Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Ingin Memutuskan Alat Kontrasepsi yang Ingin Digunakan? Jawab Dulu 6 Pertanyaan Berikut!

Bagi para pemula, bagaimana memori Anda?

Ingin Memutuskan Alat Kontrasepsi yang Ingin Digunakan? Jawab Dulu 6 Pertanyaan Berikut!

Coba pikirkan kembali ketika Anda memutuskan alat kontrasepsi apa yang Anda gunakan. Mungkin pilihan tersebut adalah pilihan yang paling cocok dan masuk akal pada waktu itu, atau barangkali Anda merasa bingung dengan banyaknya pilihan yang tersedia sehingga cenderung menggunakan apa yang teman Anda gunakan. Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan Anda akan berkembang. Bisa jadi, Anda sedang mempertimbangkan untuk membentuk keluarga atau mungkin saat ini Anda menginginkan metode kontrasepsi yang dapat berfungsi ganda dan membantu permasalahan jerawat atau kram. 
 
“Dengan banyaknya pilihan alat kontrasepsi yang tersedia, kesempatan untuk menemukan yang paling benar dan cocok menjadi lebih besar,” jamin Heather Irobunda, M.D., dokter kandungan bersertifikat di New York. Dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan gaya hidup, kebutuhan, dan kepribadian, Anda dapat menemukan jenis alat kontrasepsi yang disukai. Alat kontrasepsinya pun beragam, baik secara permanen yang dapat berfungsi dalam hitungan tahun atau untuk jangka waktu yang pendek, seperti patch, pil, atau ring yang pemakaiannya dapat dihentikan kapanpun Anda inginkan. Namun, sebelumnya, tanyakan pada diri Anda sendiri enam pertanyaan berikut ini. Jika Anda telah membekali diri dengan jawaban-jawaban dari keenam pertanyaan tersebut saat menuju ke dokter kandungan, Anda dan sang dokter akan terbantu untuk menemukan pilihan yang terbaik. 
 
1. Apakah Anda menginginkan anak dalam waktu dekat?
 
Menjaga timeline perencanaan keluarga adalah hal penting yang perlu tetap diingat ketika Anda memilih alat kontrasepsi. Long-acting reversible contraception (LARC) atau kontrasepsi yang dapat berfungsi lama seperti intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim, baik yang hormonal atau perangkat berbahan tembaga, akan tahan aman dalam beberapa tahun ke depannya. Kondisi tersebut cocok bagi Anda yang tidak ingin memiliki anak dalam waktu dekat, jelas Kecial Gaither, M.D., M.P.H., seorang dokter kandungan dan dokter pengobatan maternal-fetal di NYC Health + Hospitals/Lincoln. 
 
Pada sisi lain, jika Anda ingin memiliki Anak dalam waktu yang tidak jauh, pikirkan kembali sebelum Anda memutuskan menggunakan metode untuk jangka panjang seperti IUD atau suntikan kontrasepsi. Dalam beberapa kasus atau situasi, suntikan tersebut akan menyebabkan penundaan kesuburan selama 5-7 bulan setelah suntikan terakhir Anda. Oleh karena itu, menurut dr. Kecia, alat kontrasepsi seperti patch, ring, atau pil adalah pilihan yang lebih baik. 
 
2. Bagaimana memori Anda?
 
Poin yang satu ini perlu diberi perhatian besar. “Metode pengendalian kehamilan Anda akan sangat efektif jika Anda menggunakan atau menerapkannya dengan benar,” ungkap dr. Heather. Hal tersebut menunjukkan bahwa pil-pil yang Anda konsumsi tidak mampu bekerja secara efektif dalam mencegah kehamilan jika tidak dikonsumsi rutin sesuai dengan ketentuannya. “Bagi orang-orang yang sibuk dan merasa sulit untuk selalu ingat mengonsumsi pil, alat konstrasepsi berjangka panjang akan bekerja secara lebih baik, seperti IUD, implan, atau melalui suntikan,” jelasnya. “Terdapat juga beberapa bentuk seperti patch atau ring yang dapat Anda gonta-ganti setiap minggu atau bulannya. Alat kontrasepsi tersebut dapat menjadi solusi bagi Anda yang kesulitan dalam mengingat jadwal konsumsi pil tiap harinya.”
 
3. Apakah Anda lebih menyukai pilihan yang hormone-free?
 
“Jika Anda adalah tipe orang yang khawatir untuk menggunakan alat kontrasepsi yang memengaruhi hormon, pertimbangkanlah IUD yang terbuat dari bahan tembaga,” kata dr. Heather. Pada intinya, IUD non-hormonal berdampak negatif pada kemampuan sperma untuk bergerak dan mencapai sel telur (proses yang harus terjadi agar Anda hamil). Setelah dipasang, IUD tembaga akan bekerja hingga 10 tahun dan lebih dari 99 persen efektif, berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 
 
4. Apakah Anda memiliki kondisi tertentu yang menyebabkan kontrasepsi dapat memberikan manfaat tambahan?
 
Alat kontrasepsi sudah pasti membantu menghindari terjadinya kehamilan. Beberapa pil tertentu yang mengandung progestin dan estrogen telah diakui mampu mengobati beberapa gejala dari masalah kesehatan. Contohnya: Beberapa kontrasepsi hormonal mampu memberikan manfaat dalam hal memperbaiki gejala tumbuhnya rambut secara berlebihan dan jerawat pada pasien yang memiliki polycystic ovary syndrome (PCOS), sebuah kelainan hormonal yang dialami oleh 1 dari 10 wanita yang berusia subur, kata dr. Kecia. 
 
Jika Anda mengalami gejala menstruasi seperti alirah darah yang deras, kram perut, jerawat, atau bahkan endometriosis (kondisi menyakitkan ketika jaringan yang mirip dengan jaringan yang melapisi rahim Anda tumbuh di luar rahim), beberapa pil kontrasepsi dapat membantu Anda. Intinya: Pastikan Anda memberi tahu segala kondisi yang dimiliki kepada dokter Anda ketika memilih alat kontrasepsi untuk digunakan jika Anda ingin alat kontrasepsi tersebut memberikan manfaat lebih.  
 
5. Akankah Anda merasa takut jika tidak menstruasi secara rutin?
 
Mengapa memangnya? Karena, beberapa dari alat kontrasepsi hormonal dapat membuat darah menstruasi Anda menjadi sangat sedikit atau tidak keluar sama sekali, kata dr. Heather (Di mana, dalam sudut pandang kesehatan kondisi tersebut tetaplah aman). “Walaupun bagi beberapa wanita kondisi ini terdengar mengagumkan, beberapa wanita lain akan merasa cemas akannya,” ucap dr. Heather. “Kondisi tersebut menyebabkan beberapa wanita merasa kalau mereka sedang mengandung dan beberapa lainnya memang merasa tidak nyaman jika tidak menstruasi secara teratur.”
 
6. Apakah Anda berada di dalam hubungan monogami?
 
Jika iya, apakah Anda dan pasangan telah dites atau dicek untuk penyakit infeksi menular seksual? “Semua metode kontrasepsi diformulasikan untuk mencegah kehamilan,” kata dr. Heather. “Namun, hanya kontrasepsi penghalang (kondom) yang dapat mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS).” Jika Anda tidak yakin bahwa hubungan Anda benar-benar 100 persen monogami dan Anda tidak menggunakan kontrasepsi berjenis penghalang, risiko tertular IMS dapat meningkat. 
 
(Penulis: Cassie Shortsleeve; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Bazaar US)