Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Melihat Pameran Gabrielle Chanel Manifeste de Mode di Paris

Menjajaki karier Gabrielle Chanel yang legendaris dalam sebuah pameran yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di kota Paris.

Melihat Pameran Gabrielle Chanel Manifeste de Mode di Paris
Andr Kert sz. Coco Chanel in 1930s © Ministe?re de la Culture – Me?diathe?que de l’Architecture et

Pertama kalinya, kota Paris menyelenggarakan sebuah restropektif pameran dari seorang kreator mode wanita yang paling berpengaruh dan juga kontroversial di abad 20, yaitu Gabrielle Chanel (1883 - 1971).

(Portrait de Gabrielle Chanel, 1923; © RMN-Grand Palais (Musée national Picasso-Paris) / image RMN-GP)

Dalam saat yang tepat, dengan diselenggarakannya Paris Fashion Week, pameran yang bertajuk Manifeste de Mode tersebut dibuka untuk umum dari tanggal 1 Oktober hingga 14 maret 2021. Sebuah pameran yang lebih menyoroti jejak karier, evolusi gaya dan terutama karakteristik dari karya-karyanya yang memberi kontribusi besar dalam sejarah mode.

Exposisi ini bertempat di museum mode yaitu Palais Galliera yang baru saja membuka pintunya setelah menyelesaikan renovasi gedung atas dukungan rumah mode Chanel.

Sebuah bangunan dengan estetis di abad ke-19 dengan inspirasi Renaissance yang tidak berjauhan dengan menara Eiffel, simbol kota Paris. Tempat ini merupakan sebuah museum mode penting dan besar yang mempunyai koleksi permanen lebih dari 200.000 baju-baju, aksesori, foto dan juga ilustrasi mode.

Dalam dominasi dekor vernis yang berwarna hitam dan refleksi kaca-kaca, saya berjalan mengikuti arus kronologis pameran ini. Seolah kembali menujuawal abad 19, menengok karier pertama Gabrielle Chanel yang awalnya membuka sebuah atelier topi, kemudian berkembang dengan membuat baju sport wanita dan disusul dengan baju atasan dan rok.

(Richard Avedon; Gabrielle Chanel and Suzy Parker dressed by Chanel, Paris, January 1959 ; © The Richard Avedon Foundation)

Gabrielle Chanel tidak mau dan tidak ingin didikte oleh arus mode saat itu yang stereotype untuk wanita. Salah satu contoh yang terlihat di pameran ini yaitu sebuah baju marinière yaitu baju dengan kerah bergaya pelaut yang terbuat dari jersey sutra.

(Marinière, Summer 1916 Ivory silk jersey Paris, Patrimoine de CHANEL © Julien T. Hamon)

Sebuah bahan yang umumnya digunakan untuk baju dalam, terpampang sebuah baju dengan cutting yang simpel dan fluid menjadi item yang ikonis, di mana Gabrielle Chanel lebih mencari sebuah alternatif mode dengan membuat sebuah look yang elegan sekaligus nyaman dipakai, serta mudah digunakan layaknya inspirasi pakaian pria tapi tetap dalam siluet yang feminin.

Sebuah visi yang minimalis modern terlihat juga dari konsepsi parfum No.5 yang dibuat tahun 1921.

(Parfum N° 5, 1921 Glass, black cotton cord, black wax seal, printed paper Paris, Patrimoine de CHANEL © Julien T. Hamon)

Dengan keharuman yang abstrak dan misterius, berbeda dengan parfum-parfum yang beredar pada masa itu. Didesain ke dalam sebuah botol kotak yang inovatif dengan garis desain yang pure dan angka sebagai nama parfum, Gabrielle Chanel secara radikal membuat sebuah kreasi yang berbeda yang melampaui zaman.

Konsep "melawan arus" dapat terlihat di tahun 1954 di mana saat itu mode masih terpesona dengan gaya "new look". Gabrielle Chanel menempatkan sebuah siluet wanita modern yang terbalut dengan tailleur atau vest elegan.

(Tailleur, between 1927 and 1929 Brown and off-white speckled wool tweed Paris, Patrimoine de CHANEL © Julien T. Hamon)

Seperti sebuah cardigan dengan dua atau empat kantong, yang disanding bersama rok yang tidak terlalu ketat serta memanjang hingga lutut, seluruhnya dibuat menjadi sebuah konstruksi yang harmonis dan mengikuti alur anatomi wanita.

Pameran ini juga menempatkan sebuah aksen untuk aksesori yang merupakan bagian penting dari mode gaya Gabrielle Chanel. Seperti tas 2.55 yang ikonis dengan tiga buah ukuran yang berbeda, yang disesuaikan untuk kebutuhan wanita.

(The 2.55 Flap Bag, between 1955 and 1971 Quilted black-dyed sheepskin, gold-plated metal, twist clasp Paris, Patrimoine de CHANEL © Julien T. Hamon)

Berbagai kalung mutiara, kalung panjang, bros, anting-anting dalam berbagai bentuk dan warna dipajang di sebuah ruang pameran memberikan sebuah kesaksian akan cita rasa Gabrielle Chanel yang berani dalam memainkan juga memadukan bahan dan warna bebatuan.

(“Comet” brooch, collection «Bijoux de Diamants» 1932 Platinum, old European cut diamonds Paris, Patrimoine de CHANEL © Julien T. Hamon)

(Pendant, CHANEL design, made by Goossens 1960s Yellow gold, turquoise, tourmaline, pearl Paris, Patrimoine de CHANEL © Julien T. Hamon)

Pameran yang menghimpun sekitar 350 item memberi sebuah pencerahan tentang pengaruh kreator ini bagi dunia mode dengan munculnya sebuah gaya yang elegan yang gampang dikenali bagi semua orang. Sebuah style yang lahir dari pencarian bentuk mode yang mengutamakan kebebasan bergerak dan tetap chic tanpa mengharuskan untuk bergaya berlebihan dan tidak berguna.

Lihat video kunjungan di dalam pamerannya di sini.

(Foto: Courtesy of Gabrielle Chanel Manifeste de Mode