Ada satu pepatah yang entah mengapa harus dipelajari oleh anak-anak Irlandia saat menginjak usia sekitar enam tahun. Níl aon tinteán mar do thinteán féin, yang artinya tak ada perapian senyaman milik Anda sendiri. Sebagai anak-anak yang nantinya akan tumbuh sebagai remaja, saya dibuat bingung dengan pepatah tersebut. Terlihat jelas dan sangat kuno. Namun di sinilah saya berada sekarang, tepat di dekat perapian saya sendiri sembari menulis artikel ini dan saya sekarang memahaminya.
Bagi banyak co-working space yang menamai sejumlah ruangan dan area mereka dengan kata-kata yang jenaka nan cerdas adalah sebuah impian. Kendati demikian, bagi saya itu semua cukup berlebihan. Salah satu kecemasan terbesar saya sebagai pekerja lepas adalah menentukan tempat setiap kali saya bekerja dari kantor majalah, koran, atau klien yang berbeda. Apakah saya memiliki meja kerja? Di mana mereka menyimpan kopinya? Lalu ada cobaan lain di mana laptop Anda yang nampaknya tidak compatible harus terkoneksi dengan WiFi yang lain, server, atau printer jika Anda benar-benar sial. Situasi pinjam-meminjam meja tampak seperti mimpi buruk yang sama, namun ada yang harus dibayar untuk mendapatkan hak istimewa ini. Saya bertemu dengan teman-teman untuk makan malam hampir setiap malam, jadi waktu sebanyak delapan jam setiap hari di rumah sendirian benar-benar menyenangkan. Di sela-sela waktu bekerja, saya punya waktu untuk mengembalikan tenaga saya, memasak dan menyiapkan makanan, dan tidak memberikan ruang bagi apa pun yang diperbincangkan saat itu seperti Brexit, Megxit, atau histeria virus corona.
Ada banyak kelebihan yang bisa diambil saat bekerja dari rumah yang tak bisa saya susun satu-per satu. Tetapi saya ingin memberi saran bahwa Anda membutuhkan strategi. Banyak yang berkata bahwa ketika Anda menemukan pekerjaan yang Anda sukai makan Anda tidak akan pernah bekerja satu hari pun dalam hidup Anda. Saya ingin menyampaikan, meskipun pekerjaan Anda sudah tidak memberikan kebahagiaan, bekerja dari rumah akan membuatnya sangat lebih baik. Mungkin tidak akan terjadi begitu saja secara mudah, tetapi sekali Anda menghilangkan perasaan bersalah, perasaan seakan telah memanfaatkan cuti sakit, dan bekerja sesuai motivasi Anda, bekerja dari rumah itu mudah dan akan berjalan baik.
Saya ingin memperingatkan bahwa bekerja dari rumah cukup berbeda dengan bekerja dari rumah untuk menulis novel pertama Anda. Untuk urusan yang kedua, saya sarankan Anda melakukan apa yang biasanya para penulis lakukan saat mendekati deadline, sewalah tenda di pantai terpencil Norfolk pada bulan Februari, dan bekerjalah. Tak ada WiFi dan televisi. Tak ada gangguan.
Bagi kami, bekerja dari rumah dan berkomunikasi melalui Slack, Google Docs, Skype, dan Zoom akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat baik karena penutupan kantor-kantor atau menekankan pada prinsip bekerja secara fleksibel. Bagi mereka yang baru mencoba untuk bekerja dari rumah, berikut adalah ketentuan-ketentuan tertentu yang bisa Anda ikuti.
Jangan menyalakan televisi dalam keadaan apa pun
Si penggoda yang satu ini akan menjebak Anda sepanjang hari. Bahkan ketika Anda hanya ingin menyaksikan BBC Breakfast, saya yakin jari-jari Anda akan menari di atas remote televisi untuk menjelajah Smart Hub, Netflix, Amazon, atau The Real Housewives of kota apa pun itu jika Anda adalah orang seperti saya. Anda tahu jika Anda hanya ingin ditemani oleh suara. Selanjutnya, tak lengkap rasanya jika menyaksikan acara televisi tanpa sarapan yang terdiri dari bahan-bahan rumit, bukan? Beranjaklah ke dapur selama satu jam. Kemudian ketika jam makan siang, kembalilah menuju dapur. Minta teman Anda atau rekan satu apartemen untuk menyembunyikan remote televisi jika memang diharuskan. Selamatkan diri Anda.
Kenakan pakaian
Bukan karena ini akan membuat Anda merasa seperti pengusaha terpandang. Bukan juga karena dengan berpakaian akan mengubah pola pikir dan menghidupkan jiwa-jiwa profesional yang ada di otak Anda. Ketika orang tahu bahwa Anda bekerja dari rumah, mereka akan berkunjung. Saya mempelajarinya dengan cara yang tidak gampang di bulan Januari lalu. Teman baik saya, Liz, datang pada pukul 11 siang di hari Jumat untuk mengembalikan sesuatu milik saya yang tertinggal di rumahnya. Saya sedang duduk di atas sofa, mengenakan piama, jubah mandi putih, dan slippers berbulu yang juga berwarna putih sambil menyantap sarapan yang kedua atau mungkin ketiga. Ada rasa malu, bersalah, rapuh, dan perasaan lain yang sama sekali tidak bisa ditoleransi oleh Brené Brown. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berpakaian meskipun hanya mengenakan jeans dan jumper.
Bersiaplah untuk menghadapi 'badai'
Badai yang dimaksud di sini bisa diartikan secara harfiah sebagai badai cuaca. Namun, kata tersebut juga bisa diartikan sebagai badai berupa beban kerja. Akan ada saatnya ketika pergi ke toko bukanlah pilihan yang tepat. Ya, melihat makanan dengan sajian yang unik dan kreatif dari bahan-bahan yang ada di dapur memang sangat luar biasa. Tetapi mengingat Anda sedang bekerja, mempersiapkan makanan yang seperti itu tidak perlu repot-repot. Saran saya adalah gunakan uang yang Anda sering habiskan di katering mahal dan berbelanjalah di toko online yang lebih murah. Manjakan diri Anda dengan kopi dan jus yang lezat, bahan-bahan untuk membuat sandwich, pasta instan, dan kudapan yang berlimpah.
Jangan terlalu banyak melakukan pekerjaan
Ada godaan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kecil ketika Anda bekerja dari rumah. Beberapa di antaranya tentu bisa dikerjakan, misalnya mencuci yang hanya memerlukan waktu tak lebih dari dua menit. Pekerjaan lainnya akan membuat Anda kesal sendiri karena Anda memulainya. Berikut ini adalah contoh pekerjaan yang sebaiknya Anda hindari:
1. Menyiapkan makan malam. Anda tidak perlu mulai memasak sebelum pukul 6 sore. Santapan malam di hari kerja bukanlah sesuatu yang memerlukan proses memasak yang panjang dan rumit.
2. Menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya. Ada banyak pertanyaan yang perlu dijawab, secangkir teh yang perlu dibuat, dan obrolan ringan. Melakukan pekerjaan rumah lainnya akan memakan waktu seharian. Ditambah lagi, bos Anda akan melakukan video call di tengah kekacauan yang ada.
3. Kelas latihan berdurasi lebih dari 30 menit. Setelahnya, Anda perlu mandi dan makan. Maaf, kegiatan ini tidak bisa dimasukkan ke jam istirahat siang Anda.
(Penulis: Caroline Ferry; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar UK)
- Tag:
- tips