Bazaar baru saja kembali dari Singapura untuk melihat berbagai jam tangan terbaru dari empat brand di bawah naungan LVMH (Moët Hennessy Louis Vuitton). Simak apa saja yang mencuri perhatian Bazaar selama agenda berlangsung.
BULGARI
Serpenti Tubogas Infinity
Bulgari menyambut LVMH Watch Week 2023 dengan tema Time is a Jewel. Jam tangan Serpenti kreasi terbaru ini menggunakan sistem penyambung gelang yang berbeda dari pendahulunya, sehingga kini mereka mampu menyematkan berlian pada tiap ruasnya. Oleh sebab itu infinity menjadi nama yang tepat untuk lansiran ini.
Divas’ Dream
Inilah variasi Divas’ Dream yang mengutarakan spirit la dolce vita. Berbagai batuan berwarna disertakan di sisi samping case yang dapat bergerak (juga berbunyi) dalam bentuk kipas dan batuan bundar. Dari bagian depan, jam tangan ini telihat serupa bunga.
Bulgari Bulgari x Lisa
Jam tangan hasil kolaborasi bersama Lisa Blackpink ini merupakan edisi terbatas yang tersedia dalam 2 ukuran, 33mm dan 23mm. Dial-nya mempunyai beragam warna yang dapat berubah sesuai arah cahaya dan mata Anda, baik warna hijau, biru, maupun ungu. Bezel-nya berwarna rose gold, kemudian di bagian caseback terdapat ukiran huruf L (inisial Lisa) dan bunga edelweis sebagai bunga favorit Lisa.
ZENITH
Defy Skyline 36mm
Zenith 36mm merupakan jam tangan terbaru yang sesuai untuk pria dan wanita. Visualnya menggunakan warna segar, termasuk hijau dan pink (ada juga warna biru tua sebagai opsi konvensional). Bezel-nya mempunyai 12 sudut, dengan dial berukir motif bintang. Selain varian bezel polos, terdapat opsi lain dengan deretan berlian.
Defy Skyline Skeleton
Jam ini mempunyai tampilan open dial yang terwujud dalam warna hitam atau biru, dilengkapi dengan automatic movement El Primero dengan indikator 1/10 detik. Strap tersedia dalam dua variasi logam dan karet yang bernuansa sporty.
Defy Extreme Glacier
Penampilannya tangguh dengan diameter case 45 mm. Efek es beku atau gletser di pinggiran bezel dan samping case dibuat dari batu chalcedony, yang mampu menggambarkan nama jam tangan ini dengan sempurna.
TAG HEUER
Carrera Chronograph 60th Anniversary
Inilah jam tangan dengan “panda” dial yang menggunakan teknik sunray brushed pada permukaan berwarna silver. Visualnya bergaya retro sesuai dengan referensi produk pendahulunya. Strap kulit berlubang yang dipadankan berasal dari calfskin leather. Ini merupakan edisi terbatas berjumlah 600 buah.
Monza Flyback Chronometer
Jam tangan Monza dari TAG Heuer kembali lagi tahun ini dengan gaya yang lebih berani. Bagian mekanisnya dimotori movement yang tersertifikasi COSC bernama Heuer 02 flyback movement. Jam tangan ini terbungkus dalam serat karbon tempa dan diberi aksen sentuhan warna yang hidup. Case-nya berdiameter 42mm.
Aquaracer Professional 200 Solargraph
Jam tangan ini dimotori oleh quartz bertenaga surya dan tersedia dalam varian material grade 2 titanium atau black DLC-treated stainless steel. Dalam material grade 2 titanium case yang ringan, bezel dan bracelet-nya bertekstur sand-blasted matte gray. Dial-nya merupakan panel tenaga surya yang mampu menyerap cahaya menjadi energi. Menurut TAG Heuer, paparan sinar matahari langsung selama 2 menit cukup untuk mengaktifkan jam tangan selama seharian.
HUBLOT
Big Bang Automatic Tourbillon Automatic Yellow Neon SAXEM
Hublot kembali mengeksplorasi material unik, SAXEM, yang berasal dari paduan aluminium oksida, komponen dasar safir, dengan unsur tanah jarang seperti tulium, holmium, serta kromium. Warna kuning neon ini diperoleh lewat riset yang berlangsung selama hampir 3 tahun. Dial kristal safir berjasa menunjukkan isi komponen di dalamnya. Tersedia sebanyak 50 buah.
Big Bang Unico Integrated Rainbow
Jam tangan yang menggunakan rainbow gem-set kembali dihadirkan oleh Hublot dengan gaya tangguh dan flamboyan. Basisnya dibuat dari King Gold dalam dua opsi, 42mm chronograph, dan 40mm time only. Berbagai batuan mengitari jam tangan ini, seperti ruby, ametis, topas biru, tsavorite, dan safir berwarna-warni.
Classic Fusion Original
Ini merupakan edisi terbaru dari jam tangan yang pernah dilansir pada 1980. Pada masanya, inilah jam pertama yang menggabungkan case emas dan rubber strap. Estetika minimalisnya bergaya chic dan mudah digunakan sehari-hari. Dial-nya tak menyertakan angka dan tersedia dalam 3 ukuran, 33mm, 38mm, dan 42mm. Dua model besar menggunakan self-winding movement, sementara yang paling kecil menggunakan quartz.
(Foto: Courtesy of Bulgari, Zenith, TAG Heuer, Hublot)
