Jika batu rubi dikenal dengan julukannya sebagai raja permata, maka mutiara sudah pasti adalah "ratu permata", seperti yang pernah diutarakan oleh Grace Kelly.
Secara resmi menjadi batu permata tertua yang ditemukan dan satu-satunya yang diciptakan oleh makhluk hidup, mutiara telah lama menjadi simbol kekayaan, kecanggihan dan kekuasaan. Memang, sebelum mutiara diciptakan pada tahun 1893, mutiara sebenarnya lebih langka daripada berlian, membuatnya sangat mahal dan hanya dikaitkan dengan kelas bangsawan (atau para dewa): untaian oyster pearls kerap kali dipersembahkan kepada raja-raja China sejak tahun 2300 SM; Homer menceritakan tentang anting mutiara "berkilauan" dewi Juno di Iliad, pada 762 SM; dan pecahan perhiasan mutiara yang ditemukan oleh putri Persia dari 420 SM, yang sekarang berada di Louvre.
Bangsawan Eropa pun akhirnya mengikuti dan mengadopsi penggunaan mutiara. Hal ini terbukti ketika Catherine de Medici pernah terlihat mengenakan enam susun kalung "mutiara terbesar yang pernah dilihat" ketika ia pergi ke Prancis untuk menikah pada tahun 1533, yang kemudian salah satunya diketahui diberikan kepada calon menantunya, Mary Queen of Scots, dan berakhir di tangan koleksi Ratu Elizabeth I (setelah sepupunya dieksekusi). Virgin Queen menjadi identik dengan permata putih berkilau dan terlihat di berbagai potret yang tak terhitung jumlahnya (digantung menjadi sebuah perhiasan dan atau dijahit ke pakaiannya) sebagai simbol kemurnian dan kesuciannya, serta otoritas.
Walaupun dikaitkan sebagai perhiasan dengan berbagai simbol kelas atas atau mewah, kehadiran mutiara di jagat ini bukan berarti tidak pernah dikatikan dengan momen rock-n-roll. Masih ingat bagaimana Elizabeth Taylor hampir kehilangan La Peregrina 50,6 karat yang terkenal (salah satu mutiara berbentuk buah pir terbesar yang pernah ditemukan dan merupakan hadiah dari suaminya, Richard Burton) selama kunjungan ke Caesar's Palace Hotel di Las Vegas? "Saya mengulurkan tangan untuk menyentuh La Peregrina dan itu tidak ada di sana!" ia kemudian menceritakan dalam bukunya, Elizabeth Taylor: My Love Affair with Jewellery. "Saya melirik ke arah Richard dan syukurlah ia tidak melihat saya, dan saya pergi ke kamar tidur dan menjatuhkan diri ke tempat tidur, membenamkan kepala ke bantal dan berteriak." Permata nacreous itu kemudian ditemukan di dalam mulut anjingnya.
Baru-baru ini, mutiara bahkan telah digunakan oleh wanita paling kuat di dunia untuk menyampaikan sentimentalitas, serta gaya dan otoritas: Ratu mengenakan tiga susun untai mutiara yang diberikan oleh ayahnya tercinta, Raja George VI, untuk menyampaikan pesan yang menggelorakan kepercayaan diri bahwa "kita semua pasti akan akan bertemu lagi" untuk memberikan semangat selama masa lockdown pertama Inggris pada tahun 2020; dan ketika Kamala Harris dilantik sebagai Wakil Presiden wanita pertama Amerika pada bulan Januari silam, ia juga terlihat mengenakan kalung mutiara custom rancangan Wilfredo Rosado sebagai tanda solidaritas dengan anggota perkumpulan mahasiswa universitasnya, yang dikenal sebagai 'Twenty Pearls' - sesuatu yang telah ia lakukan untuk kepentingan publik sejak kelulusannya pada tahun 1986.
"Ini adalah permata yang memiliki kehalusan unik, sensualitas, dan kekuatan yang sangat sesuai dengan gagasan kekuatan matriarkal saat ini," kata perancang busana Prabal Gurung, direktur kreatif untuk perhiasan Jepang bernama Tasaki, tentang daya tarik mutiara yang telah dielevasi.
Berkat desainer seperti Prabal Gurung, Alessandro Michele dan Simone Rocha (yang karya anting mutiaranya dikenakan oleh Duchess of Cambridge), mutiara juga telah berhasil lepas dari konotasi kuno selama beberapa tahun terakhir dengan hadirnya inovasi bentuk-bentuk potongan baru yang sengaja dibuat tak sempurna, asimetris, dan tidak serasi di antara perhiasan kontemporer yang ada. Bahkan kalung single dan double-stranded klasik (yang sangat dipuja oleh pencinta mutiara terkenal, Coco Chanel), telah diadopsi oleh para pencipta rasa modern seperti Harry Styles, Marc Jacobs dan Rihanna, dan membuktikan, seperti yang pernah diutarakan oleh Jacqueline Kennedy, bahwa "mutiara selalu cocok untuk segala kesempatan".
(Penulis:Kim Parker; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)