Setelah sempat hadir bulan September lalu, Locavore Now kini hadir lagi di The Dining Room, Raffles Jakarta. Sembari mencicipi "ekspedisi kuliner" dengan total 17 menu, Bazaar yang ditemani Mirah Marhaendra selaku Assistant Director of Marketing Communication Raffles Jakarta bercerita, "Pada pop-up yang (September) lalu, secara mengejutkan permintaan sangat banyak. Dari rencana dibuka khusus makan malam, akhirnya kami membuka juga periode siang. Mungkin di masa sekarang orang-orang ingin relaksasi, dan mencoba sesuatu yang baru, namun tetap ingin terjaga protokol kesehatan dan juga keamannya."
Terlihat malam itu ruangan terasa lengang, dikarenakan posisi meja yang sangat berjarak, namun tetap terisi penuh. "Kapasitasnya sudah pasti dibatasi, dan dari menu pertama menuju berikutnya dilakukan bertahap dari tamu satu ke lainnya," tambah Mirah.
Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa Locavore adalah sebuah restoran dari Ubud, Bali di bawah arahan duo Chef Ray Adriansyah dan Chef Eeelke Plasmeijer. Restoran ini dikenal fokus memakai bahan-bahan lokal, dan menciptakan deretan menu masakan khas Indonesia yang di-twist secara apik dengan rasa menggiurkan.
"Selain staf, banyak pula bahan-bahan makanan yang dibawa langsung dari Bali," ujar Mirah.
Kali ini diciptakan 17 santapan unik, yang bisa juga dipasangkan dengan beragam cocktail.
Setiap mencicipi menunya, Anda akan ditemani dengan sebuah cerita dan kartu yang menjelaskan secara detail mengenai bahan serta proses pembuatannya. Layaknya sedang melakukan ekspedisi.
The Dining Room di Raffles Jakarta juga disulap layaknya hutan tropis yang menyejukkan, belum lagi suara-suara alam yang menambah ketenangan khas Ubud. Sedangkan menu-menu makanannya dibuat sangat cantik dan menggiurkan, walaupun ada satu pengalaman yang benar-benar pertama kali mungkin baru dirasakan.
Ya, bayangkan ketika Anda mencicipi madu bersama dengan biji-bijian, dan telur semut! Unik bukan? Secara mengejutkan, tentu saja rasanya tetap manis dengan sedikit sensasi pedas.
Ada lagi menu yang tak kalah unik yakni appetizer yang dibuat dari bunga kamboja bertajuk Frangipangi Fritter. Bunga tersebut dilapisi dengan tepung, kemudian dilengkapi saus yang diracik dari bunga marigold.
Selain itu yang juga lezat adalah Charred Baby Corn. Jagung muda yang dibakar, dan sebelumnya diberi beragam bumbu seperti kopi, miso, dan bubuk laron. Rasanya? Siapa yang rindu makan jagung bakar di area Puncak?
Masih banyak menu-menu yang akan sangat panjang bila dijabarkan satu per satu. Memang beberapa di antaranya adalah menu baru, namun tetap ada menu ikonis Hot & Cold Tomato yang seolah menjadi khas Locavore. Yakni sorbet dari saus tomat, yang dicampur bersama hot tomato consomme dan garam seledri.
Jangan khawatir di antara 17 menu itu juga terdapat dessert lezat yang akan mencuci mulut Anda, seperti Rice & Mango, Bali Chocolate, dan Madeleine.
Dengan total 17 menu makanan yang dibuat secara bertahap, Anda memerlukan waktu sekitar 3 jam untuk menuntaskannya. Mungkin pengalaman kuliner di sini akan mengobati kerinduan Anda untuk berjalan-jalan ke Pulau Dewata, namun jangan lupa agar tetap perhatikan keselamatan diri serta keluarga, dan jaga kebersihan.
(Foto: Courtesy of Locavore)
- Tag:
- Locavore
- Raffles Jakarta
- bali
- ubud