"Mungkinkah saya terjangkit Covid-19?" Ini adalah pertanyaan yang akan ditanyakan oleh banyak orang pada diri mereka sendiri mereka menyadari adanya tanda-tanda terkena flu di musim dingin ini. Kabar baiknya adalah, meskipun virus corona memiliki gejala yang mirip dengan flu, ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya.
Dengan musim dingin dan flu semakin dekat, kami meminta Profesor Sam Shah, kepala petugas strategi medis di Numan, untuk berbagi kepada kami tentang persamaan dan perbedaan utama antara serangan flu biasa dan Covid-19:
Apa perbedaan antara flu dan Covid-19?
Covid-19 dan flu adalah penyakit pernapasan yang dapat menular, yang berarti akan memengaruhi paru-paru dan saluran pernapasan Anda, serta dapat ditularkan ke orang lain. Namun sebenarnya mereka disebabkan oleh dua virus yang berbeda.
"Covid-19 dan flu adalah penyakit pernapasan yang menular, yang berarti akan memengaruhi paru-paru dan saluran pernapasan Anda."
Covid-19 disebabkan oleh infeksi dari virus corona yang disebut SARS-CoV-2, sedangkan flu disebabkan oleh infeksi dari virus influenza. Dan sampai saat ini, banyak yang masih belum diketahui tentang Covid-19 dan virus penyebabnya.
Flu vs Covid-19: gejala
Gejala Covid-19 dan flu dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan keduanya dapat menyebabkan pneumonia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kasus 'ringan' sebagai kasus di mana pasien tidak memerlukan rawat inap.
Karena Covid-19 dan flu memiliki beberapa gejala yang sama, pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis yang tepat. Gejala umum dari Covid-19 termasuk:
- Demam
- Panas dingin
- Batuk
- Sesak napas
- Kelelahan
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Kehilangan selera makan
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot atau nyeri tubuh
- Kehilangan kemampuan indra perasa atau mencium bau
Kunci untuk membedakan keduanya adalah dengan mengkaji gejala mana yang paling dominan. Gejala utama Covid-19 adalah suhu tubuh yang tinggi, batuk yang terus-menerus, dan menurun atau hilangnya kemampuan indra penciuman atau perasa Anda. Sementara itu, influenza bisa terasa seperti flu biasa, dengan gejala seperti pilek, hidung tersumbat dan sakit tenggorokan pada awalnya, tetapi kemudian gejala lain dengan cepat juga dapat berkembang seperti suhu tubuh yang tinggi, nyeri di bagian tubuh yang semakin meluas (dan sering), dan kelelahan.
Ada juga perbedaan waktu antara paparan dan timbulnya gejala. Seseorang biasanya yang mengidap Covid-19 akan menunjukan gejala lima hari setelah mereka terinfeksi, tetapi dalam beberapa kasus gejalanya juga dapat muncul dalam waktu dua hari atau selama 14 hari. "Gejala flu biasanya dimulai sekitar dua hari setelah terpapar, tetapi dapat memakan waktu hingga empat hari," kata Sam.
Flu vs Covid-19: penularan
Baik flu dan Covid-19 dapat menyebar dengan cara yang serupa - melalui kontak dan tetesan air liur, misalnya dari bersin, batuk, atau berbicara, kata Sam. Tetesan air liur ini bisa hinggap di mulut atau hidung orang terdekat, atau mungkin tertinggal di udara dan terhirup ke paru-paru.
Seseorang juga dapat tertular melalui kontak fisik langsung dengan orang lain, misalnya lewat berjabat tangan. Virus juga dapat tertular dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkena virus, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata dengan tangan yang sama.
Sementara Covid-19 dan flu adalah jenis virus yang dapat menular, bukti terbaru menunjukkan bahwa Covid-19 jauh lebih mudah menular dan menyebar lebih cepat ketimbang dengan penyakit flu. Ini juga berpotensi lebih mudah menyebar dari orang dewasa ke anak-anak - tidak seperti flu, di mana penularan dari anak-anak ke orang dewasa biasa terjadi.
Orang dapat menyebarkan Covid-19 selama sekitar dua hari sebelum mereka mulai merasakan dan melihat gejala - dan bahkan jika gejalanya hilang, mereka mungkin tetap mengidap virus tersebut. "Kebanyakan orang dengan Covid-19 dapat menularkan virus tersebut ke orang lain selama sekitar 10 hari, jadi penting bagi mereka untuk mengisolasi diri selama 14 hari untuk menghindari penyebaran virus," kata Sam.
Orang dengan penyakit flu, sementara itu, umumnya berpotensi untuk menularkan virusnya satu hari sebelum gejalanya mulai "dan biasanya hingga seminggu kemudian, tetapi tak menutup kemungkinan juga dapat menular sampai gejala mereka hilang," papar Sam.
Flu vs Covid-19: kelompok rentan
Mereka yang paling berisiko terkena infeksi flu parah adalah anak-anak, wanita hamil, orang tua, orang dengan penyakit jangka panjang, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti apa yang disampaikan oleh WHO. Demikian pula, usia yang lebih tua dan kondisi kesehatan bawaan (termasuk di antaranya adalah bayi dan anak-anak) dapat meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19 yang parah.
"Orang yang mungkin mengalami gangguan kekebalan tubuh atau mereka yang menderita penyakit parah berisiko tinggi untuk terpapar Covid-19 - misalnya, mereka yang menerima radioterapi intens, pengobatan kanker, orang yang pernah menjalani transplantasi organ, atau orang dengan kondisi rentan mereka adalah golongan orang dengan risiko tinggi terinfeksi virus ini," jelas Sam.
Ada juga golongan orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang menempatkan mereka pada risiko sedang untuk tertular Covid-19, lanjutnya, dan yang termasuk dalam golongan dengan risiko sedang antara lain adalah mereka penderita diabetes, penyakit jantung atau kondisi paru-paru. "Jika Anda berisiko lebih tinggi terkena virus corona, Anda juga akan lebih berisiko terkena flu," tambah Sam.
Flu vs Covid-19: komplikasi
Meskipun Covid-19 dan flu dapat menyebabkan komplikasi sedang hingga serius, Covid-19 adalah yang lebih mematikan dari keduanya, dan lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau mengancam nyawa.
"Meskipun Covid-19 dan flu dapat menyebabkan komplikasi, Covid-19 lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau mengancam nyawa."
WHO menemukan bahwa ada sekitar 15 persen kasus dalam kategori parah dan sekitar 5 persen dalam golongan kritis yang mengacu pada orang yang membutuhkan ventilator untuk bernapas.
Komplikasi yang terkait dengan Covid-19 dan flu meliputi:
- Radang paru-paru
- Kegagalan pernafasan
- Sindrom kesulitan pernapasan akut
- Memiliki sejarah penyakit jantung (seperti serangan jantung dan stroke)
- Sepsis
- Kegagalan kerja organ
- Peradangan pada jantung, otak, atau jaringan otot
- Memburuknya kondisi medis kronis
-I nfeksi bakteri sekunder
- Kematian
Komplikasi tambahan untuk Covid-19 termasuk pembekuan darah di vena dan arteri, dan Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak-anak (MIS-C). Komplikasi tambahan untuk flu termasuk infeksi sinus dan telinga.
Flu vs Covid-19: pengobatan
Kebanyakan orang dengan Covid-19 atau flu tidak memerlukan perawatan medis yang berarti. Untuk penderita flu, dokter terkadang meresepkan obat antivirus, yang membantu tubuh melawan virus dan mengurangi durasi penyakit. Saat ini tidak ada obat antivirus atau perawatan medis lain yang disetujui untuk mengobati Covid-19.
Saran umum untuk meredakan gejala Covid-19 dan flu meliputi:
- Banyak istirahat dan tetap terhidrasi
- Minum parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan demam dan nyeri otot
- Hindari berbaring telentang jika Anda batuk
Flu vs Covid-19: pencegahan
Cara paling efektif untuk mencegah flu adalah dengan mendapatkan suntikan flu setiap tahun. Jenis flu bervariasi dari musim ke musim, jadi dokter harus memprediksi jenis flu yang Anda idap agar dapat memberikan jenis vaksin yang sesuai. Sayangnya, saat ini tidak tersedia vaksin untuk SARS-CoV-2, jenis virus yang menyebabkan Covid-19. Saat ini, cara paling efektif untuk mencegah Covid-19 adalah dengan melakukan social distancing atau jaga jarak.
"Menghindari kontak dengan orang yang tidak tinggal bersama Anda, mencuci tangan secara teratur, dan memakai masker wajah membantu mengurangi penyebaran Covid-19," ungkap Sam. "Pencegahan flu yang efektif adalah termasuk dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang mengidap flu, teteap tinggal di rumah ketika Anda sakit, menutupi mulut dan hidung, dan mencuci tangan."
(Penulis:Annie Hayes & Dr. Roger Henderson; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)