Sepertinya ini adalah sebuah show yang dinamis dengan kontras yang nyata antara siluet klasik dan radikal yang dipersembahkan oleh Matthew M. Williams sebagai designer dari rumah mode Givenchy.
Semua ini masih dalam gemuruh suasana Paris Fashion Week untuk koleksi musim semi dan musim panas 2022. Untuk pertama kalinya perancang busana asal dari Amerika ini, membuat show untuk publik di Paris. Sejak kehadirannya di rumah mode Prancis ini ditahun 2020, karena terkena dampak pandemi, setiap periode karya Matthew hanya dipersembahkan secara digital.
Pemilihan tempat show terlihat dari selera estetis urban dengan mengambil sebuah stadium besar bernama Arena, yang terletak di distrik La défense, sebuah distrik di luar lingkar kota tua Paris. Sebuah area yang dikelilingi oleh gedung-gedung pencakar langit, dengan struktur metalik dan kaca. Warna hitam, warna yang menjadi salah satu simbol dari rumah mode ini memonopoli dekor dalam stadium. Dengan puluhan penyambut tamu dengan jas hitam, berjajar, dan membawa para tamu ke dalam ruang besar yang gelap.
Sebuah kubah hitam raksaksa berbentuk genta seperti tergantung dalam ruang kosong dan gelap dan berbias sebuah sinar keputihan yang menyilaukan.
Mengingatkan sebuah pesawat UFO dalam film science-fiction yang dengan daya tarik magnetisnya menyedot tamu-tamu untuk duduk melingkar di bawahnya dengan diterangi sinar putih bersih.
Dalam sebuah note untuk press, Matthew M. Williams menyatakan bahwa untuk koleksi ini dia ingin mempersembahkan sebuah koleksi yang memadukan tradisi dari sejarah rumah mode Givenchy dengan masa depan.
Semua ini diterapkan dalam sebuah konsep dinamis dan muda, dengan membuat sebuah kolaborasi dengan seniman Josh Smith dan pemusik Young Thug, seorang rapper yang mendesain semua musik untuk keseluruhan show ini.
Matthew M. Williams membuat sebuah show yang berselingan dan saling berkaitan antara koleksi wanita dan koleksi pria. Dalam sebuah permainan kontras yang harmonius antara siluet edgy dan klasik.
Dimulai dengan munculnya siluet model-model dalam warna hitam, dengan pilihan korset yang membuat likukan dinggang, dress mini dalam style péplum dengan ruffle yang memberi sebuah gaya romantis. Beberapa gaya dipadankan untuk kesan yang ringan dan fresh dengan pemakaian bahan tullé ataupun broderie anglaise yang delicate memberi kesan lembut.
Ditambah aksentuasi dengan aksesoris seperti sepatu boot tinggi di atas lutut dan hak yang tebal sedangkan makeup dengan eyeliner hitam di sekeliling mata yang memberi sebuah kesan misterius.
Kemunculan berbagai warna seperti warna lilac, kuning muda, ataupun hijau muda ataupun bahkan sebuah baju long dress dengan gradasi warna yang disanding dengan sebuah bolero hitam klasik.
Koleksi pria bermain dalam warna hitam, abu-abu, krem dan juga motif kotak-kotak halus gaya Prince of Wales. Tailoring mantel panjang dengan detail hardware love locks ataupun jas tanpa tangan dan rompi dengan tempelan kantong-kantong yang bersusun dengan sandingan cap base ball.
Koleksi ini juga membuat sebuah sisi yang fun, tampak dalam sebuah hasil nyata kolaborasi dengan seniman Josh Smith, berbagai clothing dengan print-print dalam warna-warna yang terang dan berbagai aksesori seperti tas berbentuk buah labu Haloween.
Permainan kontras yang seimbang dari designer Matthew M. Williams dengan menjalin savoir faire dari rumah mode Givenchy dalam sebuah kreativitas yang modern.
(Foto: Courtesy of Givenchy)