Masyarakat di seluruh dunia tengah berada di masa yang penuh ketidakpastian. Mulai dari sebagian wajah yang ditutup masker pelindung, hingga menghabiskan lebih dari enam bulan berdiam di dalam rumah masing-masing dengan sistem belajar maupun bekerja yang serba virtual. Segala macam cara dilakukan, seperti berkontemplasi tentang masa depan hingga kembali membangun relasi dengan keluarga (maupun diri sendiri), setiap orang melakukan berbagai hal baru menjalani kehidupan di masa karantina, tanpa terkecuali menghabiskan waktu di dapur rumah yang mungkin jarang dilakukan sebelumnya.
Siapa yang mengira kecintaan pada dunia kuliner dan kegiatan memasak yang hanya menjadi sekadar hobi justru menghadirkan peluang baru di masa pandemi saat ini? Mulai dari hidangan salmon en croute khas Prancis hingga soft-baked cookies untuk hidangan penutup, inilah sosok perempuan yang temukan peluang bisnis dari dapur dan kecintaan mereka pada dunia kuliner.
- Myra Widiasana, Bake Licious Meal (@bake_licious_meal)
Seperti yang dirasakan oleh banyak orang, masa pandemi menghentikan Myra dari aktivitas sehari-harinya sehingga ibu dua anak ini mulai menghabiskan waktu di dapur keluarga untuk menyajikan menu-menu makanan yang sehat serta bernutrisi bagi kedua putranya. Dari sanalah, Bake Licious Meal dengan menu perdana salmon en croute menjadi langkah awal Myra menjalani bisnis kuliner berbasis daring melalui media sosial Instagram sejak bulan Maret silam.
Bake Licious Meal kemudian menghadirkan serangkaian menu pastry seperti Spinach Roll, dan savory dish seperti, Potato au Gratin, dan Lasagna. Pemilihan hidangan yang didominasi oleh makanan-makanan Barat ini memiliki tantangan tersendiri bagi Myra yang baru pertama kali masuk ke dalam bisnis kuliner, terlebih menyesuaikan sajian dengan lidah masyarakat Indonesia. Perjalanan Bake Licious Meal yang memasuki bulan ketujuh ini telah mengajarkan Myra berbagai macam hal, khususnya dalam membangun kepercayaan pelanggan dengan mengandalkan visual menarik melalui unggahan-unggahan di media sosial serta membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. - Yohanna Irawan, Know Yo Food (@know.yo.food)
Hidangan terkadang tidak selalu selaras dengan kandungan nutrisi di dalamnya. Yohanna Irawan, sosok di balik Know Yo Food memadukan kecintaannya pada makanan dan gaya hidup sehat yang telah ia jalani dalam rangkaian hidangan yang tidak hanya kaya nutrisi tetapi juga dapat dikonsumsi bagi orang-orang yang menerapkan gaya hidup vegan.
Yohanna memulai usahanya atas dorongan keluarga dan rekan-rekan yang menyukai hasil masakannya yang sehat dan nikmat. Ia menjajakkan hasil masakannya melalui media sosial Instagram dengan unggahan-unggahan yang ia juga kerjakan sendiri. Berbeda dengan bisnis kuliner lainnya, Yohanna menghadirkan serangkaian menu seperti The Super Lasagna, Apple-Berries Crumble, dan The Virgin Brownie tanpa menggunakan minyak, gula tambahan, dan gluten-free.
Menu-menu makanannya yang sehat dan ramah bagi vegan ini menjadi daya tarik tersendiri sehingga Yohanna tidak merasakan adanya kompetisi selama ia menjalani usaha barunya. Namun, ia belajar pentingnya konsistensi tidak hanya dalam menjaga kualitas hidangannya tetapi juga konsisten dalam memasarkannya melalui media sosial untuk menarik semakin banyak pembeli. - Deisy Tjokro, Dapur YangMa (@dapuryangma.id)
Resep sang ibu yang semula hanya disantap oleh keluarga maupun menjadi menu wajib pesan di Hari Raya menjadi hidangan-hidangan yang dihadirkan di Dapur YangMa. Deisy Tjokro beserta sang adik, Mia mulai mencoba memproduksi berbagai hidangan secara reguler bersama sang ibu, terlebih ketika masa pandemi masuk ke Indonesia, banyak aktivitas sang ibu yang kemudian terhenti. Restoran daring yang lahir pada bulan Maret 2020 ini menghadirkan berbagai macam menu dengan daging cabai bawang dilengkapi acara menjadi hidangan pertama yang dipasarkan.
Kini, ketiga ibu dan anak tersebut telah berinovasi dengan berbagai menu andalan seperti pomelo salad – salah satu menu andalan sang ibu – serta, yamin kikil mercon yang merupakan ide sang adik. Ketika berbincang, Deisy mengungkapkan bahwa dibutuhkan ketekunan dalam mempertahankan usaha yang ia bangun – terlebih ketika dalam memasarkan, baik Deisy maupun Mia mengandalkan penampilan makanannya yang menjadi satu-satunya penarik minat konsumen – ditambah dengan sistem pre-order membuat jumlah pesanan yang tidak selalu stabil setiap harinya, tetapi baginya menjadi sebuah ujian yang membangun mentalnya setiap hari. - Miranda Waliry, MrsMWKitchen (@mrsmwkitchen)
Cinta pada dunia kuliner, serta kegemarannya berkreasi di dapur menjadi dorongan Miranda Waliry, sosok di balik Mrs MW Kitchen. Semasa pandemi menghadiahkannya banyak waktu di rumah, mengeksplorasi dan melalui berbagai eksperimen yang menjadi awal dari Mrs MW Kitchen. Keseriusan membuat berbagai hidangan, melalui berbagai percobaan akhirnya berbagai menu siap dipasarkan dengan Kue Prol Tape menjadi hidangan andalannya.
Miranda menekankan pentingnya karakter dan keunikan dalam menjajakkan hasil kreasinya kepada masyarakat lebih luas. Dengan demikian, ia menghadirkan menu lain seperti infused gin maupun infused oil yang juga hasil kreasinya. Usaha yang berdiri sejak Mei 2020 ini mengajarkannya banyak hal terkait mengelola bisnis dalam bidang kuliner, terlebih bagi dirinya yang tidak memiliki latar belakang di dunia kuliner sebelumnya. - Indriyane Vera Natalia, Koek En Bloem (@koekenbloem)
Soft-dough cookies menjadi menu andalan dari Koek En Bloem milik Indriyane Vera Natalia atau Indri, seorang perempuan yang baru saja menyelesaikan studinya di perguruan tinggi ketika pandemi menghentikan langkahnya untuk masuk ke dunia pekerjaan sesuai bidangnya. Waktu yang ia habiskan di rumah serta keinginannya untuk menikmati kukis justru melahirkan bisnis kuliner hasil eksperimennya – mulai dari chocolate chip cookies yang dinamakan old fashioned koekjes hingga kukis yang dipadukan dengan marshmallow – Indri perlahan membangun bisnis yang kini sudah berjalan selama enam bulan.
Namun, perempuan 22 tahun ini mengakui bahwa selain kecintaannya pada makanan manis, Indri juga tertarik dengan prakarya atau craft sehingga alasannya membangun Koek En Bloem ini adalah untuk menjual sebuah produk yang tidak hanya dapat dinikmati pembeli tetapi juga dapat dijadikan hadiah bagi orang-orang tersayang. Selama menjalani usahanya, Indri mengungkapkan beberapa tantangan utama yaitu menyesuaikan citarasa kukis kreasinya dengan lidah konsumen serta menentukan sistem pengiriman pesanan sehingga tidak hanya efisien tetapi juga terjaga kualitas produknya. Kini, memasuki bulan ketujuh, Indri telah mengembangkan berbagai menu tambahan seperti brownies dan vanilla milk cake yang juga menjadi menu favorit pelanggan setianya.
Mungkin perempuan-perempuan ini dapat menjadi inspirasi Anda untuk memulai lembaran baru dalam apapun yang Anda lakukan – mungkin memotivasi diri untuk memulai sesuatu atau sekadar menilik lebih dalam tentang kemampuan diri – sehingga masa pandemi seperti ini dapat menjadi sebuah hal yang juga berdampak baik dalam kehidupan.
(Penulis: Vanessa Masli; Foto: Courtesy of Instagram @bake-licious-meal, @know.yo.food, @dapuryangma.id, @mrsmwkitchen & @koekenbloem)