Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

10 Destinasi Wisata Dunia yang Paling Ramah Lingkungan

Dari Yunani hingga Namibia.

10 Destinasi Wisata Dunia yang Paling Ramah Lingkungan

Tahun ini tidak mudah dijalani bagi industri pariwisata, setelah pandemi menghentikan berbagai perjalanan luar negeri dan liburan. Lonely Planet menggunakan waktu ini untuk merefleksikan cara terbaik untuk membangun kebudayaan wisata yang bertanggung jawab dengan mengubah daftar Best in Travel untuk memberikan apresiasi pada bisnis dan destinasi wisata yang mendorong hidup ramah lingkungan, komunitas, dan keberagaman.

Kami merangkum nama-nama pemenang di bawah sehingga dapat menjadi destinasi Anda untuk berkelana di tahun 2021.

 

Best accomodation: Grootberg Lodge, Namibia

Sepenuhnya menggunakan tenaga surya, Grootberg Lodge berlokasi di dataran tinggi Etendeka yang terkenal dengan puncak gunung yang landai dan pemandangan gersang. Akomodasi ini, tidak hanya minimal energi dan menerapkan konservasi air dengan serius, tetapi juga mengatur sistem karyawan dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang mengurangi dampak manusia dalam kehidupan satwa liar di Namibia.

Best revitalization: Medellin, Kolombia

Pernah dinobatkan sebagai kota paling berbahaya di dunia, Medellin di Kolombia telah melalui proses regenerasi yang luar bisa, berkat revitalisasi yang didorong oleh komunitas setempat. Kini terkenal dengan kreativitas dan kesenian, kota dengan julukan City of Eternal Spring telah mengubah diri, menyatukan lingkungan dengan metro bertingkat, kereta gantung, jembatan, dan eskalator, serta berinvestasi pada distrik-distrik miskin dengan membangun perpustakaan, gedung komunitas, dan pusat kebudayaan.

Emerging destination: Antigua & Barbuda

Keindahan pantai dan air yang hangat mengelilingi pulau Antigua & Barbuda cukup untuk menarik banyak wisatawan, tetapi bagian pesisir masih permulaan. Negara ini telah menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dan hidup berkelanjutan, mulai dari pelarangan kantung kemasan plastik dan poliester melalui gerakan Green Corridor, serangkain hotel, penginapan, dan bisnis yang berkomitmen untuk lebih ramah kepada lingkungan di sepanjang pesisir Antigua hingga desa John Hughes.

Wildlife programme: Rwanda

Rwanda telah melakukan usaha yang luar biasa dalam melindungi hewan langka gorila gunung yang dihadapkan pada kepunahan akibat perburuan dan kehilangan habitat asli selama banyak dekade. Populasi mereka perlahan meningkat setelah gerakan Rwanda untuk membangun pariwisata yang lebih ramah lingkungan sebagai cara untuk membangun sistem perlindungan jangka panjang. Tidak hany gorila yang merasakan manfaatnya, dengan menurunnya angka perburuan, singa dan badak hitam kembali diperkenalkan ke dalam alam liar serta menjadikan negara ini duduk di posisi Big Five lagi.

Food destination: Yunani

Selama berabad-abad, Yunani dikenal dengan implementasi kehidupan yang lebih hijau, menanam tanaman sayuran sendiri, membuat minyak zaitun, dan mengoptimalkan bahan-bahan lokal. Negara ini juga terkenal dengan filoxenia yang berarti teman bagi orang asing, dasar dari layanan pariwisata di Yunani.

Best walk: Le Vie di Dante, Italia

Banyak yang dapat beradu dengan keindahan pemandangan Italia sehingga Lonely Planet merekomendasikan Le Vie di Dante, sebuah jalan yang didedikasi untuk penulis dan penyair Dante Alighieri, yang menyusuri jalan yang sama 700 tahun yang lalu. Perjalanan 395kilometer dengan pemandangan luar biasa ini, berawal di Ravenna hingga Florence, dengan keindahan desa Brisighella.

Best city: Gothenburg

Kehidupan kota Gothenburg yang ramah lingkungan tidak ada yang dapat menandingi, tidak hanya menjadi kota di Swedia yang menempatkan posisi pertama dalam Global Destination Sustainability Index dengan angka 95% pada sertifikasi hotelnya, tetapi juga lebih dari sebagian transportasi publik mereka menggunakan energi terbarukan. Kawasan pesisir kota ini baru saja menghadirkan taman baru, dilengkapi dengan kolam renang, pantai buatan, sauna, dan taman urban yang dapat digunakan oleh publik untuk menanam tanaman tanpa biaya.

Best cultural diversity: San Diego

San Diego diberikan apresiasi atas keberagamannya, dengan darah masyarakat lokal, Spanyol, Meksiko, dan Amerika menjadi identitas lokasi ini. Faktanya, 55% dari populasi di kota ini adalah komunitas minoritas, sebuah data yang didukung dengan berbagai perayaan budaya, mulai dari Pride hingga Tahun Baru Cina, keragaman kuliner lokal, dari taco hingga masakan Ethiopia.

Best train journey: Rocky Mountaineer

Rocky Moutaineer menawarkan rute yang sangat cantik sepanjang Barat Laut Pasifik, dengan pengunungan, air terjun, dan gletser tertutup salju yang menjadi pemandangan penghias mata. Dengan demikian, untuk melindungi keindahan tersebut, perusahaan setempat telah mengurangi emisi gas karbondioksida, meningkatkan kebiasaan daur ulang, serta bekerjasama dengan organisasi setempat untuk melindungi kehidupan satwa lokasi tersebut.

Most welcoming: Amman

Amman di Yordania telah menjadi salah satu lokasi yang paling menarik pengunjung karena pelayanan mereka yang luar biasa. Dengan tradisi Levantine dan Bedouin yang melekat dalam lokasi ini, keramahan dan kedermawanan menjadi esensi penting dalam kehidupan masyarakat Timur Tengah, membagi makanan dan minuman adalah hal penting. Amman menawarkan kesempatan bagi turis untuk berinteraksi dengan para lokal, baik penjual di pasar Al Balad hingga kafe di Weibdeh dan Jabal Amman.

(Penulis: Elle Alexander; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)