Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengintip Rahasia di Balik Dunia Fashion di Red Carpet

Bagaimana para bintang mendapatkan gaun impian mereka, mengapa tak pernah ada yang terlihat mengenakan gaun yang sama, dan apa yang terjadi pada busana tersebut setelah acara selesai.

Mengintip Rahasia di Balik Dunia Fashion di Red Carpet
Foto: Courtesy of BAZAAR US

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena anak-anak selebriti mengenakan pakaian milik orang tuanya yang terkenal semakin sering terjadi. Misalnya, Apple Martin, putri Gwyneth Paltrow, pernah mencoba gaun Alexander McQueen yang dikenakan ibunya saat Oscars 2002 di ruang pakaian pribadinya. Carys Zeta Jones meminjam gaun slip Emanuel Ungaro era 90-an (yang sebelumnya dipakai Catherine Zeta Jones di MTV Movie Awards) untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-21. Sementara itu, Salma Hayek meminjamkan gaun vintage Isaac Mizrahi miliknya kepada putrinya, Valentina Pinault, yang ia kenakan saat acara Fire and Ice Ball tahun 1997, untuk penampilan bersama di Oscars 2023. Hal ini mengungkapkan satu fakta menarik: banyak bintang A-list yang sering menyimpan, atau bahkan membeli kembali, pakaian ikonis mereka dari red carpet.

BACA JUGA: Tips Memilih Gaun Formal untuk Tampil Sempurna di Malam Spesial

"Semua tergantung pada level selebritinya, tetapi banyak bintang yang menyimpan gaun mereka setelah dipakai di red carpet," ungkap Cassy Meier, seorang stylist yang memulai kariernya sebagai asisten Zendaya di bawah arahan Law Roach. "Saat ini, semakin banyak desainer yang membuat busana khusus untuk red carpet, bukan dari koleksi runway. Dalam kasus seperti itu, gaun tersebut tidak akan diproduksi massal, sehingga tidak ada alasan mengapa pemakainya tidak bisa menyimpannya, karena tidak ada orang lain yang akan memakainya."

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Berbeda dari yang mungkin Anda bayangkan, busana red carpet sering kali merupakan sampel dari peragaan busana. Ini menjelaskan mengapa Anda jarang melihat dua selebriti mengenakan gaun Givenchy yang sama di acara seperti BAFTA. Selain itu, kadang-kadang busana tersebut tidak sampai tepat waktu karena dipinjam untuk pemotretan majalah atau stylist lainnya. Alasan lain mengapa selebriti jarang terlihat mengenakan pakaian yang sama dalam acara berbeda adalah karena rumah mode biasanya memberi peringatan kepada stylist-nya. Jika stylist tidak yakin dapat memenangkan "pertarungan siapa yang memakainya lebih baik," mereka cenderung menghindari pengulangan tampilan.

Pada era '90-an, ketika profesi stylist selebriti belum menjadi hal yang umum, para bintang lebih sering membeli pakaian yang mereka kenakan di red carpet. Pendekatan ini juga membuat gaya busana untuk acara lebih santai dibandingkan saat ini. Kadang-kadang, mereka hanya meminjam pakaian dari teman atau desainer pemula. Karena itu, tidak mengherankan jika Catherine Zeta Jones dan Salma Hayek, yang memulai karier mereka pada era tersebut, masih menyimpan busana desainer untuk diwariskan kepada putri mereka, karena pakaian itu memang mereka miliki sejak awal.

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Sementara itu, belum diketahui apakah Gwyneth Paltrow membeli atau diberi gaun Alexander McQueen yang ia kenakan di Oscars 2002 (ia mulai bekerja dengan stylist-nya, Elizabeth Saltzman, setelah banyak mendapat kritik untuk tampilan tanpa bra-nya saat itu). Opsi lainnya adalah ia meminta seorang arsiparis busana untuk melacak dan membelinya kembali. Salah satu arsiparis terkenal adalah Julie Ann Clauss, yang menjalankan bisnis bernama The Wardrobe untuk melacak dan menyimpan busana bagi klien selebriti, termasuk Chloe Sevigny.

Julie Ann, yang direkrut oleh Tom Ford untuk memulai arsipnya setelah ia meninggalkan Gucci pada 2004. "Saya sering bertemu dengan pedagang, menjelajahi eBay, dan situs vintage lainnya," ungkapnya. "Saat itu, busana vintage jauh lebih murah dibandingkan sekarang, karena belum menjadi tren, sehingga lebih terjangkau untuk dibeli kembali."

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Banyak selebriti, terutama yang baru memulai kariernya, tidak memiliki anggaran untuk membeli busana desainer atau tidak menyadari bahwa pakaian tersebut akan menjadi penting bagi presentasi mereka. Karena itu, Julie Ann sering membantu kliennya melacak dan membeli kembali pakaian untuk arsip mereka. "Beberapa bintang besar tidak memiliki kemampuan finansial untuk membeli pakaian desainer ketika mereka baru memulai, atau mereka tidak tahu bahwa pakaian itu akan menjadi legendaris," jelasnya.

Saat ini, desainer semakin sering mencoba mempertahankan busana mereka, sering kali untuk arsip pribadi mereka sendiri. Namun, ada kalanya seorang selebriti bisa membeli pakaian tersebut, terutama jika hal itu sudah tercantum dalam kontrak mereka. "Beberapa selebriti meminta untuk membeli busana yang mereka kenakan," kata Julie Ann. "Terkadang, bahkan tercantum dalam kontrak mereka bahwa mereka bisa menyimpannya, jika mereka cukup terkenal."

Busana milik klien Julie Ann disimpan dalam "museum mini" di gudang Los Angeles dan New York miliknya, lengkap dengan sepatu dan aksesori yang melengkapi tampilan (walaupun perhiasan selalu dikembalikan). Meskipun timnya Julie Ann dapat membersihkan dan memastikan pakaian disimpan dalam lingkungan yang tepat, beberapa klien lebih suka pakaian mereka tetap menunjukkan jejak cerita di balik acara tersebut. "Beberapa klien saya membiarkan pakaian mereka rusak," katanya sambil tertawa. "Mereka ingin pakaian itu mencerminkan apa yang terjadi di tur atau acara, misalnya, bagaimana pakaian itu robek saat pergantian cepat. Pakaian tersebut benar-benar hidup."

BACA JUGA:

Tips Mengombinasikan Fashion Heels dengan Pakaian Favorit Anda

Tren Busana Pesta 2025: Dari Velvet Mewah hingga Siluet Minimalis

(Penulis: Rebecca Cope; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Anya Azalia; Foto: Courtesy of Bazaar US)