
Jika ada satu tema utama yang mendominasi jajaran film di Sundance Film Festival tahun ini, itu adalah "bagaimana memaksimalkan segala sesuatu dalam hidup." Beberapa film favorit yang memulai debutnya di acara ini, termasuk Kiss of the Spider Woman karya Bill Condon, Twinless karya James Sweeney, dan film debut Eva Victor, Sorry Baby, menampilkan karakter-karakter yang berjuang menghadapi takdir mereka serta menavigasi kesedihan, politik identitas, dan cinta yang tak terbalas.
BACA JUGA: 35 Film yang Paling Ditunggu di Tahun 2025
Seperti biasa, festival ini juga menghadirkan deretan penampilan luar biasa, mulai dari Josh O’Connor sebagai seorang peternak yang tertutup hingga Molly Gordon sebagai pacar yang obsesif dan posesif. Ada pula beberapa film dokumenter yang mengisahkan kehidupan dua figur terkenal yang meninggal terlalu cepat: Selena Quintanilla dan Jeff Buckley. Semua film ini kemungkinan akan terus diperbincangkan sepanjang tahun ini. Berikut adalah 13 debut favorit kami dari Sundance.
1. Twinless

Dylan O’Brien menampilkan sisi lucu, menawan, dan rapuhnya dalam komedi hitam karya James Sweeney ini. Dylan memerankan Roman, seorang pria berusia 20-an dengan karakter maskulin, yang sedang berduka atas kematian saudara kembarnya, Rocky (juga diperankan oleh Dylan). Setelah bergabung dengan kelompok dukungan untuk kehilangan saudara kembar, ia bertemu Dennis, seorang ilustrator yang gay, dan keduanya menjalin persahabatan unik dalam menghadapi kehilangan mereka. Namun, tidak semua berjalan seperti yang terlihat, dan plot twist film ini dijamin akan membuat penonton terkejut.
2. Selena Y Los Dinos

Mungkin banyak yang berpikir bahwa tak ada lagi yang bisa dikatakan tentang Selena Quintanilla, musisi Tejano yang mengubah wajah pop Latin sebelum meninggal di usia 23 tahun. Namun, dalam dokumenter garapan Isabel Castro ini, anggota keluarga Selena berbagi kenangan paling berharga mereka tentang kehidupan di jalanan dan perjalanan menuju ketenaran bersama sang bintang. Meskipun film ini tidak banyak mengungkap informasi baru, rekaman eksklusif yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya memberikan gambaran lebih dalam tentang Selena sebagai individu, bukan hanya sebagai ikon pop.
3. Kiss of the Spider Woman

Jennifer Lopez tampil luar biasa dalam adaptasi musikal Kiss of the Spider Woman karya Bill Condon. Film ini memadukan musikal klasik yang megah dengan kisah romansa yang mengharukan antara seorang dekorator jendela gender-fluid yang dipenjara di Argentina dan teman satu selnya. Jennifer, pendatang baru Tonatiuh, dan ikon perfilman Latin Diego Luna menghadirkan penampilan yang tak terlupakan.
4. Bunnylovr

Dalam debut penyutradaraannya, Katarina Zhu berperan sebagai Rebecca, seorang wanita 20-an yang tinggal di Bushwick, New York, dan mencari koneksi di dunia yang semakin terisolasi. Demi penghasilan tambahan Ia bekerja sebagai cam girl di malam hari. Suatu hari seorang pengagum misterius memberinya seekor kelinci langka yang akhirnya memberinya makna baru dalam hidupnya yang sedang berantakan. Rachel Sennott juga turut membintangi film ini.
5. It’s Never Over, Jeff Buckley

Dalam dokumenter emosional ini, sutradara Amy Berg mengajak penonton untuk menelusuri kehidupan dan warisan Jeff Buckley dari perspektif para wanita yang mencintainya. Karier Buckley yang singkat sering kali dibayangi oleh misteri kematiannya, tetapi Amy berhasil merangkai potret pribadi sang musisi melalui rekaman arsip dan narasi intim dari Jeff Buckley sendiri.
6. Oh, Hi!

Dalam komedi indie ini, Molly Gordon dan Logan Lerman berperan sebagai pasangan baru, Iris dan Isaac, yang menikmati liburan pertama mereka bersama, hingga semuanya berantakan akibat komunikasi yang buruk dan ekspektasi yang tidak selaras. Berusaha mempertahankan hubungan mereka, Iris melakukan berbagai tindakan tidak masuk akal untuk tetap mempertahankan hubungannya. Film ini digambarkan sebagai komentar lucu namun sedikit mengganggu tentang dinamika hubungan modern.
7. Sly Lives! AKA The Burden of Black Genius

Banyak musisi legendaris yang tak akan pernah ada tanpa keberanian dan inovasi Sylvester Stewart, alias Sly Stone. Dalam dokumenter yang disutradarai oleh Questlove ini, seniman terkenal seperti D’Angelo, Andre 3000, Jimmy Jam, dan Terry Lewis membahas pengaruh besar Sly and the Family Stone serta bagaimana musik mereka terus menginspirasi generasi berikutnya.
8. Rebuilding

Josh O’Connor berperan sebagai seorang koboi? Tentu menarik! Disutradarai oleh Max Walker-Silverman, film ini mengisahkan tentang seorang peternak yang kehilangan rumahnya akibat kebakaran hutan. Terpaksa tinggal sementara di taman trailer, ia mulai merenungkan makna sejati dari "rumah" setelah tragedi menimpanya. Meghann Fahy, Kali Reis, dan Lily LaTorre juga membintangi film ini.
9. Seeds

Dalam debut penyutradaraannya, Brittany Shyne menyoroti kehidupan tiga generasi petani kulit hitam di wilayah Selatan Amerika. Seeds adalah dokumenter yang sunyi (sering kali hanya diiringi suara alam seperti babi yang mengoink dan ayam berkokok) tetapi pendekatan minimalisnya justru menggarisbawahi kesunyian hidup di pedesaan. Film ini juga mengingatkan penonton akan sejarah, di mana petani kulit hitam pernah memiliki 16 juta hektar tanah di Amerika, jumlah yang kini telah menyusut drastis.
10. Sorry Baby

Dalam film debutnya, sutradara Eva Victor berperan sebagai Agnes, seorang mahasiswa pascasarjana yang menjadi profesor, yang sedang menjalani perjalanan panjang untuk pulih dari trauma akibat pelecehan seksual saat kuliah. Berbeda dari film lain yang mengangkat trauma seksual, Sorry Baby tidak hanya berfokus pada peristiwa tragisnya, melainkan pada bagaimana Agnes berusaha menemukan kebahagiaan kecil dalam proses penyembuhannya. A24 telah mengakuisisi hak distribusi film ini.
11. Unzipped

Meskipun bukan film baru, festival tahun ini mengingatkan kembali pada salah satu dokumenter mode terbaik dan paling berpengaruh. Unzipped karya Douglas Keeve adalah bukti kejayaan dunia fashion di tahun ‘90-an, dengan penampilan bintang seperti Isaac Mizrahi, Cindy Crawford, Naomi Campbell, Kate Moss, dan Linda Evangelista.
12. Together

Jika kesuksesan The Substance membuktikan sesuatu, itu adalah bahwa genre body horror kembali diminati. Dalam film garapan Michael Shanks ini, Dave Franco dan Alison Brie berperan sebagai pasangan yang merasa semakin terisolasi setelah pindah ke pedesaan. Saat mereka kehilangan kontak dengan teman-teman dan identitas diri, film ini beralih ke ranah horor psikologis yang mengeksplorasi bahaya hubungan yang terlalu bergantung satu sama lain. Film ini menjadi yang pertama dibeli di festival tahun ini.
13. Atropia

Dibintangi Alia Shawkat, Callum Turner, Chloë Sevigny, dan Tim Heidecker, Atropia adalah komentar satir tentang budaya perang Amerika. Alia dan Callum berperan sebagai aktor dalam "fasilitas permainan perang militer" yang akhirnya jatuh cinta, mengancam keberlangsungan "pertunjukan" mereka akibat romansa terlarang mereka.
BACA JUGA:
15 Film Dokumenter di Netflix Terbaik, Wajib Anda Tonton!
20 Film Terbaik yang Mendefinisikan Era 90-an
(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Anya C. Azalia; Foto: Courtesy of BAZAAR US)