Women’s History Month atau Bulan Sejarah Wanita memberikan kita kesempatan untuk menandai berbagai pencapaian wanita selama ini. Dalam rangka merayakannya, kami telah mengumpulkan sepuluh film yang mengakui bakat dan kesuksesan wanita, mulai dari ilmuwan NASA yang mencetak sejarah hingga seniman yang menantang segala rintangan untuk meraih pengakuan internasional. Bersantailah di sofa dan nikmati pencapaian dan kecemerlangan wanita di seluruh dunia ini.
1. Frida (2002)
Salma Hayek berperan sebagai Frida Kahlo dalam penggambaran yang menyentuh mengenai kehidupan seniman yang benar-benar ikonis itu. Aktris Meksiko, yang telah berbicara mengenai kesulitan mengerikan yang ia hadapi agar dapat menceritakan kisah Frida Kahlo dengan baik, menunjukkan dan mendokumentasikan penderitaan, seni, dan hasrat pahlawannya, dengan secara kronik menjadi kekuatan pendorong di balik pekerjaannya yang sulit dan hubungan rumah tangganya bersama sang suami, Diego Rivera.
2. Erin Brockovich (2000)
Cerita yang menginspirasi ini berhasil membawa Julia Roberts pada kemenangannya dalam Oscar sebagai Aktris Terbaik pada tahun 2001. Film bigorafi ini berfokus pada seorang ibu tunggal yang membantu membuat Perusahaan Gas dan Listrik Pasifik (PG&E) bertekuk lutut karena memasok air beracun kepada penduduk di kotanya pada awal ’90-an. Meskipun tidak memiliki bekal pelatihan hukum, pekerjaan Erin sangatlah penting dalam memaksa perushaan tersebut untuk membayar $333 juta kepada penggugat, yaitu penyelesaian dengan pembayaran terbesar dalam sebuah gugatan tindakan langsung dalam sejarah Amerika Serikat.
3. Suffragette (2015)
Disutradarai oleh Sarah Gavron dan ditulis oleh Abi Morgan, Suffragette adalah sebuah penceritaan ulang secara terus terang dan berapi-api tentang seberapa keras wanita bekerja dan seberapa besar mereka bertaruh unttuk memperjuangkan hak mereka dalam pemungutan suara. Kita melihat Carey Mulligan sebagai Maud, seorang ibu kelas pekerja yang latar belakangnya membuat dirinya semakin berani dalam memutuskan untuk bergabung dengan gerakan tersebut. Suffragette tidak takut untuk menunjukkan kenyataan mengerikan dari pengorbanan yang dilakukan oleh para wanita ini dan bahaya yang mereka hadapi dalam memperjuangkan hak asasi manusia.
4. Wild (2014)
Jika Anda pernah tergiur untuk bepergian sendiri, namun belum mampu mengumpulkan keberanian, film Wild akan membuat Anda segera memesan tiket pesawat. Reese Witherspoon membintangi film yang diadaptasi dari buku autobiografi karya Cheryl ini. Film tersebut mengisahkan bagaimana dirinya melakukan perjalanan sejauh 1.100 mil dari Pacific Crest Trail di Amerika Serikat yang sepanjang 2.650 mil. Hal tersebut ia lakukan dalam rangka memulai perjalanan menemukan jati dirinya dan penyembuhan. Film ini berhasil memberikan contoh nyata dari ketabahan, daya tahan, dan tekad yang dimiliki wanita.
5. Jackie (2016)
Istri Pertama Presiden Amerika Serikat biasanya diberikan waktu layar yang minim, namun Jackie membuktikan mengapa wanita-wanita tersebut perlu lebih dijadikan sebagai fokus dalam sinematik. Kita telah melihat banyak foto Jackie Kennedy dan cukup akrab dengan video-videonya. Namun, penggambaran Natalie Portman membantu kita untuk melihatnya kembali. Secara fisik, dirinya adalah orang yang berada paling dekat dengan John F. Kennedy ketika ia ditembak, hingga darah sang suami melumuri pakaiannya dan kematiannya membuat dirinya hancur secara emosional. Kita melihat kesedihannya ketika dirinya dan anak-anaknya dipaksa untuk keluar dari Gedung Putih, sembari mempertahankan penampilan rapinya.
6. Lady Sings The Blues (1972)
Penampilan Diana Ross sebagai Billie Holiday dalam film Lady Sings The Blues dinilai sebagai salah satu momen sinematik terbaik pada tahun 1972, menghasilkannya sebuah nominasi Oscar. Adegan pembukaan dari film tersebut sangat memilukan, yaitu ketika kita bertemu dengan Billie saat dirinya terkunci di penjara. Pada saat itu, ia sedang dalam kondisi melarat, hampir tidak memiliki teman, dan sangat membutuhkan obat heroin. Film tersebut, yang didasari pada memoar sang penyanyi, menceritakan kisah mengenai kemiskinan, rasisme, dan kecanduan yang dialami oleh Billie. Tidak ada keraguan bahwa film tersebut menyuguhkan kisah sederhana tentang kehidupan sang penyanyi, tetapi tetap layak untuk ditonton.
7. The Passion of Joan of Arc (1928)
Secara luas dianggap sebagai landmark dari sebuah bisokop, The Passion of Joan of Arc adalah film bisu berdasarkan catatan sebenarnya dari pengadilan Joan of Arc. Renée Jeanne Falconetti memainkan peran titular tersebut. Sebagai penampilan kedua dan terakhirnya di layar, ia dengan ahli mengambil ikon feminis yang berusia 19 tahun ini, yaitu perempuan yang mengalami hambatan akan kelas dan gender untuk meraih kesuksesan. Melalui film ini, kita dapat melihat dirinya diadili karena klenik dan cross-dressing-nya. Kita pun dapat melihat tekad yang teguh dan keanggunannya dalam menghadapi penyiksaan tersebut. Film ini mungkin telah dirilis pada tahun 1928, namun narasinya yang menceritakan kisah perempuan yang dicaci-maki dan dicabik-cabik oleh pria yang dominan sangatlah relevan hingga saat ini.
8. Hidden Figures (2017)
Film Hidden Figures, yang masuk ke dalam nominasi Oscar, merayakan tiga perempuan berkulit gelap yang memiliki peran penting dalam mengirim astronaut John Glenn (astronaut Amerika pertama yang mengitari Bumi) ke luar angkasa pada tahun 1962. Ketiga ilmuwan wanita NASA tersebut, Katherine Goble, Mary Jackson, dan Dorothy Vaughan, menghadapi diskriminasi ras, kelas, dan gender oleh para pria berkulit putih di tempat kerja mereka. Terlepas dari kesulitan-kesulitan tersebut, secara bersama-sama, mereka memajukan sejarah melalui ketabahan, ketekunan, dan kecerdasan. Hidden Figures adalah film yang sangat hidup dan nyata serta akan membuat Anda bersorak di depan layar.
9. A Private War (2018)
Rosamund Pike berperan sebagai jurnalis perang Marie Colvin dalam film biografi yang sangat kuat ini. A Private War menghormati kehidupan dan kematian seorang wanita yang tanpa rasa takut melaporkan berita dari zona konflik, di mana rekan lainnya terlalu takut untuk pergi ke sana. Terlepas dari bahaya yang mengintainya, Marie Colvin didorong oleh keinginannya untuk menyatakan kebenaran tentang kengerian dunia. Hal tersebut ia lakukan agar membuat orang lain memiliki rasa kepedulian yang sama dengannya terkait kondisi para korban konflik. Komitmennya tidak tanpa pengorbanan. Karena berada di situasi konflik tersebut, ia kehilangan penglihatan salah satu matanya dalam serangan granat, menderita PTSD akibat apa yang ia lihat dan alami selama berada di sana, dan terbunuh pada tahun 2012 di Homs, Suriah. Menggambarkan sebuah potret penuh gairah dari seorang wanita luar biasa, A Private War adalah alasan kuat bagi kita untuk membela dan menghormati jurnalisme.
10. Coco Before Chanel (2009)
Secara sederhana, Coco Chanel merevolusi cara berpakaian wanita. Dirinya berjuang untuk membuat pakaian wanita agar dapat senyaman dan sebebas pakaian pria. Ia menghindari siluet yang berlebihan dan terbatas demi menciptakan bentuk yang lebih androgini. Dalam Coco Before Chanel, kita dapat melihat Audrey Tautou sebagai desainer ikonis yang bangkit dari kemiskinan hingga menjadi eselon mode. Serupa dengan judulnya, biografi ini berfokus pada kehidupan Coco Chanel sebelum dirinya mencapai kesuksesan dalam ranah internasional dan melihat tantangan yang ia hadapi selama perjalanannya. Film ini adalah tampilan yang layak dan berwawasan dalam legenda dunia mode, tidak lupa dengan banyaknya tampilan pakaian yang cantik dan menggugah.
(Penulis: Ella Alexander; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih Bahasa: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Bazaar UK)