Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Arkiv Vilmansa Hadirkan Pameran Tunggal "Semesta Arkiv"

Menghindari terjadinya kematian realitas.

Arkiv Vilmansa Hadirkan Pameran Tunggal
Foto: Courtesy of Arkiv Vilmansa

Pameran tunggal seniman kontemporer asal Bandung, Arkiv Vilmansa, bertajuk "Semesta Arkiv" akan segera digelar di Galeri Nasional Indonesia. Pameran yang merupakan hasil kerja sama antara Unit Museum dan Cagar Budaya Galeri Nasional Indonesia, Studio Arkiv, dan Galeri Zen1 ini akan dibuka secara resmi oleh perancang busana, seniman, sekaligus pencinta seni, Didit Hediprasetyo, beberapa saat lalu.

Dikuratori oleh Rizki A. Zaelani, pameran ini menawarkan perspektif filosofis yang merujuk pada pemikiran filsuf Friedrich Nietzsche: "Kita punya seni agar kita tidak mengalami kematian realitas." Karya-karya Arkiv dihadirkan sebagai ruang dialog antara seni dan realitas kontemporer, di mana teknologi tidak dilihat sebagai ancaman, melainkan sebagai alat untuk memperkuat otonomi dari ekspresi manusia.

BACA JUGA: Mindfulness: Seni Menemukan Kedamaian di Tengah Kesibukan

Foto: Courtesy of Arkiv Vilmansa

Arkiv Vilmansa tidak hanya menciptakan karya seni, tetapi juga menghidupkan jagat imajinasi yang mengajak kita merayakan keberagaman dan kebebasan. Dalam pameran ini, Arkiv membuktikan bahwa seni kontemporer dapat menjadi jembatan antara tradisi, teknologi, dan harapan masa depan. “Semesta Arkiv” akan mengajak masyarakat untuk menyelami dialektika antara otonomi seni, kemajuan teknologi, dan refleksi atas kemanusiaan.

Foto: Courtesy of Arkiv Vilmansa

Menampilkan perjalanan kreatif Arkiv Vilmansa yang karyanya dikenal dengan eksplorasi warna, karakter imajinatif, dan kolaborasi lintas disiplin, perjalanan kreatifnya dihadirkan melalui lebih dari 100 karya berupa lukisan, patung, instalasi, dan mainan seni, yang dihadirkan dalam lima tema yang tersebar di beberapa gedung Galeri Nasional Indonesia, yaitu Metaphor of Memories, Monument of Sense (Mickiv Hope X Sunaryo), Widya Segara (Wisdom of the Sea), Laut Semua Warna, dan Sintesa.

Foto: Courtesy of Arkiv Vilmansa

Metafora Kenangan di Gedung D menampilkan karya-karya Arkiv yang memperlihatkan jejak perjalanan dan penjelajahannya sebagai seniman yang juga berkecimpung di dunia desain (desain, fashion, dan arsitektur). Tema ini menjadi penanda penting dalam penciptaan karakter khasnya, Mickiv (yang memiliki hubungan dengan penciptaan karakter Mickey Mouse, Walt Disney) dalam ekspresi karya-karyanya sekaligus menandai momen hiatus Mickiv sebagai subject matter ekspresi lukisannya. Di Gedung D juga ditampilkan Monumen Rasa (Mickiv Hope X Sunaryo) yang merupakan proyek khusus hasil kolaborasi Arkiv Vilmansa dengan seniman Sunaryo. Widya Segara (Kearifan Laut) di area outdoor menampilkan balon paus raksasa terbuat dari material plastik dengan bentuk dan warna khas, diberi nama Raga berukuran 4x6 meter dan panjang 30 meter, serta Runa berukuran 2x3 meter dan panjang 15 meter. Raga dan Runa menjadi duta imajinasi Arkiv untuk menyuarakan keprihatinannya terhadap nilai-nilai penting yang diajarkan oleh keberadaan laut bagi keberlanjutan masyarakat dan budaya Indonesia. Widya Segara juga menyatakan sebuah "art happening" karena penyajiannya di ruang publik dengan durasi terbatas.

Foto: Courtesy of Arkiv Vilmansa

Lautan Segala Warna di Gedung A menghadirkan fase perubahan dan pembaharuan terkini karya-karya Arkiv yang terinspirasi dari kehidupan laut. "Episode laut" ini merupakan tema dari serangkaian episode kreatif lainnya, yang menjadi tema wilayah imajinasi kreatif Arkiv yang terus direnungkannya hingga kini. "Lautan Segala Warna" tidak hanya terkait dengan proyek seni "Widya Segara" tetapi juga menyangkut kolaborasi artistik Arkiv dengan seniman lain. Sintesis di Gedung B menampilkan karya-karya hasil kolaborasi kreatif Arkiv dengan seniman lain, yaitu Sunaryo, Darbotz, Erwin Windu Pranata, dan Mulyana (Mangmoel).

Tema ini tidak hanya menunjukkan perkembangan karier seni Arkiv, tetapi juga wacana tentang perkembangan seni rupa Indonesia. "Pameran ini merupakan penghormatan kepada laut, warna, dan kolaborasi. Saya ingin mengajak para pencinta seni untuk tidak hanya melihat, tetapi juga 'merasakan' bagaimana seni dapat menjadi medium yang membebaskan, bahkan di tengah kompleksitas zaman," kata Arkiv. Pameran Tunggal Arkiv Vilmansa "Semesta Arkiv" dapat dinikmati oleh masyarakat umum sampai 11 Mei 2025, pukul 09.00-19.00 WIB (pameran tutup pada hari libur nasional).

Pengunjung dapat melakukan registrasi langsung di lokasi dan melakukan pembayaran tiket.

BACA JUGA:

Molecular Gastronomy: Perpaduan Ilmu dan Seni dalam Dunia Kuliner

Cara Cerdas Mengoleksi Karya Seni Sebagai Investasi

(Teks: Andhika C, Foto: Courtesy of Arkiv Vilmansa)