Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Amal Clooney Tertangkap Mengenakan Busana Serba Hijau

Semoga kita juga dapat memiliki kepercayaan diri yang sama dengannya.

Amal Clooney Tertangkap Mengenakan Busana Serba Hijau

- Pengacara hak asasi manusia Amal Clooney terlihat sedang berada di New York mengenakan busana berwarna hijau pistachio dari Burberry.

- Ia berada di sana dalam rangka menghadiri sesi ke-74 rapat umum di PBB.

- Ia juga berbicara sebagai panel di PBB saat itu, untuk membeberkan hasil risetnya tentang bahaya yang dihadapi oleh setiap jurnalis di seluruh dunia. 



Kemarin, pengacara hak asasi manusia dan ikon mode Amal Clooney terlihat mengenakan busana yang terinspirasi dari Grime di jalanan kota New York seakan dirinya sedang berjalan di panggung runway. Saat itu, ia tampak mengenakan mantel berwarna hijau terang dan setelan rok berwarna senada dari Burberry, stiletto dan sebuah kacamata hitam. Mantel Burberry yang dikenakannya dijual seharga $2,690 dan rok yang ia kenakan dihargai sebesar $990. 

Amal kemudian menetralkan tampilannya dengan sebuah sweater berwarna beige dan sepatu hak tinggi dengan rentang warna yang sama, untuk mengimbangi warna vibran di ansambelnya. Ia kemudian membawa penampilannya lebih menarik dengan tas hitam, anting hoop kecil dan sebuah kacamata hitam. Tak lupa, polesan lipstik berwarna merah menyempurnakan penampilannya yang menawan. 

Sang pengacara hak asasi manusia itu dikabarkan berada di New York dalam rangka menghadiri rapat umum ke-74 yang digelar di PBB. Sebelumnya, ia juga berbicara di PBB dalam rangka membahas bahaya yang dihadapi para jurnalis di seluruh dunia, dikabarkan oleh People.

"Riset yang kami lakukan ini menargetkan upaya hukum yang dilakukan setiap harinya untuk menghukum para jurnalis ketika melakukan pekerjaan mereka," jelasnya, menurut People. "Upaya hukum tersebut adalah hukum yang menyalahgunakan ungkapan hate speech, fake news dan hukum yang memaksakan suatu kondisi atas kepemilikan, akreditasi dan pendanaan."

Ia kemudian menambahkan, "Hukum seperti itu meningkatkan kesempatan untuk melakukan serangan secara legal kepada jurnalis seiring dengan profesi mereka yang rentan untuk diserang ketika seorang petinggi tidak menyukai media tertentu, menciptakan suasana yang toxic di mana para jurnalis individual menjadi semakin rentan terhadap serangan."



(Penulis: Chelsey Sanchez; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Astrid Bestari; Foto: Courtesy of Bazaar US)