Tugu Hotel Jakarta mendedikasikan Dapur Babah Elite & Tao Bar untuk budaya "Babah" yang berada di pulau Jawa antara periode Vereenigde Oostindische Compagnie atau dikenal dengan VOC dan 1900-an.
Istilah “Babah” di Jawa, biasanya digunakan untuk menyebut budaya yang dihasilkan dari perkawinan antara pemukim Tionghoa dengan perempuan asli Jawa. Pada tahun-tahun berikutnya, istilah ini berangsur-angsur memperoleh esensi yang lebih luas, dan digunakan juga untuk darah Tionghoa “murni”, yang gaya hidupnya telah dipengaruhi oleh budaya lokal Jawa dan budaya kolonial Belanda di Jawa. Dalam kehidupan sehari-hari, budaya Babah di Jawa hanyalah sebuah budaya yang berkembang dari perpaduan tiga budaya yang hidup berdampingan yaitu China, Jawa lokal, dan Belanda.
Tradisi yang menyatu tersebut menginspirasi segala hal di restoran ini, mulai dari hiasan interior di ruang makan, ritual makan, hingga pada pilihan menu yang ada. Tiga masakan terbaik dimasukkan ke dalam menu. Lalu tiga sajian terpilih ini akan diubah secara bertahap.
Masakan ini kemudian dikenal dengan masakan Babah. Ini adalah hidangan yang bukan kreasi ambisius dari koki gourmet terkenal di dunia, tetapi lebih merupakan hasil eksperimen para istri Babah (dikenal sebagai Nyonya) serta juru masak dan pelayan rumah (dikenal sebagai Bedienden), yang memasak tanpa apapun sebelum resep terdokumentasi.
Selain hidangan yang menggiurkan, Dapur Babah Elite & Tao Bar juga mempersiapkan segala yang terbaik untuk tamunya dengan ruangan pribadi yang dapat digunakan untuk segala acara. Semarak pun lebih terasa dengan adanya hiasan meriah pada patung.
Dapur Babah yang didirikan oleh Anhar Setjadibrata juga dilengkapi dengan tradisi minum teh dan kopi Babah yang begitu unik. Romantis dalam kesederhanaan dan kerendahan hati, tradisi teh dan kopi Babah sekaligus kaya dengan seluruh komponen budaya mereka.
Kopi dan teh merupakan perpaduan keluarga Babah lama yang disiapkan khusus untuk Dapur Babah, sejalan dengan tujuannya untuk menghidupkan kembali setiap aspek budaya Babah. Peralatan yang digunakan untuk menyajikan teh dan kopi juga merupakan barang antik yang berasal dari keluarga Babah di Jawa.
Lokasinya dapat Anda temukan pada ruko tahun 1940-an yang telah direnovasi yang tak jauh dari Lapangan Merdeka, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Veteran 1. Tempat bersejarah ini dulunya adalah salah satu dari Batavia lama (mantan nama resmi Jakarta pada masa Hindia Belanda) yang merupakan jalanan paling modis pada zamannya.
(Penulis: Gracia Sharon, Courtesy of Dapur Babah Elite & Tao Bar)