Tahun ini, Yayasan Design+Art Indonesia bersama dengan dukungan Artura Insanindo dan Badan Ekonomi Kreatif kembali menggelar festival desain dan seni yang dikenal dengan nama Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) kedelapan.
Ekshibisi tahunan ini kerap menampilkan berbagai karya menarik dan kolaborasi spesial dengan berbagai pelaku industri kreatif. Tak terbatas pada seniman, Anda bisa menemukan berbagai pelaku seni dengan bermacam latar belakang, seperti filmmaker, desainer interior, aktor, fotografer, dan masih banyak lagi.
Be Watched, Be Played karya Zulfian Amrullah.
Disordered Ratio karya Erwin W. Pranata.
Untuk ICAD 2017 tema yang diusung adalah Murni ?, dibubuhkan dengan tanda tanya, sehingga membebaskan para insan kreatif untuk memaknai tema ini. Sebanyqak 50 seniman, desainer, dan pelaku kreatif lainnya berpartisipasi dalam ICAD 2017. Seperti Alvin Tirtowirjo, Antonio S. Sinaga, Denny R. Priatna, Patrick Owen, Oky Rey Montha, Wakewadho, Teddy Soeriaatmadja, Darbotz, dan masih banyak lagi.
Ada ICAD ke-8 kali ini, terdapat beberapa kategori karya untuk dinikmati. Seperti Statement Exhibition yang merupakan pernyataan personal para insan kreatif mengenai tema yang diangkat dan unsur berkesenian. Karya yang masuk dalam kategori ini antara lain Fable dari Patrick Owen dan Appalstered dari Denny R. Priyatna.
Fable karya Patrick Owen.
Appalstered, karya Denny R. Priyatna.
Lalu ada Gallery Exhibition yakni karya-karya yang fungsional akan dipamerkan dalam zona galeri, seperti karya Artyan Trihandono yang bertajuk Sketsa Jakarta. Kategori Special Appearance dihadirkan sebagai panggung untuk insan kreatif terpilih untuk berekspersi di luar kebiasaannya. Seperti yang ditunjukan oleh aktor Reza Rahadian dengan karya Ibu Pertiwi dan sutradara Teddy Soeriaatmadja yang untuk pertama kalinya membangun karya instalasi bertajuk A Place for Us to Dream.
Ibu Pertiwi karya Reza Rahadian.
Instalasi dari Teddy Soeriaatmadja yang bertajuk A Place for Us to Dream.
Terakhir adalah kategori Community yang menampilkan hasil dialog para insan kreatif dalam bentuk storytelling, seperti yang dibawa oleh Wakewadho.
Hasil kolaborasi multidisipliner bertajuk Journey to the Megalith Villages of Ngada.
Pameran ICAD 2017 akan berlangsung selama enam minggu dari 4 Oktober hingga 15 November mendatang di Grandkemang Jakarta.
(Foto: Dok. Bazaar)