Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Semua Tampilan Terbaik di Paris Fashion Week Spring 2021

Para rumah mode besar tak henti mencurahkan koleksi yang segar.

Semua Tampilan Terbaik di Paris Fashion Week Spring 2021

Paris adalah ibu kota industri mode, sekaligus menjadi destinasi terakhir di fashion month yang merupakan rumah pada label desainer ternama seperti Christian Dior hingga Louis Vuitton, dan para talenta muda yang tak kalah penuh inovasi. Ikuti kompilasi tampilan terbaik di pekan mode Paris 2021 untuk Anda ketahui.

Hermès

Untuk sebuah rumah mode yang berfokus di luxury, akan selalu ada cara untuk menyisipkan nuansa premium di tampilan. Rajutan kualitas tertinggi, kulit, sutra dengan leburan warna emas, ini adalah rumah mode yang menghargai arti kemewahan dan terlihat istimewa.

Nadège Vanhee-Cybulski tentu menghabiskan masa lockdown dengan berpikir betapa pentingnya power of touch yang dapat dicapai menggunakan material yang dapat membentuk bentuk tubuh dan terasa mewah saat dikenakan.

Di koleksi ini, dominasi bahan kulit yang lembut, jaket suede, dan bahan kashmir sangat terasa. Bodysuits bernapas sporty dengan imbuhan siluet cutout di bagian samping sebagai penyempurna lekukan tubuh dan imbuhan kulit pada gaun yang mengundang atensi terhadap tubuh yang mengenakannya.

Sweater dengan scarf yang digulung dan diikat di leher, serta busana rajutan yang nyaman. Untuk dapat menyentuh dan disentuh adalah sebuah wujud kemewahan. —Leah Melby Clinton

Altuzarra

Joseph Altuzarra terinspirasi dari science fiction dan kehidupan nyata saat menggubah koleksi ini, dengan referensi Dune dan emosi yang ia rasakan selama beberapa fase pandemi yang terjadi. Kombinasi keduanya kemudian ia ekspresikan lewat sekumpulan busana yang indah, longgar, dan rileks, tetapi juga enak untuk dikenakan.

Ada banyak setelan jas, yang merupakan busana wajib di label ini, tetapi kali ini setiap setelan yang hadir dibuat lebih lembut, dengan siluet oversized dan boxy layaknya era tahun 1980-an.

Kali ini, Altuzarra menyampaikan aura seksi, keren, dan hangat bersamaan, sebagai terjemahan atas wujud kerja keras sang desainer yang membuatnya menyadari bahwa kebahagiaan bisa ditemukan di hal-hal sehari-hari. —Leah Melby Clinton

Yohji Yamamoto

Talenta yang dimiliki Yohji Yamamoto benar-benar dipancarkan secara apik, yang membuat siapapun yang memandang koleksi ini dari pandangan jauh dapat mendapat impresi koleksi ini dibuat secara tidak teratur. Anda perlu melihat koleksi ini dari dekat untuk bisa menyaksikan betapa setiap busana di koleksi ini digantungkan dan disusun dengan indahnya hingga menyerupai sebuah proporsi. Koleksi Yphji dibukan dengan gaun-gaun bertekstur ringan yang tampak seperti sprei berkerut dari atas tempat tidur untuk kemudian dijadikan gaun adibusana. Setelan bahan sutra, termasuk imbuhan jahitan dari benang putih di atas busana dengan dekorasi unfinished. Ada juga unsur wire framing dan siluet bagai bunga hitam yang merekah. Di koleksi ini, nuansa kegelapan dan cahaya diterjemahkan secara puitis, yang kemudian ditutup oleh model kuarter mengenakan busana yang dirancang seperti ilusi optik untuk menutup presentasi. —Leah Melby Clinton

Ralph & Russo

Model terbaru jam Audemars Piguet memulai debut di runway bersama Ralph & Russo, menandakan awal kerja sama antara keduanya sebagai bentuk perayaan terhadap hasil kerajinan tangan yang penuh dedikasi. "Kami menyadari bahwa jam tangan yang kami produksi ternyata sudah lama disandingkan dengan koleksi Ralph & Russo oleh para klien yang tidak butuh menunggu kolaborasi antara kami untuk mengenakan brand kami secara bersamaan," ucap chief executive officer Audemars Piguet, François-Henry Bennahmias tentang asal muasal kolaborasi keduanya. Model Royal Oak Concept Flying Tourbillon yang disepuh oleh case berwarna emas dan diproduksi menggunakan teknik kuno Florentine, dengan indahnya mengkomplementasi setiap busana yang didominasi warna sunray dalam bentuk blus lipit, rok midi dari bahan bulu dan nappa, dan gaun column. —Alison S. Cohn


Issey Miyake

Pada dasarnya, sebuah koleksi terbaru adalah ide-ide yang terkumpul dari apa saja yang sedang dieksplorasi sang desainer, untuk kemudian diterjemahkan ke wujud fisik untuk dibagikan kepada orang lain. Satoshi Kondo kali ini melakukan 5 eksperimen untuk koleksi musim seminya, yang berakhir di busana yang simpel jika dilihat dari luar. Seluruhnya nyatanya dapat dikenakan secara terpisah, dilipat, maupun digulung. Resleting dan tali dijadikan unsur modifikasi pada konstruksi setiap pakaian yang ada, sehingga koleksi ini menyatakan sebuah ide berbusana yang simpel dan dapat diandalkan di saat kita semua bisa bervakansi kembali. —Leah Melby Clinton

Germanier

Nuansa ala Las Vegas dihadirkan Kevin Germanier untuk koleksi musim semi 2021-nya, dengan imbuhan efek fluorescent dalam bentuk rentang warna neon, satin, dan kristal swarovski untuk tambahan nuansa elektrik. Membuat koleksi ini terlihat berani, dramatis, namun tetap wearable. Koleksi ini juga diasosiasikan dengan lengan era renaissance dan tekstil menerawang dengan tambahan unsur metalik, namun tetap mengusung prinsip ramah lingkungan dengan hanya menggunakan material upcycled. Walau di tengah pandemi, Germanier tetap tak menyerah untuk mempertahankan komitmennya, membuat label ini semakin kuat menciptakan impresi label adibusana untuk masa depan. —Leah Melby Clinton

Alexandre Vauthier

Alexandre Vauthier telah lama memiliki hubungan dengan apapun yang berani, terkadang cerah, elemen kerlap-kerlip khas 1980'-an di setiap koleksinua, di musim ini sang desainer memilih era 70'-an dengan gaun tumpuk metalik, gaun maxi yang simpel, sebuah celana denim dengan padanan atasan kemeja putih katun, dan berbagai tampilan ala Studio 54. Mungkin ini bukan waktu tepat untuk menyelipkan beberapa nuansa di koleksi ini pada saat ini, tetapi tak ada yang bisa menyangkal bahwa kita memang tak bisa mengacuhkan nuansa glamorama sepenuhnya. —Kerry Pieri

Loewe

Jonathan Anderson membuat presentasi dengan konsep kotak berisikan boneka kertas di musim sebelumnya, untuk musim semi 2021 ia mengedepankan tema "Show-on-the-Wall". Yang merupakan presentasi lewat poster dengan bekrolaborasi bersama M/M Paris dan seniman Andrea Hamilton. Di dalam kotak yang publikasikan, para penerima akan mendapatkan rooll wallpaper karya sang aktris, lem wallpaper, dan gunting. Ada juga sountrack dalam format CD dari Thomas Tallis untuk menjaga pengalaman menyaksikan presentasi fisik dengan format baru. Busana di koleksi ini sendiri meliputi siluet volume, dengan efek teatrikal dan sculptural. Ada lengan balon, rok crinoline, dan wujud berani lainnya. —Kerry Pieri

Rick Owens

Rick Owens mengambil nuansa mistis dengan koleksi bertajuk Phlegethon yang dinamakan dari salah satu sungai di dalam Greek mythology. Para model mengenakan atasan dan jubah dengan bahu model line backer, poncho, dan sepatu boots thigh high dengan platform. Seluruhnya menyerupai konsep sartorial dengan elemen berlebihan. Setiap ansambel di koleksi ini kemudian ditambahkan dengan masker, semakin menyuarakan efek post apocalyptic yang seakan mewakili situasi saat ini di tengah pandemi Covid-19. —Barry Samaha

Isabel Marant

Isabel Marant mengerti kemauan para kliennya, bagaimana mereka ingin bergaya namun praktis. Dari blazer dengan fit oversized dan denim hingga sweater detail ribbed dan gaun mini, Isabel mengungkapkan gaya khas Parisienne yang chic dan modern. Di musim 2021, Isabel berfokus kepada fantasi meski masih di tengah situasi pandemi, ia membawa efek khas Xanadu seperti era roller disco di era 1980'-an dengan semburat warna lavender, fuchsia, dan merah permen. Nuansa playful di koleksi ini berfungsi sebagai pelarian dari apa yang terjadi, ditambah dekorasi heart scribbles dan detail kupu-kupu, koleksi ini ditampilkan dengan iringan lagu I Feel Love oleh Donna Summer.  —Barry Samaha

Chloé

Ada tumpukan, efek kolase, yang membedakan koleksi musim ini dibanding sebelumnya. Label Chloé selalu mendedikasikan setiap produknya dari wanita untuk wanita lewat siluet feminin tradisional. Kali ini, busana untuk akhir pekan dan bekerja menjadi fokus koleksi dalam format celana pendek bahan gabardine yang kasual namun bisa disatukan dengan pakaian ke kantor. Jadikan koleksi ini sebagai serama bekerja di tahun 2021. —Leah Melby Clinton

Acne Studios

Ragam busana bernapas bohemian khas hippie dengan lambaian material ringan yang tak terhentikan mengikuti setiap langkah dan memberi kebebasan bergerak. Direktur kreatif Acne Jonny Johansson menyajikan koleksi hippie di tahun 2021, dengan potongan busana bergaya slouchy, dengan spektrum warna-warna mutiara, iridescent, layaknya sinar bulan di malam hari. Ada juga motif yang dikreasikan oleh seniman Ben Quinn yang dibubuhkan di atas bahan linen dan organza. Ada juga ansambel teknik tumpuk dari bahan sutra menerawang, dan blazer overszied untuk tampilan non tailored yang rileks. —Leah Melby Clinton 

Balmain

Olivier Rousteing tampaknya tak merasa terpengaruh dan ingin menampilkan kehidupan karantina di koleksinya. Neon, bahu cathedral, dan segala kilau, seluruh elemen kuat tersebut ia kerahkan di atas koleksi Balmain yang selalu seksi dan tak mungkin mau menghadapi kehidupan yang terkurung di dalam rumah. Dengan styling elegan, sederetan gaun malam penuh kilau dipersembahkan oleh model yang tidak mengenakan alas kaki, sebuah pilihan saat mengenakan tekstil fluid layaknya realita berdiam di rumah. —Leah Melby Clinton

Kenzo

 

Kenzo yang baru di bawah naungan Felipe Oliveira Baptista benar-benar mewakili nuansa social distancing. Sang desainer menggelar presentasi di dalam sebuah balon plastik, dan membuat seluruh yang hadir harus menjaga jarak. Ia juga menyajikan sederet topi dengan imbuhan net layaknya petani lebah. "Para petani lebah, dapat menjadi metafora atas apa yang sedang dibutuhkan oleh kita semua saat ini," ujar Oliveira melalui rilisnya. Hal itu menandakan juga betapa koleksi ini ia dedikasikan untuk alam dan para penghuni planet, yang harus terancam karena adanya perubahan iklim, lewat motif Kenzo poppy dan motif bunga Hortensia. —Alison S. Cohn 

(Penulis: Kerry Pieri, Barry Samaha, Carrie Goldberg, Alison S.Cohn, dan Leah Melby Clinton; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Astrid Bestari; Foto: Courtesy of Bazaar US)