Ketika mendengar nama Ivan Gunawan, banyak orang yang mungkin lebih mengingatnya sebagai seorang selebriti. Namun, ia kemudian membuktikan kepada khalayak umum bahwa ia adalah sosok multitalenta yang juga memiliki kemampuan mendesain baju.
Hal itu dibuktikan lewat banyaknya lini pakaian yang ia pimpin selama ini seperti Love Ivan Gunawan, Mandjha HIjab by Ivan Gunawan, Jajaka X Ivan Gunawan, hingga label utamanya yang dinamakan Glams Wear Ivan Gunawan.
Konsistensinya dalam berkarya tanpa henti lewat banyaknya lini pakaian yang ia miliki menarik perhatian Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) yang merasa sosoknya memenuhi persyaratan utama untuk menjadi seorang anggota di IPMI.
"Untuk menjadi seorang anggota IPMI dibutuhkan persyaratan untuk memiliki sebuah brand dan kematangan di industri mode. Saya berhasil membuktikan kepada khalayak umum hasil kerja keras saya selama ini sebagai desainer yang menekuni seluruh label milik saya, mendirikan butik yang tersebar di banyak lokasi, yang menandakan meskipun saya adalah seorang entertainer, saya tetap menganggap profesi sebagai desainer bukanlah suatu hal yang main-main," ujar Ivan Gunawan.
Dalam rangka malam penobatannya sebagai member dari IPMI, ia pun mengadakan pergelaran mode pertamanya di bawah payung IPMI Trend 2020 dengan mempersembahkan koleksi berjudul 'Believe'. Believe yang berarti mempercayai sesuatu, digambarkan Ivan dengan penuh kelembutan, energi romantis dan sentuhan glamor yang menjadi ciri khasnya.
Keanggunan wanita yang seksi dipancarkan di setiap bagian koleksi ini, di mana koleksi ini didominasi oleh siluet yang merengkuh lekuk tubuh, aksen backless, material sheer yang delicate, dan garis leher V yang memancarkan karisma setiap pemakainya.
"Nama Believe di koleksi ini memiliki filosofi tersendiri di pribadi saya, saya merasa apa yang kita yakini akan terjadi meskipun hal itu baik atau buruk. Saya menerjemahkannya dengan menyeimbangkan sosok wanita feminin dan tangguh dalam koleksi ini. Selain itu, menjadi anggota IPMI sudah seperti mimpi yang jadi kenyataan apalagi mengingat khayalan saya ketika masih merintis karier sebagai desainer," ia menambahkan.
Di koleksi ini, segala bentuk improvisasi dan penemuan baru dalam diaplikasikan Ivan untuk membuktikan kelebihan dirinya. Tidak tanggung-tanggung, kali ini ia pun mendalami teknik produksi kain sendiri yang mana ia turut terlibat dalam pembuatan desain, hingga produksi warna kain itu sendiri. Hal itu ia lakukan demi terus menggali metode dan pencapaian baru dalam berkreasi. Ia bahkan tak keberatan untuk memproduksi setiap kain di India yang memakan waktu pembuatan selama 3 bulan dan dibuat menggunakan tangan.
"Saya berusaha memproduksi kain sendiri, sehingga klien-klien saya dapat memiliki busana yang dipersonalisasi sedemikian rupa dan menghindari kesamaan bahan dengan klien lainnya, koleksi saya kali ini sangatlah eksklusif," ungkapnya.
Tidak hanya di pemilihan bahan, Ivan juga menyelami teknik pembuatan pola yang penuh risiko, yakni dengan membuatnya tanpa menggunakan kertas. Ivan pun mengaplikasikan metode tersebut dengan mempekerjakan 3 model setiap harinya di workshop miliknya untuk kemudian membuat setiap pola jahitan di atas tubuh para model secara langsung.
Ia pun tak berhenti bereksplorasi di beberapa aspek tertentu saja, kali ini ia juga terus belajar untuk bereksperimen dengan embellishment dan embroidery. Salah satu teknik embellishment yang menurutnya menantang ia terapkan di atas sebuah jumpsuit di koleksi ini. Teknik beading yang hampir menyelimuti sekujur busana rancangannya juga ia perhatikan secara mendetail, demi menghindari ketidaknyamanan yang dirasakan oleh para klien ketika mengenakan rancangannya.
Warna-warna lembut dan gradasi seperti merah muda, biru pastel, dan ungu pastel di koleksi ini seakan menerawang ke dalam perasaan Ivan selaku sosok yang menciptakannya. Aura teduh dan lembut terasa mengalir di koleksi ini layaknya berada di sebuah negeri dongeng.
Ivan pun menuturkan bahwa "Koleksi 'Believe' adalah representasi perasaan saya ketika merancang seluruhnya, di mana saya merasa tenang dan kalem. Perasaan saya yang mengalir begitu saja juga memengaruhi pemilihan kain di koleksi ini yakni renda, organdy, chiffon, dan tulle. Saya benar-benar tidak menggunakan kain dengan tekstur kaku seperti jacquard di koleksi ini."
Berikut koleksi lebih lengkapnya:
(Foto: Courtesy of Tim Muara Bagdja)