Dalam dedikasi yang tak kenal lelah untuk pelestarian lingkungan, Rolex mempersembahkan inisiatif Perpetual Planet yang menempatkan Nusa Penida sebagai Hope Spot. Inisiatif ini bukan hanya sebuah upaya konservasi, tetapi juga simbol dari harmoni yang mungkin terjadi antara manusia dan alam. Marine Protected Area (MPA) Nusa Penida adalah contoh ikonik dari upaya ini. Diluncurkan pada tahun 2014 melalui Ministerial Decree, MPA ini, yang seluas 20,057 hektar meliputi Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan, telah menjadi model konservasi laut yang memadukan kepentingan pariwisata dengan perlindungan habitat laut.
BACA JUGA: Denica Riadini-Flesch Menerima 2023 Rolex Awards for Enterprise
Rili Djohani, marine ecologist dan Hope Spot Champion, bersama dengan Wira Sanjaya, telah mengambil peran penting dalam menjaga keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan ekonomi lokal melalui Coral Triangle Center (CTC). Mereka bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan komunitas lokal untuk membagi MPA menjadi zona tertentu untuk pariwisata, budidaya rumput laut, penangkapan ikan, dan tempat-tempat suci yang menghormati pentingnya lingkungan dalam budaya lokal. Rili menekankan pentingnya inklusi masyarakat lokal dalam pengelolaan dan keuntungan dari Hope Spot ini, agar tidak ada yang terlewat.
Rili dan timnya tidak hanya fokus pada konservasi, juga pada pendidikan dan keterlibatan komunitas. Mereka memperkenalkan proyek rehabilitasi hutan mangrove dan restorasi terumbu karang yang menunjukkan ketahanan signifikan terhadap perubahan iklim, berkat air yang lebih dingin dan kaya nutrisi yang muncul dari kedalaman. Upaya ini termasuk penanaman lebih dari 10,000 bibit mangrove dan pemasangan lebih dari 400 struktur yang mendukung pertumbuhan karang baru, dengan 6,000 fragmen karang yang telah ditransplantasikan menutupi 240 meter persegi terumbu karang yang rusak.
Salah satu inisiatif paling inovatif adalah penggunaan wayang, atau seni pertunjukan bayangan tradisional Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran tentang polusi laut dan plastik. "Kami sering membawakan masalah polusi laut dan plastik. Ini benar-benar melibatkan komunitas lokal, baik orang dewasa maupun anak-anak, untuk berpikir dan berbicara tentang apa yang bisa mereka kontribusikan untuk menemukan solusi atas masalah ini," jelasnya.
Inisiatif Perpetual Planet Rolex, yang diluncurkan pada tahun 2019, mencerminkan pergeseran fokus perusahaan dari mendukung eksplorasi untuk penemuan menjadi perlindungan planet ini. Melalui inisiatif ini, Rolex mendukung individu dan organisasi yang menggunakan ilmu pengetahuan untuk memahami dan mengatasi tantangan lingkungan saat ini. Upaya ini dilakukan dengan lebih dari 20 mitra termasuk fotografer konservasi dan organisasi seperti Coral Gardeners dan Rewilding Argentina.
Rolex dan Mission Blue terus mendukung upaya Rili dan Wira dalam menyebarkan kesadaran tentang pentingnya MPA, serta membantu pemerintah Indonesia mencapai tujuan untuk melindungi 30 persen perairannya, sekitar 97,5 juta hektar. Melalui kerjasama ini, mereka membantu conservationist lainnya mendirikan dan menguatkan MPA di seluruh Coral Triangle dan di luar negeri. Sekaligus melibatkan turis dalam program mereka guna menciptakan suara global bagi Nusa Penida.
BACA JUGA:
Para Generasi Penerus Dunia Tenis
Fakta Jam Tangan Rolex Langka di Film Crazy Rich Asians
(Penulis: Matthew De Jano; Foto: Courtesy of Rolex)