Sesuatu yang istimewa dihadirkan oleh label mode yang pertama kali diperkenalkan pada dunia di tahun 1941, Coach untuk koleksi musim gugur 2022-nya.
Bertajuk “Somewhere in America”, koleksi gubahan Creative Director, Stuart Vevers merupakan perwujudan dari visi Stuart tentang warisan Amerika yang dihidupkan kembali dengan tak hanya mengedepankan spirit optimisme dan sikap generasi berikutnya, namun juga membangkitkan perasaan nyaman seperti berada di rumah dan bernostalgia untuk pengalaman masa lampau dari sejarah panjang Amerika.
Masih tetap menghadirkan berbagai busana klasik khas sang label seperti shearling hingga outerwear kulit, kali ini kedua ansambel tersebut dikombinasikan dengan permainan sentuhan lace dan crocheted dresses serta injeksi warna neon pop (seperti hijau, ungu, kuning, dan oranye) yang terinspirasi oleh leather bar yang sempat bergaya di tahun ‘70-an di antara palet warna khas Coach yang tetap terlihat dipertahankan seperti warna cokelat, hitam, serta putih.
Beralih ke ranah aksesori, hadir pula berbagai imbuhan pelengkap gaya bernuansa punk mulai dari kalung choker dan gelang tangan kulit dengan aksen material logam, topi model bisbol yang juga dibuat dari bahan kulit, hingga kacamata berbingkai ekstra dengan semburat warna eksentrik.
Tak hanya mengangkat warisan budaya khas Negeri Paman Sam, pada koleksi ini, Stuart juga memberi penghormatan pada Bonnie Cashin, Creative Director pertama Coach dengan mempersembahkan outwear dari koleksi arsip yang diinterpretasikan ulang dengan sentuhan shearling serta pembaruan untuk tas Coach Sling yang ikonis dari tahun 1964. Selain itu, istimewanya lagi karya untuk musim gugur tahun ini juga menggandeng seniman grafiti Mint&Serf yang menerjemahkan karya seninya yang ekspresif dalam bentuk guratan pada ansambel graphic shirt.
“Koleksi Coach selalu saya ciptakan dengan perasaan dan untuk Fall 2022, perasaan itu adalah cinta,” ungkap Stuart ketika diminta untuk mendeskripsikan koleksi teranyarnya. “Untuk mengekspresikannya, koleksi kali ini juga mengeksplorasi antara romansa dan ketangguhan untuk menggambarkan warisan Coach. Lebih lanjut saya juga menyukai ide untuk menciptakan dunia nostalgia di Amerika yang dilihat melalui lensa layar lebar, memadukan energi hari ini dengan nostalgia budaya pop yang selalu menginspirasi saya,” tutup pria berdarah Inggris tersebut.
Dipresentasikan pada Hari Valentine di Basketball City, New York’s Lower East Side, koleksi kali ini tentu akan menggelorakan kembali ingatan akan indahnya berbagai kota di Amerika yang dimanifestasikan dalam sketsa koreografi yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat yang tinggal di kota tersebut.
Baca juga: Semua yang Perlu Diketahui Dari Koleksi Coach Forever
(Foto: Courtesy of Coach)