Animo gerakan independen Forward yang diadakan tanggal 9 Maret 2019 silam, terasa hangat bahkan jauh sebelum perlehatan berlangsung. Pasalnya, acara yang digagas oleh Jouska Indonesia (@jouska_id), sebuah Financial Advisor Independent yang bermukim di Jakarta.
Berhasil menjual tiket hanya dalam kurun waktu 48 jam saja! Tanpa menggunakan influencer atau selebriti Tanah Air sebagai pancingan strategi penjualan. Acara yang disiapkan dalam waktu kurang lebih dua bulan, hadir guna mengajak anak muda untuk membuat sebuah perubahan demi Indonesia yang lebih baik. Melalui ambisi mengejar ketertinggalan Indonesia terutama dalam segi pemberdayaan SDM, gerakan Forward berhasil diwujudkan.
Berlangsung pada hari Sabtu pukul 10.00-13.00 WIB, bertempat di Main Hall Kota Kasablanka. Acara dihadiri oleh sebanyak 3.500 peserta dan tamu undangan. Penyanyi Dira Sugandi bersama musisi muda bertalenta, Awwalur Rizqi Al-firori atau yang ramah dengan sapaan Alffy Rev dalam akun Instagram-nya. Mereka membuka acara dengan menyanyikan lagu Indonesia yang dikemas dengan aransemen modern bercita-rasa lokal, Gebyar-Gebyar. Gemuruh suara drum menyatu dengan suara Dira Sugandi yang terkenal akan ciri khas power-nya. Konstan menimbulkan bara semangat pada para peserta yang duduk manis diruangan.
Lalu Muhammad Lutfi, seorang pemimpin muda yang diakui memiliki pengaruh oleh The World Economic Forum’s Young Global Leaders (2008) yang mana juga merupakan Menteri Perdagangan tahun 2014 ini membuka sesi dengan membahas topik Indonesia Outlook 2045. Lengkap dengan penjelasan singkat pertumbuhan Indonesia dan potensi besar yang dimiliki negara. Beliau juga turut memberikan insight kepada audience tentang industri perdagangan berdasarkan pengalaman beliau selama menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (2005-2009) dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang serta Federasi Mikronesia (2010-2013).
Setelah bicara data dan fakta, Dira Sugandi bersama Alffy Rev kembali menghibur dengan membawakan lagu Original Soundtrack film The Greatest Showman, This Is Me. Tak lama hadir di panggung penggagas Forward sekaligus pendiri dan CEO Jouska Indonesia, Aakar Abyasa Fidzuno. Ia mengajak peserta napak tilas ke era 1998 melalui sebuah tayangan. Dimana kerusuhan dan krisis yang terjadi saat itu menimbulkan dampak nyata yang dirasakan langsung generasi muda sekarang. Melalui topik bahasan yang cenderung melankolis, Aakar ingin mengetuk pintu hati anak muda dan membuka pikiran mereka untuk ‘melek’ sejarah Tanah Air.
Tentu tak ketinggalan, kehadiran yang semua orang nantikan adalah seorang pelaku bisnis dan investor asal Amerika Serikat yaitu Gery Vaynerchuck. Pria yang ramah disapa Gary Vee dalam akun Instagramnya @garyvee ini disambut meriah. Ruangan Main Hall dipenuhi semangat dan energi positif. Terutama saat Gary memberikan motivasi kepada anak-anak muda Indonesia untuk berani keluar dari zona nyaman dan tak perlu hidup bercermin pada opini orang.
Menyambut penghujung acara, ia ditemani oleh moderator menyambut 3 pertanyaan yang sebelumnya sudah diambil khusus dari sosial media. Satu pertanyaan tambahan dibuka untuk para pendatang.
Seorang anak muda Gary pilih karena teriakan lantang yang menggema diruangan ballroom. Anak muda yang merupakan penggemar berat Gary tersebut spontan melontarkan pertanyaan agar bisa foto dengan sang idola. Menimbulkan gelak tawa renyah dari para peserta. Adegan foto bersama idola menjadi penutup kemeriahan acara yang menjadi awal mula rangkaian gerakan Forward.
Direncanakan akan terdapat puluhan program pasca kick-off Forward pertama yang ditargetkan berjalan selama tahun 2019. Jouska Indonesia juga berkolaborasi bersama Makna Creative, KitaBisa.com, dan Studio Moral untuk menjalankan program ini. Kemeriahan acara ditutup dengan standing applause dan foto bersama Gery yang hanya bisa dijangkau bagi mereka yang duduk di area VVIP. Berlanjut ke sesi networking yang diadakan di luar ruangan. Semangat untuk moving forward, peserta bawa pulang. Menutup Sabtu sore dengan penuh kehangatan.
(Foto: Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia)
