Meski kedatangannya di rumah mode Dior terbilang singkat, kurang dari empat tahun, sosoknya meninggalkan kesan yang mendalam bagi dunia fashion.
-
Momen yang terekam, turut dipresentasikan ke dalam format dokumenter, berjudul Dior and I. Sinema arahan Frédéric Tcheng ini mengambil kisah di balik proses pergelaran pertama Raf Simons untuk Dior.
-
Dior “menjalin” interaksi dengan dunia seni. Koleksi adibusana pertamanya untuk Dior, memuat kolaborasi bersama lukisan karya Sterling Ruby. Di bawah Raf Simons pula, Dior mensponsori acara gala yang rutin diselenggarakan museum Guggenheim.
-
Di bawah arahan Raf Simons, Dior melansir koleksi-koleksi impresif, termasuk rangkaian aksesori. Sepatu-sepatu buatannya merajai panggung mode, termasuk juga aksesori seperti gelang dan kalung. Misalnya adalah sepatu sneakers yang dielevasi, dan kalung yang menyerupai koral.
-
Kreativitas tak hanya terbatas pada rangkaian busana, tata rias wajah di saat pertunjukkan juga memperoleh porsi perhatian yang besar. Presentasinya pun menjadi sumber inspirasi tren mode, seperti hairdo yang dibuat unik melalui penggunaan aksesori rambut menfitur ekor kuda, dan riasan mata yang menampilkan aksen bejeweled.
-
Masih dalam arena presentasi pergelaran, Dior membawa jutaan bunga ke dekorasi panggungnya, dimulai dari Juli 2012 dan juga pergelaran terakhir di Paris beberapa waktu lalu, ia membawa aroma wangi untuk dinikmati fashionista.
-
Jika selama ini Dior belum pernah menampilkan sosok berkulit hitam sebagai spokeperson-nya, akhirnya kini Rihanna menjadi yang pertama “menginjakkan kaki”.
-
Tak hanya mewarnai panggung, Dior juga mewarnai kehidupan media dengan menyajikan Dior Magazine, sebuah kurasi yang menawarkan visual atraktif.
-
Di masa kendali Raf Simons, rumah mode ini memperoleh kenaikan pendapatan sebesar 34 persen.
Teks: Gusti Aditya, Foto: Alessandro Lucioni, Antonello Trio, Carlo Scarpato, Matteo Volta/IMAXTREE.COM; Courtesy of Dior.
