehingga membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Sebuah studi tahun 2000 di Planta Medica, menemukan bahwa bakuchiol secara spesifik dapat mencegah degradasi oksidatif lipid, yakni lemak alami pada kulit.
Ketika lipid ini teroksidasi dapat menyebabkan perubahan pada muatan dan tekanan sel, yang akhirnya menyebabkan pembengkakan dan kematian sel. Dalam mencegah proses ini, bakuchiol bahkan lebih unggul dari bahan antioksidan paling umum, seperti vitamin E!
Memudarkan Pigmentasi
Dua studi tahun 2014 dan 2019 menemukan bahwa 0,5 persen bakuchiol secara signifikan dapat memudarkan pigmentasi setelah diaplikasikan dua kali sehari selama 12 minggu. Kandungan ini bekerja pada bintik hitam dengan menghambat produksi melanin, dan bahkan dinilai lebih efektif daripada arbutin, menurut sebuah studi 2010 di Biosains, Bioteknologi, dan Biokimia.
Mengurangi Jerawat
Sebuah studi 2011 menemukan bahwa, satu persen bakuchiol, yang dioleskan dua kali sehari, dapat mengurangi jerawat hingga 57 persen setelah enam minggu. Dalam penelitian ini, para peneliti membandingkannya dengan asam salisilat dua persen, yang dioleskan dua kali sehari, dan hasilnya hanya dapat mengurangi jerawat hingga 48 persen.
Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang berperan. Bakuchiol memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi, sehingga dapat membunuh bakteri jerawat dan mengurangi pembengkakan. Plus, kandungan ini menghambat oksidasi sebum, yang dianggap sebagai pendorong perkembangan jerawat.
Apakah bakuchiol lebih baik dari retinol?
Dengan banyak manfaat yang sama, skincare dengan kandungan bakuchiol mungkin tampak seperti pilihan yang lebih baik daripada retinol, terutama jika Anda mencari plant-based ingredient yang gentle.
Baru-baru ini, sebuah penelitian membagi dua partisipan, partisipan yang menggunakan 0,5 persen bakuchiol dua kali sehari dan partisipan yang menggunakan 0,5 persen retinol sekali sehari, selama periode 12 minggu. Hasilnya, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik diantara keduanya. Ini artinya, menggunakan bakuchiol dua kali sehari sama efektifnya dengan penggunaan retinol sehari sekali. Terlebih lagi, bakuchiol dinilai tidak menyebabkan efek samping yang mengganggu.
Jika retinol hanya dapat digunakan pada malam hari, karena paparan sinar UV dapat membuatnya kurang efektif. Selain itu, kandungan ini dapat membuat kulit Anda lebih rentan terhadap sengatan matahari karena menggantikan sel kulit lama dengan yang baru.
Sebaliknya, bakuchiol tidak membuat kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari, menurut studi 2019, dan kandungan ini dinilai stabil terhadap sinar UV. Jadi Anda bisa memakainya dengan aman pada pagi dan malam.
Jadi, apakah bakuchiol pantas untuk dicoba?
Jika Anda memiliki kulit cenderung sensitif, tidak bisa mentolerir retinol. dan mencari bahan aktif alami, Anda dapat mencoba produk skincare dengan kandungan bakuchiol.
Tetapi jika Anda ingin mengatasi masalah kulit tertentu seperti jerawat atau kerusakan kulit akibat sinar matahari yang cukup serius, serta tidak memiliki kulit yang cenderung sensitif, Anda mungkin dapat mencoba menggunakan produk skincare dengan kandungan retinol.
(Foto: [email protected]