Sejak didirikan pada 1989 oleh Melanie Templer dan Dayu Suci, Utama Spice telah menjadi pionir dalam perawatan kulit alami yang berakar pada kekayaan herbal Bali. Terinspirasi oleh filosofi Tri Hita Karana, merek ini menggabungkan kearifan tradisional dengan inovasi modern untuk menciptakan produk yang tidak hanya menyehatkan kulit, tetapi juga menjaga keseimbangan alam.
Dengan komitmen pada keberlanjutan, Utama Spice menggunakan bahan-bahan alami yang bersumber secara etis, mendukung petani lokal, dan mempromosikan praktik ramah lingkungan. Lebih dari sekadar perawatan tubuh, setiap produknya membawa misi untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi manusia dan bumi.
Seiring meningkatnya minat terhadap produk kecantikan alami dan berkelanjutan, Utama Spice terus berkomitmen untuk menggunakan bahan baku yang bersumber secara etis. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah kemitraannya dengan petani lokal seperti Nyoman Suma Artha, yang telah lama mengembangkan pertanian regeneratif agar metode tradisional tetap lestari tanpa kehilangan nilai budayanya.
Nyoman memulai perjalanan ini sejak tahun 2000, saat ia melihat banyak petani menghadapi tantangan seperti harga jual yang tidak stabil, hasil panen yang tidak menentu, dan semakin berkurangnya praktik pertanian yang diwariskan turun-temurun. Berangkat dari kepeduliannya, ia membangun jaringan petani kecil yang menerapkan metode organik dan regeneratif, demi menjaga kualitas tanaman serta keberlanjutan lahan pertanian untuk generasi mendatang.
Kemitraan ini bukan sekadar tentang pertanian, tetapi juga bagaimana mempertahankan budaya dan kehidupan komunitas. Bersama Utama Spice, para petani mendapatkan dukungan untuk mengembangkan teknik bercocok tanam yang lebih efisien tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mereka mempelajari cara mengelola tanah dengan lebih baik, meningkatkan kualitas panen, serta menciptakan sistem pertanian yang lebih stabil dan menguntungkan.
Meskipun perjalanan ini penuh tantangan, terutama dalam membudidayakan patchouli (nilam) yang memerlukan perawatan khusus, para petani terus berinovasi untuk beradaptasi dengan perubahan cuaca dan kondisi lingkungan yang tidak menentu. Melalui pendekatan ini, mereka mampu menghasilkan minyak esensial patchouli berkualitas tinggi yang menjadi bahan utama berbagai produk Utama Spice, seperti Begone Bug, Patchouli Essential Oil, Senja Hair Oil, Bliss Botanical Face Wash, dan Bliss Body Butter.
Namun, lebih dari sekadar produk perawatan tubuh, setiap botol yang diproduksi membawa kisah tentang keberlanjutan, kesejahteraan petani, dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan sistem perdagangan yang adil, Utama Spice turut membantu petani mendapatkan penghasilan yang stabil, sekaligus menjaga kelangsungan pertanian tradisional agar tetap hidup.
Ke depan, Nyoman berencana memperluas lahan pertanian khusus bagi Utama Spice, meningkatkan transparansi proses produksi, serta mengembangkan tanaman lokal lainnya seperti jahe aromatik dan kunyit sebagai bahan alami masa depan.
"Dulu banyak petani hidup dalam ketidakpastian, sekarang mereka bisa merencanakan masa depan dengan lebih baik," ujar Nyoman. "Bagi kami, bertani bukan sekadar pekerjaan, tapi juga cara untuk menjaga budaya dan warisan yang akan terus hidup."
Melalui kolaborasi ini, Utama Spice membuktikan bahwa keberlanjutan bukan sekadar tren, melainkan sebuah gaya hidup. Setiap pembelian produknya menjadi bagian dari gerakan untuk mendukung petani lokal, menjaga lingkungan, dan membawa esensi alami Bali ke seluruh dunia.
